117
oleh sang mama dari via telepon. Sang mama tidak begitu mengekang Mawar namun sang mama selalu mengingatkan dan memberikan Mawar pandangan serta
nasehat agar Mawar tidak terjerumus kedalam hal yang tidak diinginkan. “Mama selalu care dan selalu ngerti aku. Mama itu gaul banget. Karena
mama mengerti dunianya anak muda, tapi bukan berarti mama gak mantau aku selama aku diluar, atau lagi main sama temen-temen aku. Mama selalu
ngecek aku dan nanyain aku dimana, sama siapa, udah makan apa belum, kuliahnya gimana. Gitu-gitulah. Aku bandelnya masih wajar kok. Aku masih
inget orang tua dan keluarga besar aku, aku gak mau kecewain mereka”. Penjelasan Mawar berikut mennjelaskan bahwa tidak semua remaja yang
datang ke KTV berasal dari keluarga yang tidak harmonis, Mawar yang dari keluarga harmonis dan baik-baik juga pergi ke KTV. Pergaulan memang semakin
memprihatinkan, namun balik kepada individu sang remaja. Jika pribadi sang remaja iman dan akal yang mereka miliki sempurna dan sehat, maka mereka tidak
akan melakukan hal-hal yang merugikan diri mereka sendiri. Bergaulnya seorang remaja kapan pun dan dimana pun ia berada jika pribadi yang dimilikinya baik itu
iman dan akal, maka sang remaja pun tidak akan terjerumu dalam hal-hal yang tidak diinginkan.
4.4.1. Peran Orang Tua Dalam Mengatasi Remaja yang Terpengaruh KTV
Orang tua sangat berperan dalam tumbuh kembang anak. Orang tua berhak mengingatkan dan memberikan sanksi terhadap anaknya yang telah melakukan
kesalahan. Mengatasi remaja yang sudah terpengaruh gaya hidup modern seperti KTV haruslah diingatkan dengan cara memberikan nasehat agar ia berhenti untuk
KTV. KTV jika dimanfaatkan dengan baik dan benar KTV tidak selamanya bernilai negatif. KTV menjadi negatif karena pelaku KTV lah yang telah
Universitas Sumatera Utara
118
melakukan hal ceroboh sehingga menjadikan KTV sebagai momok yang menakutkan.
Remaja yang telah melakukan kesalahan haruslah diberikan sanksi agar memberikan efek jera dan tidak melakukannya lagi. Anggrek mengatakan bahwa
ia pernah ketahuan orang tua nya karena Anggrek diantar pulang oleh temannya dalam keadaan mabuk. Sobtak orang tua Anggrek marah besar kepada Anggrek
dan teman-temannya. Orang tua anggrek menghukum Anggrek dengan cara, Anggrek tidak diperbolehkan lagi bermain dengan teman-teman KTV nya lagi.
“Waktu itu mamaku marah besar sama aku, ya ngerti juga aku, aku pulang dengan keadaan aku mabuk berat, untung aku gak diapa-apain waktu mabuk, aku
dijagain sama si Mawar, dia kalau KTV gak pernah mabuk parah jadi dia sering jadi bodyguard kalau di dalam. Abis itu aku gak dikasih lagi keluar apalagi sama
kawan-kawan yang nganter aku pulang, karena dikira mamaku, kawan yang ngantar aku pulang itu semua anaknya bandel, padahal gak juga. Tapi ngerti sih
aku maksud mamaku biar aku gak kenapa-kenapa”.
Memberikan penjelasan yang baik dan terbuka tanpa harus dengan emosi
dapat memberikan rasa nyaman kepada sang anak. Jangan terlalu menekan anak dalam hal apapun. Karena anak yang dalam tekanan orang tua akan membuar sang
anak menjadi memberontak. Berikan sang anak tanggung jawab dan kewajiban terhadap diri mereka sendiri agar mereka terhindar dai berbagai macam hal yang
tidak diinginkan.
