Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

48

3.3.2 Informan Utama

Informan utama yaitu mereka yang terlibat secara langsung dalam proses penanganan yang diteliti. Berdasarkan 53 kasus kekerasan seksual terhadap anak yang tercatat kasusnya dalam dampingan KPAID SUMUT tahun 2015, peneliti mengambil informan utama sebanyak 4 orang anak korban kekerasan seksual. Adapun diantaranya yakni 2 orang anak korban dari 26 kasus kekerasan seksual terhadap anak yang telah selesai penanganannya, kemudian 2 orang anak korban dari 27 kasus yang belum selesai penanganan kasusnya.

3.3.3 Informan Tambahan

Informan tambahan adalah orang yang dapat memberikan informasi walaupun tidak langsung terlibat dalam interaksi sosial yang sedang diteliti Hendarso, dalam Suyanto, 2005:171-172. Adapun yang menjadi informan tambahan dalam penelitian ini adalah 4 orang Ayah atau Ibu dari anak korban kekerasan seksual pada informan utama yang berperan sebagai pelapor dan turut serta dalam proses penyelesaian kasus tersebut.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan informasi atau data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut: 1. Data Primer Studi Lapangan Studi lapangan adalah pengumpulan data atau informasi melalui kegiatan penelitian langsung turun ke lokasi penelitian untuk mencari fakta-fakta yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Dengan demikian studi lapangan dalam peneltian sosial dikenal 2 jenis, yaitu: a Observasi, yaitu pengamatan terhadap obyek dan fenomena yang Universitas Sumatera Utara 49 berkaitan dengan penelitian. Observasi menjadi salah satu teknik pengumpulan data apabila sesuai dengan tujuan penelitian, direncanakan dan dicatat secara sistematis, serta dapat dikontrol keandalan dan keabsahannya. Observasi yang dilakukan adalah observasi partisipasi karena peneliti terlibat langsung secara aktif dalam obyek yang diteliti. Observasi dilakukan di KPAID SUMUT agar peneliti tahu bagaimana proses penyelesaian kasus kekerasan seksual terhadap anak disana sehingga dapat menemukan faktor- faktor yang mempengaruhinya. b Wawancara, yaitu percakapan atau tanya jawab yang dilakukan peneliti dengan informan, sehingga mereka memberikan data atau informasi yang diperlukan dalam penelitian. Wawancara yang dilakukan adalah terpimpin dimana tanya jawab dilakukan dengan terarah untuk mengumpulkan data-data yang relevan Siagian, 2011:206207. Wawancara dilakukan terhadap 4 empat orang anak korban kekerasan seksual dampingan KPAID SUMUT beserta keluarganya sebagai pelapor, dan juga pihak KPAID SUMUT sebagai informan kunci dari penelitian ini. c Dokumentasi, yaitu mempelajari dokumen yang relevan dimana dokumen bisa berasal dari lembaga, bisa juga berasal dari informan kunci, utama, ataupun tambahan. Arsip-arsip yang dimiliki oleh informan biasanya baru diperoleh setelah peneliti berusaha melakukan berbagai upaya pendekatan yang bisa meyakinkan informan bahwa data itu akan dijaga kerahasiaannya dan peneliti tidak akan Universitas Sumatera Utara 50 menggunakan data itu untuk keperluan lain selain penelitian. 2. Data Sekunder Studi Kepustakaan, yaitu teknik pengumpulan data atau informasi yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti melalui sumber kepustakaan. Studi kepustakaan library research dilakukan dengan mempelajari dan menelaah buku-buku, majalah, surat kabar, jurnal, karya ilmiah, artikel, buletin, dan bahan tulisan lainnya yang memiliki relevansi dengan masalah dalam penelitian ini.

3.5 Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tindakan Kekerasan Terhadap Anak Dalam Keluarga (Studi Kasus Di Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah Provinsi Sumatera Utara)

8 143 150

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyelesaian Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak (Child Sexual Abuse) Dampingan Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah Provinsi Sumatera Utara

0 0 10

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyelesaian Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak (Child Sexual Abuse) Dampingan Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah Provinsi Sumatera Utara

0 0 2

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyelesaian Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak (Child Sexual Abuse) Dampingan Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah Provinsi Sumatera Utara

0 0 13

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyelesaian Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak (Child Sexual Abuse) Dampingan Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah Provinsi Sumatera Utara

0 0 32

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyelesaian Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak (Child Sexual Abuse) Dampingan Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah Provinsi Sumatera Utara

0 0 2

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyelesaian Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak (Child Sexual Abuse) Dampingan Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah Provinsi Sumatera Utara

0 0 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anak 2.1.1 Pengertian anak - Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tindakan Kekerasan Terhadap Anak Dalam Keluarga (Studi Kasus Di Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah Provinsi Sumatera Utara)

0 0 34

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tindakan Kekerasan Terhadap Anak Dalam Keluarga (Studi Kasus Di Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah Provinsi Sumatera Utara)

0 0 15

POLA ASUH ORANG TUA ANAK KORBAN PERCERAIAN DAMPINGAN KOMISI PERLINDUNGAN ANAK INDONESIA DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA (KPAID-SU)

0 0 9