55
Data SUSENAS tahun 2004, memperkirakan penduduk miskin di kota medan tahun 2004 berjumlah 7,13 atau 32.804 rumah tangga atau 143.037 jiwa.
Dilihat dari persebarannya, Medan bagian Utara Medan Deli, Medan Labuhan, Medan Marelan dan Medan Belawan merupakan kantong kemiskinan terbesar
37,19 dari keseluruhan penduduk miskin. Demikian juga halnya dengan kemiskinan, dimana kemiskinan merupakan
salah satu masalah utama pengembangan kota yang sifatnya kompleks dan multi dimensional yang penomenanya di pengaruhi oleh berbagai faktor yang saling
berkaitan, antara lain : tingkat pendapatan, kesehatan, pendidikan, lokasi, gender dan kondisi lingkungan. Kemiskinan bukan lagi dipahami hanya sebatas ketidak
mampuan ekonomi, tetapi juga kegagalan memenuhi hak-hak dasar dan perbedaan perlakuan bagi seseorang atau sekelompok orang dalam menjalani kehidupan
secara bermartabat.
2.6. Kota Medan Secara Geografis
Secara umum ada 3 tiga faktor utama yang mempengaruhi kinerja pembangunan kota, 1 faktor geografis, 2 faktor demografis, dan 3 faktor
sosial ekonomi. Ketiga faktor tersebut biasanya terkait satu dengan yang lainnya, yang secara simultan mempengaruhi daya guna dan hasil guna pembangunan kota
termasuk pilihan-pilihan penanaman modal investasi. Secara administrative, wilayah kota medan hampir secara keseluruhan
berbatasan dengan Daerah Kabupaten Deli Serdang, yaitu sebelah Barat, Selatan dan Timur. Sepanjang wilayah Utara nya berbatasan langsung dengan Selat
Universitas Sumatera Utara
56
Malaka, yang diketahui merupakan salah satu daerah yang kaya Sumber Daya Alam SDA, khususnya dibidang perkebunan dan kehutanan. Karenanya secara
geografis kota Medan didukung oleh daerah-daerah yang kaya sumber daya alam seperti Deli Serdang, Labuhan Batu, Simalungin, Tapanuli Utara, Tapanuli
Selatan, Mandailing Natal, Karo, Binjai dan lain-lain. Kondisi ini menjadikan kota Medan secara ekonomi mampu mengembangkan berbagai kerjasama dan
kemitraan yang sejajar, saling menguntungkan, saling memperkuat dengan daerah-daerah sekitarnya.
Disamping itu sebagai daerah yang pada pinggiran jalur pelayaran Selat Malaka. Maka Kota Medan memiliki posisi strategis sebagai gerbang pintu
masuk kegiatan perdagangan barang dan jasa, baik perdagangan domestik maupun luar negeri ekspor-impor.
Posisi geografis Kota Medan ini telah mendorong perkembangan Kota Medan ini telah mendorong perkembangan kota dalam 2 kutub pertumbuhan
secara fisik, yaitu daerah terbangun Belawan dan pusat Kota Medan saat ini.
2.7. Lokasi Penelitian
Stroom adalah salah satu KTV yang sering di datangi oleh para remaja seperti Station, Jet Plane, Stroom dan sebagainya. KTV yang menjadi pusat
perhatian penulis adalah KTV Stroom. Stroom berada dijalan Listrik no 2 Medan, Kelurahan Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah. Stroom berada dilantai 3
di Selecta Building. Kantor-Kantor Pemerintah dan DPRD.Kantor Walikota Medan terletak di Kec. Medan Petisah ini.
Universitas Sumatera Utara
57
Kecamatan Medan Petisah dengan luas wilayahnya 13,16 KM². Kecamatan
Medan Petisah yang terdiri dari 17 lingkungan ini adalah daerah pusat perdagangan Kota Medan, dengan penduduknya berjumlah : 67.057 jiwa. Di
Kecamatan Medan Petisah ini banyak terdapat pusat-pusat perbelanjaan, pasar, pertokoan, perbankan dan show room. Dari Kecamatan ini terdapat produk
unggulan yang merupakan industri rumah tangga berupa industri dan pemasaran Bika Ambon di Jl. Majapahit Medan yang sudah sangat terkenal sebagai oleh-oleh
dari Medan. Selain Bika Ambon di Kecamatan Medan Petisah ini juga terdapat
industri rumah tangga lainnya seperti anyaman rotan dan konveksi pakaian jadi.
Lokasi penelitian ini adalah di kota Medan Provinsi Sumatera Utara di Jalan Listrik kelurahan Petisah Tengah, yaitu KTV Stroom yang berada di lantai 3
Selecta Building. Selecta Building terdiri dari beberapa kantor seperti Ballroom, kantor Grapari Telkomsel dan kantor asuransi Prudential.
