Latar Belakang Masalah Gaya Hidup Remaja (Studi Kasus Gaya Hidup Remaja KTV di Kota Medan

13 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Penelitian ini berjudul tentang Gaya Hidup Remaja yang membahas tentang KTV sebagai gaya hidup modern dan pergaulan remaja di kota Medan. Penelitian ini mengkaji tentang pola perilaku remaja terhadap pergaulan dan pengetahuan mereka tentang lingkungan sekitar mereka yang notabene nya menuju budaya asing. Hadirnya akulturasi tidak dapat dielakkan lagi. Mudahnya budaya asing masuk ke Indonesia dan dengan cepat diserap oleh para individu terutama remaja. Hadirnya budaya asing mengakibatkan bergesernya budaya asli khas Indonesia.Banyak hal yang memang harus kita perhatikan dari sudut yang berbeda untuk kemajuan sebuah Negara, termasuk generasi muda Indonesia pada saat ini. Penulis memilih judul ini karena penulis cukup prihatin dengan keadaan dan kondisi pergaulan remaja saat ini. Jika di lihat dari latar belakang, generasi- generasi muda saat ini yang korban dari budaya permisif yang tidak terikat dengan nilai dan norma bisa di pastikan di antaranya adalah kurangnya pendidikan agama dari keluarga, kurangnya perhatian, kepudulian, dan kasih sayang dari keluarga, lingkungan yang tidak mendukung, pola hidup yang terlalu bebas dan individualisme, teman sepergaulan yang menyukai kehidupan bebas, dan rapuhnya iman serta kepribadian. Universitas Sumatera Utara 14 Sebagai kota yang memiliki kejayaan pada masa lalu, Medan telah tumbuh dan berkembang menjadi kota besar, memberikan banyak alternatif bagi siapapun yang berani, mau bekerja keras untuk meraih kesuksesan di kota ini opened city 1 Salah satunya memanfaatkan waktu luang adalah mulai marak belakangan ini adalah tempat hiburan diskotik maupun tempat karaoke yang paling sering disebut yaitu KTV. Tempat ini memiliki daya magnet tersendiri sehingga menjadi tempat favorit melepas penat dan menjadi tempat berkumpul bersama teman. Didalam diskotik dipenuhi dengan hingar bingar iringan musik techno . Sebuah kota yang harus dilengkapi dengan sarana dan prasarana, agar penduduknya dapat hidup layak dan nyaman termasuk menggunakan waktu luang. 2 yang membuat siapa pun yang ada didalamnya menggoyangkan tubuh mereka. Iring- iringan lagu yang bertempo cepat dan bersuara keras membuat semakin ingin bergoyang. Namun saat ini diskotik dapat mempengaruhi perilaku buruk. Minuman beralkohol yang dapat membuat peminum hilang kesadaran. Efek hilang kesadaran memicu keributan didalam room 3 Kondisi remaja yang terlibat dalam pergaulan KTV ini bermacam ragam. Tidak semua dari keluarga mapan, ada juga yang berasal dari keluarga menengah. Tidak semua remaja yang datang ke Stroom menggunakan kenderaan seperti mobil dan motor. Ada juga yang diantar-jemput, ada juga yang menggunakan fasilitas ankutan Kota seperti angkot, becak, dan taksi. Pengunjung Stroom tidak . Bagi beberapa orang yang meminum-minuman beralkohol dapat menyebabkan muntah dan perih diperut, akibat dari perut yang tidak tahan dengan kadar alkohol yang tinggi. 1 Kota terbuka, kota yang terbuka 2 Jenis irama musik 3 Istilah untuk menyebutkan ruangan Universitas Sumatera Utara 15 hanya dari sekitar Stroom saja, namun ada juga yang datang dari beberapa tempat lainnya. Remaja–remaja Indonesia pada saat ini sebagai generasi muda yang selanjutnya yang akan meneruskan cita-cita sebuah bangsa, untuk memimpin dan mengatur sebuah Negara, haruslah memiliki kepribadian yang baik, kecerdasan yang di landasi dengan ilmu dan wawasan yang luas, memiliki jiwa yang semangat, pikiran terbuka dan tujuan yang baik, berbobot dan bermanfaat serta berguan untuk kemajuan bangsa dan Negara. Sayangnya generasi muda Indonesia pada saat ini telah banyak terjerumus pada dunia modernisasi dan westernisasi sehingga melupakan adat ketimuran yang kita miliki yang di kenal