4.4.2. Pendidikan Formal Dan Non-Formal
Pendidikan merupakan dasar penting untuk pengetahuan seseorang. Setiap anak wajib mengecap bangku pendidikan. Baik itu pendidikan formal maupun
non-formal. Wajib belajar untuk pendidikan yang telah ditentukan pemerintah
Universitas Sumatera Utara
119
adalah 12 tahun. Sekolah Dasar 6 tahun, Sekolah Menengah Pertama 3 tahun, dan Sekolah Menengah Atas Sekolah Menengah Kejuruan 3 tahun. Wajib belajar 12
tahun merupakan pondasi yang standart untuk seorang anak memiliki ilmu yang bagus. Selama aktifitas belajar mengejar disekolah selama 12 tahun, umumnya
menerapkan dan memberikan ilmu dasar dan ilmu pengetahuan yang umum, menerapkan norma-norma yang ada untuk dihargai dan dipatuhi serta
memberikan motivasi yang memicu semangat untuk lebih baik dan saling menghargai satu sama lain. Sama halnya dengan pendidikan formal di perguruan
tinggi. Di perguruan tinggi juga menerapkan sifat saling tolong menolong dan menghargain satu sama lain, menerapkan norma-norma yang ada untuk dijaga dan
tidak melewati apapun diluar dari norma yang ada. Pendidikan formal merupakan wadah yang harus dikecap oleh seluruh
anak. Karena setiap anak berhak diberikan bekal ilmu baik dasar maupun lanjutan untuk pegangannya dihari mendatang. Pada umumnya pendidikan formal seperti
sekolah merupakan lingkungan penting dalam tumbuh kembang seorang anak. Peran pengajar serta lingkungan yang ada didalam lingkungan pendidikan formal
sangat dibutuhkan, jadi lingkungan yang baik dan produktif sebagai dasar yang baik untuk ditanamkan kepada generasi penerus bangsa.
Pendidikan yang diberikan kepada anak haruslah pendidikan yang terbaik. Sehingga kualitas ilmu dan pengetahuan yang didapat juga baik. Seperti yang
dikatakan Ibu Mietha : “Pendidikan yang diberikan kepada anak haruslah pendidikan yang
berkualitas baik. Alhamdulillah rezeki buat anak ada, dan memang sudah saya buat dengan suami tabungan untuk anak-anak sampai ke jenjang
sarjana sehingga anak-anak saya bisa sekolah hingga perguruan tinggi
Universitas Sumatera Utara
120
sampai sarjana. Jadi ilmu yang mereka dapat dari SD hingga perguruan tinggi insyallah bisa menjadi bekal ilmu yang berguna untuk masa depan
mereka”.
Pendidikan non-formal juga tidak kalah penting dengan pendidikan formal. Pendidikan non-formal yang diberikan haruslah yang baik dan jelas.
Setiap orang tua harus memberikan motivasi serta pandangan yang membuat anak dengan karakter yang terbuka kepada orang tua mereka untuk menjadi tempat
bersandar dan berkeluh kesah yang utama. Seperti yang dikatakan oleh Ibu Indah: “Dari kecil saya membiasakan anak saya untuk selalu terbuka kepada
saya sebagai Ibu. Meski awalnya mereka malu dan gak mau cerita, namun mereka tetpa cerita kepada saya. Biasanya tiap malam sehabis makan
malam kumpul diruang keluarga cerita-cerita disitu mereka bercerita yang terjadi tentang keseharian mereka tadi tentang sekolah kuliah.
Teman-temannya bagaimana, dan lain-lain. Kalau ceritanya yang rada “malu untuk mereka ceritakan didepan keluarga rame” sebelum tidur
saya biasa ngecek mereka ke kamarnya disitulah anak saya mau lebih terbuka, biasanya kalau begini urusaan pacarnya. Sebisa mungkin saya
menjadi teman atau sahabat pendengar yang baik untuk mereka dan saya beri solusi dan pandangan untuk mereka bisa memilih dengan keputusan
yang mereka ambil tentu dengan tanggung jawab mereka”.
Setiap orang tua haruslah bisa meluangkan waktu untuk menemani dan membimbing anak. Memberikan tanggung jawab misalnya dengan harus bangun
pagi dan bersiap kesekolah merupakan tanggung jawab yang harus dilakukan oleh si anak. Menemani anak berimajinasi dan berkreasi, sebisa mungkin orang tua
harus bisa merangkul dan membimbing anak mereka sampai kejenjang selanjutnya dengan ilmu dan bekal yang mereka dapat
4.5. Komunikasi Remaja KTV Dengan Orang Tua