2.7.1. Keadaan Geografis Kelurahan Petisah Tengah Kec. Medan Petisah
• Kecamatan Medan
Petisah terletak di Pusat Kota Medan dengan batas-batas sebagai berikut :
• Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Medan Helvetia.
• Sebalah Timur berbatasan dengan Kecamatan Medan Barat.
• Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Medan Baru.
Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Medan Barat. Sebagai informasi bagi investor dan masyarakat pada Kecamatan Medan Petisah
ini terdapat :Museum Bukit Barisan, terletak di Jl. KH. Zainul Arifin, merupakan museum yang menyimpan benda- benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di
Universitas Sumatera Utara
58
Sumatera Utara, seperti senjata, obat-obatan, seragam dan pakaian pada waktu Perang KemerdekaanIndonesia, TuguSisterCity., Hotel Best Western Bintang
4, , Tempat Rekreasi Taman Ria, Lapangan Benteng, Stadion Sepak Bola Kebun
Bunga.
Gambar 1 Peta Wilayah Petisah Tengah dan Batas-batasan Wilayah
Sumber : Googlemaps diakses pada 06 Oktober 2014 data diolah oleh penulis
Tabel 1 Batas Wilayah
Batas DesaKelurahan
Kecamatan
Sebelah Utara Silalas
Medn Barat Sebelah Selatan
Petisah Hulu Medan Baru
Sebelah Timur Kesawan
Medan Barat Sebelah Barat
Sei Sikambing Medan Petisah
Sumber : Data Kantor Lurah Petisah Tengah tahun 2013
Universitas Sumatera Utara
59
Pada akhir proses transisi ini, baik tingkat kelahiran maupun kematian sudah tidak banyak berubah lagi, akibatnya jumlah penduduk juga cenderung untuk
tidak banyak berubah, kecuali disebabkan faktor migrasi atau urbanisasi.
2.7.2. Keadaan Penduduk Kel. Petisah Tengah
Komponen kependudukan lainnya umumnya menggambarkan berbagai berbagai dinamika social yang terjadi di masyarakat, baik secara sosial maupun
kultural. Menurunnya tingkat kelahiran fertilitas dan tingkat kematian mortalitas, meningkatnya arus perpindahan antar daerah migrasi dan proses
urbanisasi, termasuk arus ulang alik commuters, mempengaruhi kebijakan kependudukan yang diterapkan.
Tabel 2 Jumlah Penduduk Petisah Tengah Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
Usia
Pria Wanita
0-12 bulan 15
17 1 – 5 tahun
110 169
6 – 10 tahun 307
369 11 – 15 tahun
301 365
16 – 20 tahun 746
809 21 – 25 tahun
566 600
26 – 30 tahun 536
573 31 – 35 tahun
514 548
36 – 40 tahun 528
580 41 – 45 tahun
514 556
46 – 50 tahun 512
578 51 – 55 tahun
526 611
56 – 60 tahun 460
533 61 – 65 tahun
324 420
66 – 70 tahun 301
380 71 – 75 tahun
272 328
≥ 75 tahun 50
85
Total 6.582
7.464
Sumber: Data Kantor Lurah Petisah Tengah tahun 2013
Universitas Sumatera Utara
60
Dari hasil data diatas jumlah penduduk Wanita lebih banyak dari penduduk pria. Adanya Urbanisasi dan Migrasi penduduk mengakibatkan terjadinya
keledakan penduduk. Jumlah kepala keluarga yang tercatat dikantor Lurah Petisah Tengah adalah 2.656 KK dengan jumlah total seluruh warga yang berjumlah
14.046 orang. Tercatat 8.481 jiwa adalah suku China yang tinggal didaerah ini. Dan hanya 5.565 orang pribumi yang ada di daerah Petisah Tengah.
2.7.3. Keadaan Sosial Budaya Kel. Petisah Tengah
Indonesia terdiri dari bermacam-macam agama dan budaya. Selogan Bhinneka Tunggal Ika menggambarkan berbeda-beda suku agama dan bangsa
namun tetap bersatu. Warga Indonesia diharuskan saling menghormati satu sama lain dan saling menghargai antar umat dan sesama. Menghargai perbedaan dan
pendapat yang ada.
Tidak sedikit perbedaan suku dan agama membuat lingkungan ataupun hubungan sosial jauh dari perselisihan dan ketimpangan sosail. Mayoritas suku
dan agama yang ada di Kelurahan Petisah Tengah adalah China. Keadaan lokasi yang berada di tengah kota dengan dikelilingi oleh perusahan, kantor, pasar, dan
sekolah membuat lingkungan ini membuat hubungan antar tetangga menjadi tidak erat, karena selain kesibukan pekerjaan masing-masing hubungan sosial tidak
begitu efektif, sehingga kurang efisien.