oleh Negara lain sebagai Negara yang menjunjung tinggi moral dan adat kesopanan tapi fakta mengatakan lain. Generasi Indonesia saat ini mengalami krisis identitas dan korban dari gaya hidup hedonisme barat. Semakin banyak lifestyle dari luar Negara Indonesia yang masuk semakin tidak terkandali generasi muda Indonesia saat ini. Fakta yang di ambil dari beberapa sumber, sebagian generasi muda Indonesia pada saat ini sudah mengalami kerusakan akhlak, moral, dan nilai-nilai norma adat sopan ketimuran yang tidak di gunakan lagi oleh kita sendiri sebagai bangsa Indonesia, menyedihkan memang mengetahui generasi muda saat ini apabila kita lihat apa yang sudah di lakukan oleh sebagian generasi muda saat ini, Universitas Sumatera Utara 16 sungguh miris. Dari penelitian ini menunjukan, kondisi remaja generasi muda Indonesia kita saat ini sungguh memprihatinkan 4 . Fakta : 12 agustus 2005, Harian Radar Yogyakarta, memberitakan di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta DIY, dari januari sampai juli terdapat 62 remaja yang dinikahkan ternyata hamil sebelum menika. Tepatnya, 74 calon pengantin perempuan yang akan menikah, 46 di antaranya dalam kondisi hamil. sumber : majalah sabili No.14 Th. XV 24 januari 200815 muharram 1429. o Kepala B2P3KS Dr. Yusnar Yusuf MA saat melaporkan hasil penelitian ini cukup mengejutkan. Pasalnya, data tentang kehamilan tidak di khendaki alias hamil di luar nikah dari tahun 2002-2005 angkanya meningkat signifikan. sumber : majalah sabili No. 14 Th XV 24 januari 200815 muharram 1429.2002-2005. o Remaja yang mengalami kehamilan tidak di khendaki terbanyak adalah mahasiswi 59,22. o Remaja yang tidak terdata status pendidikannya 21,15. Remaja yang berpendidikan SMU 17,70.Secara keseluruhan, remaja hamil di luar nikah terbesar terjadi tahun 2002 640 kasus. Kemudian tahun 2004 sebanyak 560 kasus dan tahun 2005 551 kasus. 5 4 www.rhegulusnazgul.wordpress.com20110311generasi.muda-indonesia-pada-saat-ini- 02oktober 2014, pukul 23.56 5 sumber: majalah sabili No. 14 Th. XV 24 januari 200815 muharram 1429. Universitas Sumatera Utara 17 Kepanjangan KTV adalah Karaoke TV. Tidak terlalu berbeda jauh, tempat KTV ini dengan karaoke keluarga pada umumnya. Susuan dari ruangan terdiri atas satu set alat karaoke, sofa, lampu hias, meja dan furniture pada umumnya tempat karaoke. Yang membedakan hanyalah ukuran ruangan KTV 2 kali lebih besar dari ruangan karaoke biasa. Karaoke keluarga biasanya memiliki level-level ruangan seperti Small, Medium, Large, bahkan sampai VIP, maka KTV juga memiliki level ruangan yang sama. Kita semua tahu, sebagi generasi muda Indonesia masa depan Indonesia bergantung pada generasi muda selanjutnya yang akan maju menggantikan generasi senior yang memang sudah waktunya menyerahkan kepemimpinan kepada generasi-generasi muda untuk mengurus dan membenahi Negara kita Indonesia menjadi Negara yang lebih baik, adil, jujur, dan bersih dari segala macam keburukan-keburukan yang kotor. KTV juga bisa karaoke seperti tempat karaoke pada umumnya. Namun remaja Kota khususnya Kota-kota besar seperti Medan membuat tempat ini seperti layaknya tempat disko yang hanya komunitas ataupun kelompok- kelompok mereka sendiri. KTV menjadi hiburan yang sangat digemari oleh remaja Kota saat ini sebagai salah satu tempat hiburan yang digemari. Globalisasi yang tidak dapat dibendung lagi membuat budaya barat dengan mudah masuk dan membuat budaya timur tergeser. Banyak tempat KTV yang sering di datangi oleh para remaja seperti Station, Jet Plane, Stroom dan sebagainya. KTV yang menjadi pusat perhatian penulis adalah KTV Stroom. Stroom berada dijalan Listrik no 2 Medan, Universitas Sumatera Utara 18 Kelurahan Petisah Tengah 6 , Kecamatan Medan Petisah. Stroom berada dilantai 3 di Selecta Building. Komunitas yang tergabung dalam KTV bermacam-macam. Golongan High