Mediasi Pemantauan atau Rekam Aduan

71

b. Mediasi

Proses mediasi merupakan proses dimana merespon pengaduan pelapor yang datang. Mediasi bertujuan untuk memberikan jalan penengah dibalik permasalahan yang diperuntukkan bagi para orang tua atau keluarga yang mempunyai masalah terhadap anaknya guna untuk mendapatkan hasil yang terbaik bagi anak. Keinginan pelapor akan dilakukannya mediasi karena tidak mendapatkan hasil yang maksimal dari putusan pengadilan sehingga diharapkan kepada lembaga ini untuk dapat membantu dalam menemukan jalan tengah dari permasalahan tersebut. Dalam mediasi ini juga para pihak pelapor dan terlapor akan dipertemukan dan duduk bersama dalam satu ruangan, ini dilakukan agar masing-masing pihak dapat saling mendengar dan menyimak secara seksama dengan apa yang diinginkan pelapor. Proses mediasi ini dilakukan sebanyak 3 kali pemanggilan kepada pihak terlapor, apabila dalam setiap undangan pihak terlapor tidak menghadiri proses mediasi maka akan dinyatakan tidak berhasil dalam menempuh hasil bersama yang telah dibuat oleh pihak KPAID SUMUT, maka terlapor akan dinyatakan sebagai klien yang tidak kooperatif. Ini bisa saja akan menjadi momentum yang berat terhadap terlapor, jika suatu saat pelapor memberikan informasi akan ketidakhadirannya saat dilakukannya mediasi selanjutnya di Pengadilan. Catatan itu dapat dijadikan sebagai pertimbangan Hakim di Pengadilan saat dilakukannya sidang terkait dengan hak kuasa asuh. Hasil yang didapat dari proses mediasi ini adalah adanya kesepakatan tertulis terkait dengan keinginan dari masing-masing pihak. Universitas Sumatera Utara 72

c. Pemantauan atau Rekam Aduan

Pemantauan atau rekam aduan ini dimaksudkan untuk memantau dan memonitoring anak setelah kembali ke lingkungan keluarganya pengasuh dengan apa yang sudah disepakati melalui proses mediasi yang pernah dilakukan. Pemantauan ini bisa dilakukan dengan cara berkomunikasi dengan pelapor atau melakukan tindak lanjut ke tempat kediaman pengasuh ataupun terlapor. Rekam aduan dapat dijadikan sebagai bukti bahwasanya pihak pelapor dan terlapor diketahui melanggar atau tidak memenuhi segala kesepakatan yang sudah diketahui oleh lembaga. Maka jika hal ini terjadi, dipastikan salah satu pihak akan dikenakan sanksi karena melanggar surat kesepakatan yang sudah diketahui oleh beberapa pihak. Universitas Sumatera Utara 73

BAB V ANALISIS DATA

5.1 Pengantar

Analisis data merupakan upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga karakteristik data tersebut dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. Pada bab ini berdasarkan pengumpulan data yang telah dilakukan melalui teknik wawancara dan observasi dengan informan, peneliti telah mengumpulkan data informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi penyelesaian kasus kekerasan seksual terhadap anak. Pengumpulan data dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu: 1. Penelitian dilakukan atau diawali dengan mengumpulkan berbagai dokumen dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah KPAID Provinsi Sumatera Utara mengenai kasus-kasus anak yang menjadi korban kekerasan seksual. Pengumpulan data tersebut berupa case record yang meliputi biodata anak korban kekerasan seksual, kronologis kasus, dan dokumen lainnya yang berhubungan dengan korban kekerasan seksual yang penangangan kasusnya dalam dampingan Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah KPAID Provinsi Sumatera Utara. 2. Melakukan diskusi terbuka dengan staff Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah KPAID Provinsi Sumatera Utara khususnya Kelompok Kerja Pokja bidang Pengaduan dan Fasilitas Pelayanan dalam proses penentuan informasi dan kronologis kasus kekerasan seksual yang dialami korban. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tindakan Kekerasan Terhadap Anak Dalam Keluarga (Studi Kasus Di Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah Provinsi Sumatera Utara)

8 143 150

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyelesaian Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak (Child Sexual Abuse) Dampingan Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah Provinsi Sumatera Utara

0 0 10

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyelesaian Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak (Child Sexual Abuse) Dampingan Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah Provinsi Sumatera Utara

0 0 2

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyelesaian Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak (Child Sexual Abuse) Dampingan Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah Provinsi Sumatera Utara

0 0 13

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyelesaian Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak (Child Sexual Abuse) Dampingan Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah Provinsi Sumatera Utara

0 0 32

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyelesaian Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak (Child Sexual Abuse) Dampingan Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah Provinsi Sumatera Utara

0 0 2

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyelesaian Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak (Child Sexual Abuse) Dampingan Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah Provinsi Sumatera Utara

0 0 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anak 2.1.1 Pengertian anak - Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tindakan Kekerasan Terhadap Anak Dalam Keluarga (Studi Kasus Di Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah Provinsi Sumatera Utara)

0 0 34

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tindakan Kekerasan Terhadap Anak Dalam Keluarga (Studi Kasus Di Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah Provinsi Sumatera Utara)

0 0 15

POLA ASUH ORANG TUA ANAK KORBAN PERCERAIAN DAMPINGAN KOMISI PERLINDUNGAN ANAK INDONESIA DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA (KPAID-SU)

0 0 9