Universitas Sumatera Utara
61
Tabel 3 Agama atau Kepercayaan
Agama Pria
Wanita
Islam 2.290
2.595 Budha
3.156 3.470
Kristen 446
587 Katholik
475 560
Hindu 215
252 Khonghucu
- -
Jumlah 6.582
7.464
Sumber : Data Kantor Lurah Petisah Tengah tahun 2013
Dalam era globalisasi, dunia menjadi semakin sempit. Budaya lokal dan budaya nasional akan terhembus oleh budaya universal. Dengan demikian, akan
terjadi pergeseran nilai kehidupan. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berpengaruh terhadap pesatnya informasi. Banyaknya ragam budaya yang
ada di Nusantara ini membuat Indonesia menjadi semakin beraneka ragam suku budaya. Banyak suku-susku yang ada di Indonesesia dan menyebar luar di
berbagai daerah di Indonesia, walaupun daerah tersebut bukannya daerah asli dari suku tersebut.
2.7.4. Keadaan Perekonomian Kelurahan Petisah Tengah
Dari hasil pengambilan data tentang perekonomian atau mata pencarian di kelurahan Petisah Tengah dapat di lihat pada tabel. 4 :
Universitas Sumatera Utara
62
Tabel 4 Mata Pencaharian Pokok
No Jenis Pekerjaan
Pria Wanita
1. Pegawai Negeri Sipil
60 orang 75 orang
2. Pedagang Keliling
25 orang -
3. Peternak
3 orang -
4. Montir
10 orang -
5. Dokter Swasta
15 orang 5 orang
6. Bidan Swasta
- 2 orang
7. Pembantu Rumah Tangga
- 200 orang
8. TNI
5 orang -
9. Polri
15 orang -
10. PensiunanPNSTNIpolri
200 orang 75 orang
11. Pengusaha kecil dan Menengah
500 orang 500 orang
12. Pengacara
10 orang -
13. Notaris
10 orang -
14. Tukang Kusuk
6 orang 6 orang
15. Seniman Artis
10 orang -
16. Karyawan Swasta
1.500 orang 1.200 orang
17. Karyawan Perusahaan Pemerintah
300 orang 400 orang
18. Wiraswasta
2.000 orang 1.500 orang
19. Belum Bekerja
1.932 orang 3.507 orang
Total 6.582 orang
7.464 orang
Sumber: Data Kantor Lurah Petisah Tengah tahun 2013
Universitas Sumatera Utara
63
Dari hasil data tentang perekonomian atau pekerjaan di kelurahan Petisah Tengah dapat disimpulkan bahwa pekerjaan terbanyak pada jenis pekerjaan
wiraswasta yaitu sebanyak 3.500 orang yang terdiri dari Pria 2.000 orang serta Wanita 1.500 orang. Dan paling sedkit pekerjanya yaitu peternak hanya 3 orang
yang terdiri pria 3 orang dan perempuan tidak ada.
2.8. Asal Mula Sejarah Karaoke
Karaoke berasal dari bahasa Jepang adalah sebuah bentuk hiburan di mana seseorang menyanyi diiringi dengan musik dan lirik yang ditunjuukan pada
sebuah layar televisi. Secara etimologis kata karaoke merupakan kata majemuk “kara” yang berarti “kosong” seperti dalam karate dan “oke” yang merupakan
bentuk pendek dari “orkestra”. Karena kata majemuk ini setengah asing inggris dan setengah Jepang, maka ditulis dengan aksara katakana dan bukan kanji.
Tempat karaoke yaitu gedung atau ruangan khusus untuk hiburan bernyanyi karaoke.
Suatu malam di awal tahun 70-an, sebuah band yang biasanya mengisi pertunjukan di sebuah bar di kota Kobe Jepang kelabakan. Pasalnya, saat akan
mentas, sang gitaris tidak juga muncul, sementara para pengunjung sudah tidak sabar untuk menikmati hiburan. Akhirnya setelah berembuk dengan pemilik bar,
muncullah sebuah ide. Mereka tetap menghibur para pengunjung dengan menyanyi tapi diiringi musik yang sebelumnya pernah mereka rekam. Di luar
dugaan, hal itu justru mendapatkan antusiasme yang besar dari para pengunjung. Mengapa ? Karena selanjutnya para pengunjungbisa secara bergantian menyanyi
Universitas Sumatera Utara
64
tanpa harus membuat personil band lelah memainkan music secara berulang- ulang.
2.9. Remaja KTV