Class yang notabenenya berkecukupa n otomatis dengan gampang untuk open Kantor-Kantor Pemerintah dan DPRD.Kantor Walikota Medan terletak di Kec. Medan Petisah ini. KTV digemari beberapa golongan tidak hanya dari remaja namun ada juga orang dewasa yang menggemari KTV. Usia remaja yang tergabung dalam KTV mulai dari usia 16 tahun keatas. Usia 16 tahun belum dikatakan dewasa bahkan usia 17 masih harus didalam pengawasan orang tua karena usia remaja pada umunya masih labil dan masih mencari jati diri mereka. Usia 16 yang sudah mengenal KTV cukup disayangkan, namun pergaulan teman sepermainan tidak dapat dielakkan. Fase pencarian jati diri remaja inilah remaja cenderung lebih aktif dan terbuka dengan teman sepermainanya dan sedikit menutup diri dengan keluarga. Padahal seharusnya dengan keluargalah harus terbuka dan menceritakan keluh kesah yang ada diri kita. 7 6 Kecamatan Medan Petisah dengan luas wilayahnya 13,16 KM² Kecamatan Medan Petisah adalah daerah pusat perdagangan Kota Medan, dengan penduduknya berjumlah : 67.057 jiwa 2006. Di Kecamatan Medan Petisah ini banyak terdapat pusat-pusat perbelanjaan, pasar, pertokoan, perbankan dan show room. Dari Kecamatan ini terdapat produk unggulan yang merupakan industri rumah tangga berupa industri dan pemasaran Bika Ambon di Jl. Majapahit Medan yang sudah sangat terkenal sebagai oleh-oleh dari Medan. Selain Bika Ambon di Kecamatan Medan Petisah ini juga terdapat industri rumah tangga lainnya seperti anyaman rotan dan konveksi pakaian jadi. 7 Open adalah istilah anak remaja sekarang untuk KTV dengan maksud membuka roomkamar KTV. . Biaya untuk membuka satu kamarroom adalah ± Rp. 800.000:00. Namun tidak hanya golongan kelas atas yang mampu membuka kamarroom KTV, ada juga golongan bawah Low Class yang ikut andil dalam KTV. Umumnya golongan Universitas Sumatera Utara 19 bawah tersebut merupakan remaja yang diajak temannya untuk ikut dalam pergaulan ini. Beberapa remaja patungan untuk membayar kamarroom KTV, bahkan tidak sedikit remaja yang terikut dalam pergauan bebas yang ada didalam KTV tersebut. Remaja adalah harapan bangsa, sehingga tak berlebihan jika dikatakan bahwa masa depan bangsa yang akan datang akan di tentukan pada keadaan remaja saat ini. Remaja yang sehat dan berkualitas menjadi perhatian serius bagi orang tua praktisi pendidikan, ataupun remaja itu sendiri. Remaja yang sehat adalah remaja yang produktif dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya. Oleh karena itu, pemahaman terhadap tumbuh kembang remaja yang menjadi sangat penting untuk menilai keadaan remaja. Menurut Soetjiningsih: 2004 masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa. Masa ini sering disebut dengan masa pubertas. Namun demikian, menurut beberapa ahli, selain istilah pubertas digunakan juga istilah adolesens dalam bahasa inggris: adolescence. Para ahli merumuskan istilah pubertas digunakan untuk menyatakan perubahan biologis baik bentuk maupun fisiologis yang terjadi dengan cepat dari masa anak-anak ke masa dewasa, terutama perubahan alat reproduksi. Sedangkan istilah adolesens lebih ditekankan pada perubahan psikolosial atau kematangan yang menyertai masa pubetras. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang saling terkait, berkesinambungann, dan berlangsung secara bertahap. Perkembangan merupakan suatu proses dimana perubahan-perubahan di dalam diri remaja akan Universitas Sumatera Utara 20 diintegrasikan sedemikian rupa, sehingga remaja tersebut dapat berespons dengan baik dalam menghadapi rangsangan-rangsangan dari luar dirinya. Secara psikologi masa remaja merupakan masa labil. Mereka lebih mengikuti perkembangan zaman yang menjadi tren masa kini. Didalam masa remaja ada empat perubahan besar yang terjadi dalam remaja, yaitu : perubahan emosi, peran guna mencari jati diri, minat, dan pola perilaku. Remaja 