Komunikasi Remaja KTV Dengan Orang Tua

120 sampai sarjana. Jadi ilmu yang mereka dapat dari SD hingga perguruan tinggi insyallah bisa menjadi bekal ilmu yang berguna untuk masa depan mereka”. Pendidikan non-formal juga tidak kalah penting dengan pendidikan formal. Pendidikan non-formal yang diberikan haruslah yang baik dan jelas. Setiap orang tua harus memberikan motivasi serta pandangan yang membuat anak dengan karakter yang terbuka kepada orang tua mereka untuk menjadi tempat bersandar dan berkeluh kesah yang utama. Seperti yang dikatakan oleh Ibu Indah: “Dari kecil saya membiasakan anak saya untuk selalu terbuka kepada saya sebagai Ibu. Meski awalnya mereka malu dan gak mau cerita, namun mereka tetpa cerita kepada saya. Biasanya tiap malam sehabis makan malam kumpul diruang keluarga cerita-cerita disitu mereka bercerita yang terjadi tentang keseharian mereka tadi tentang sekolah kuliah. Teman-temannya bagaimana, dan lain-lain. Kalau ceritanya yang rada “malu untuk mereka ceritakan didepan keluarga rame” sebelum tidur saya biasa ngecek mereka ke kamarnya disitulah anak saya mau lebih terbuka, biasanya kalau begini urusaan pacarnya. Sebisa mungkin saya menjadi teman atau sahabat pendengar yang baik untuk mereka dan saya beri solusi dan pandangan untuk mereka bisa memilih dengan keputusan yang mereka ambil tentu dengan tanggung jawab mereka”. Setiap orang tua haruslah bisa meluangkan waktu untuk menemani dan membimbing anak. Memberikan tanggung jawab misalnya dengan harus bangun pagi dan bersiap kesekolah merupakan tanggung jawab yang harus dilakukan oleh si anak. Menemani anak berimajinasi dan berkreasi, sebisa mungkin orang tua harus bisa merangkul dan membimbing anak mereka sampai kejenjang selanjutnya dengan ilmu dan bekal yang mereka dapat

4.5. Komunikasi Remaja KTV Dengan Orang Tua

Dalam hal ini, komunikasi yang diharapkan bagi orang tua dan anak haruslah komunikasi yang baik benar dan terbuka. Orang tua harus bisa Universitas Sumatera Utara 121 memberikan waktu untuk sekedar bercerita dengan anak agar mengetahui kegiatan sang anak. Remaja saat ini lebih sering menceritakan apa yang terjadi pada diriinya kepada teman mereka, dari pada kepada orang tuanya. Hal ini dapat terjadi karena orang tua yang tidak memiliki waktu luang untuk bercerita, atau orang tua yang sering menjatuhkan minat dan semangat sang anak, sehingga sang anak tidak ingin membagi ceritanya kepada orang tua mereka. Kurangnya perhatian menjadi alasan terkuat untuk terjadinya komunikasi yang tidak baik antara orang tua dan anak. Remaja yang kurang memiliki perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya sering kali menjadi sosok yang kasar dan tidak peduli terhadap sekita lingkungan rumahnya. Dalam remaja seperti ini, rumah hanya dijadikan tempat untuk tidur dan mengganti pakaian saja. Karena biasanya remaja seperti ini lebih sering menginap dan lebih sering didalam kelompoknya karena ia merasa nyaman di kelompoknya. Hanya di kelompoknyalah ia merasa bahwa ia benar-benar dianggap ada. Seolah-olah rumah dijadikan sebagai hotel hanya unuk beristirahat dan berganti pakaian. Remaja yang terlibat KTV hampir tidak pernah memiliki waktu yang banyak dengan orang tua mereka. Mereka lebih memilih berada dalam kelompok mereka. Komunikasi antara orang tua dan remaja yang terlibat KTV juga tidak terjalin dengan baik, tidak jarang remaja KTV dan orang tua sering terlibat cekcok maupun berbeda prinsip dan pendapat. Orang tua dan KTV tidak pernah sejalan, karena kebanyakan orang tua tidak suka dan menentang anaknya untuk ke KTV, namun beberapa dari remaja tersebut Universitas Sumatera Utara 122 masih ada yang menentang dan tetap untuk KTV dengan cara pergi diam-diam tanpa ketahuan dengan orang tua kemana ia akan pergi dengan tema-temannya. Ibu Ade adalah, ibu dari Yeyen. Yeyen merupakan remaja yang sering KTV bahkan Yeyen sudah keluar dari rumahnya karena Yeyen tidak ingin mengikuti peraturan yang telah diberikan oleh orang tuanya, sehingga Yeyen memilih untuk kos agar Yeyen bebas melakukan appaun yang ia mau tanpa harus diatur oleh orang tuanya. Orang tua Yeyen sudah tidak mampu untuk membiayain ia dan adik-adiknya. Sehingga Yeyen sering keluar dengan temannya dan sering pulang malam. Karena sering pulang malam dan takut jadi bahan omongan tetangga orang tua Yeyen pun menasehatinya untuk tidak pulang malam, namun Yeyen marah dan langsung angkat kaki dari rumahnya. Orang tua Yeyen sudah pasrah dan tidak mau tau lagi dengan apa yang dilakukan Yeyen, orang tuanya hanya bisa berdoa agar Yeyen terhindar dari hal yang burul. “Kami udah gak mau tau lagi dengan si Yeyen itu. Capek ibu nasehatin dia, tapi dia melawan kali gak mau dengar. Kalau udah kek gini, kami cuman bisa berdoa ajalah biar dia selamat. Karena kalau kami ngomong pun gak didengarnya. Dia mau hidup mewah dan bebas tanpa ada yang mengatur. Kalau sama ibu sama bapak kan dia kehidupannya serba kekurangan”. Ada juga orang tua yang sudah tidak tau harus berbuat apa karena anak mereka sulit dan tidak mau mendengar nasehat yang mereka berikan. Dalam hal ini biasanya terjadi karena sang anak tidak mau mempedulikan dan mendengar perkataan sang orang tua, sehingga orang tuanya sudah pasrah dan tidak mau ikut capur dengan apa yang dilakukan anaknya, mereka membiarkan dan tidak akan membantu jika ia dalam masalah. Universitas Sumatera Utara 123

4.6. Pergaulan Remaja KTV Disekolah Dan Lingkungan Tempat Tinggal