72
ada apa-apa ditengah jalan misalnya, kalau ada yang kenalkan bisa cepat ditolong.”
Beberapa informan yang penulis wawancarai mengatakan bahwa awal terlibatnya mereka dalam KTV berdasarkan penasaran, diajak temen dan takut
dibilang kampungan atau “kuper”. Ketiga alasan tersebut merupakan kalimat jitu untuk awal langkah seseorang terlibat KTV. Olokan-olokan yang cukup membuat
telinga gerah menjadi faktor mengharuskan ikut dengan apa yang diajakkan teman. Seperti yang dipaparkan oleh Darman sebagai berikut :
“Kadang kalau aku lagi gak mau pergi, gak mood gadak uang gitukkan misalnya. Dilece-lecein aku sama kawan-kawanku. Cemenlah, ikanlah,
penakutlah macamlah itukan. Terakhir naiklah emosi, apa ya palak diejekin gitu mau gak mau ikut akulah aku jadinya. Masa laki-laki
dibilang cemen gamaulah aku. Tapi memang kalo udah dipaksa ikut kali gitukan biaya aman, dibayarin semua aku”.
3.2.1. Peran Lingkungan Bagi Remaja
Antropologi mengartikan, kebudayaan sebagai keseluruhan cara hidup manusia, yaitu warisan sosial yang diperoleh seseorang dari kelompoknya. Atau
kebudayaan bisa dianggap sebagai bagian lingkungan yang diciptakan manusia.Lingkungan sangat berperan terhadap tumbuh dan kembangnya
seseorang. Seorang anak berdarah Amerika diasuh oleh keluarga Jepang, dan dibesarkan di Negara Jepang. Anak tersebut memiliki tingkah laku layaknya
orang Jepang. Meskipun Ia berdarah Amerika, namun dia tidak memiliki kebiasaan layaknya orang Amerika. Justru sebaliknya. Dia memiliki tingkah laku
dan kebiasaan bahkan sampai cara berjalan layaknya orang Jepang. Itu terjadi karena kebiasaan dan tingkah laku yang Ia amati di sekelilingnya. Maka dari itu
Universitas Sumatera Utara
73
seseorang yang berada di lingkungan yang baik dan benar akan membuat seorang anak menjadi kepribadian yang baik dan benar pula.
Lingkungan pergaulan remaja saat ini memang cukup memprihatinkan. Remaja saat ini umumnya dewasa lebih awal dari umurnya. Dari pengamatan
penulis tidak sedikit anak dibawah umur saat ini bertindak dan berdandan lebih tua dari umurnya. Kurangnya perhatian orang tua adalah pemicu utama penyebab
terjadinya hal tersebut. Orang tua yang bercerai adalah salah satu alasan anak bertindak menyimpang. Dari informasi yang penulis dapat, sebagian remaja
melakukan kegiatan yang menantang dan diluar batas karena umumnya ingin menarik perhatian. Mereka melakukan hal demikian agar lebih di perhatikan oleh
orang tua ataupun orang disekelilingnya bahwa mereka butuh perhatian. Seorang narasumber mengatakan kepada penulis, Lekong nama samaran
23 tahun mengatakan bahwa : “Lingkungan sangat berpengaruh dalam pergaulan kita. Lingkunganlah
yang membentuk pola perilaku kita untuk bertindak. Misalnya lingkungan teman bermain suka balap liar, maka dengan berlatar belakang ingin tau
menjadi awal untuk mencoba sehingga menjadi penikmat balap liar. Jika lingkungan sekitar kita religius otomatis kita juga akan bersifat lebih
religius juga yakan. Sama kayak KTV, kawan sana sini cerita KTV, awak gak tau apa-apa otomatis nanyakan biar tau apa itu KTV. Tapi ya balik ke
kitanya juga, lingkungan kita baik ya kita baik, lingkungan kita jahat ya kita jahat”.
Orang tua merupakan media yang sangat dibutuhkan untuk memilih teman dan memperhatikan pergaulan anak-anaknya. Orang tua memiliki tanggung jawab
penuh untuk memberikan hak dan menjaga anak dan memberikan yang terbaik untuk anaknya. Anak yang diberikan dengan penuh kasih sayang dan perhatian
oleh orang tuanya berbeda dengan anak yang tidak diberikan perhatian dan tidak
Universitas Sumatera Utara
74
diberi kasih sayang orang tuanya. Anak yang tidak dapat kasih sayang dan perhatian oleh orang tuanya cenderung lebih memiliki sifat emosional yang tidak
stabil, dan memilih pergaulan menantang adrenalin mereka sebagai bentuk ingin mendapat perhatian lebih dari orang tua maupun orang tersayang.
Keharmonisan keluarga dan komunikasi yang baik membuat anak dapat terbuka dan lebih nyaman untuk menjadikan orang tua sebagai tempat bersandar
sedih maupun senang. Berperan sebagai sahabat adalah pilihan yang tepat untuk membuat anak nyaman bercerita tentang apa yang ia rasakan. Luangkan waktu
untuk berkomunikasi dengan baik agar anak mendapatkan perhatian dan libatkan anak untuk membuat dia lebih merasa diperhatikan dan memberikannya tanggung
jawab untuk tindakan yang dilakukannya.
3.3. Tujuan Remaja Datang ke KTV