8 Suka atau tidak suka, remaja adalah manusia yang mengalami tekanan dengan adanya benturan antara dorongan biologis dengan tata nilai yang coba ditanamkan oleh orang tua dan masyarakatnya. Tekanan ini makin besar karena usia remaja adalah juga usia ketika seseorang ingin menampilkan identitas diri yang berbeda dengan orang lain, termasuk orang tuanya, dan sedang berusaha untuk mandiri termasuk mencoba membebaskan diri dari segala tatanan yang ia anggap mengekang kemerdekaannya. Perilaku menyimpang yang bersifat menyerempet bahaya adalah salah satu bentuk dari rasa ingin mandiri dan diakui kehadirannya sebagai seorang individu yang merdeka. Termasuk didalamnya adalah perilaku seksual yang tidak sesuai dengan tata nilai sosial. Tidak jarang merupakan kelompok yang paling mudah untuk terbawa arus dengan kondisi disekelilingnya. Keberadaan mereka yang umumnya tumbuh dilingkungan yang kurang memperhatikan mereka membuat remaja cenderung mengaktualisasikan dirinya kedalam bentuk perilaku menyimpang sebagai wujud ekspresi diri mereka. Banyaknya remaja-remaja yang broken home mencari pelampiasan dengan craa- cara negatif. 8 Di indonesia batasan remaja yaitu usia 11-24 tahun dan nelim menikah Sarwono, 1997:14 Universitas Sumatera Utara 21 dorongan teman sebaya diejek tidak gaul, tidak jantan, cemen, dan istilah lain yang menyatakan penakut membuat seseorang remaja berani berperilaku menyerempet bahaya. Tetapi pacuan untuk melakukan hubungan seks sebelum menikah tidak hanya datang dari teman-teman. Perkembangan hormonal yang normal dipacu juga oleh paparan dari media massa, yang makin menundang rasa ingin tahu remaja serta keinginan untuk bereksperimen dalam aktivitas seksual. Dekade Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Perempuan The United Nations Decades for Woman, yang digelar sejak 1975 memfokuskan pada media sebagai institusi kunci dalam meningkatkan kesetaraan dan pembangunan perempuan, dan pada Platform Beijing untuk Aksi Beijing Platform for Action, 1995, media dimasukkan sebagai salah satu wilayah perhatian yang penting Critical Areas of Concern. Namun, selama masa yang penting itu, media diharapkan meliput isi-isi dan kesetaraan gender, tanpa langkah nyata yang diambil untuk “melahirkan” engender media tersebut. Disini kita juga melihat sejarah ketidakadilan, ketidaksetaraan dan perubahan sosial berjalan beriringan dalam realitas media dan realitas kehidupan sehari-hari. Kendali atas kreasi dan produksi citra media juga berada dalam genggalam laki-laki Croteau dan Hoynes, 1997: 147-148. Belakangan ini santer sebuah fenomena baru dengan istilah Cabe-cabean atau Terong-terongan. Istilah tersebut hadir dan dengan cepat menyebar keseluruh lapisan masyarakat. Sampai saat ini belum jelas siapa penemu istilah tersebut. Dari waktu ke waktu selalu muncul istilah baru. Banyak istilah atau pun sebutan yang menjadi sorotan, seperti Narsis dan Alay. Istilah Cabe-cabean diberikan Universitas Sumatera Utara 22 untuk remaja putri yang senang keluar malam dan nongkrong di balapan liar dengan dandanan menor, berpakaian seronok yang berlebihan tanpa melihat situasi dan kondisi dimana tempatnya berada. Sedangkan istilah Terong-terongan untuk remaja laki-laki yang tergolong alay atau jamet yang sangat mengganggu sekali. Terong-terongan cowok belia juga dipakai sebagai panggilan remaja berperilaku berisiko. Media dianggap sebagai agen sosialisasi gender yang penting dalam keluarga dan masyarakat. Media mengungkapkan kepada kita tentang peran dari berbagai sudut tertentu. Media menentukan dan mengukuhkan ideologi, “sistem kepercayaan”, atau “pandangan dunia” tertentu Galliano,2003:286. Tidak dapat dipungkiri faktor media memberikan tontonan yang tidak banyak memberikan tuntunan yang mendidik dan membangun. Khususnya pada segmen remaja. Gaya hidup yang diperlihatkan dalam sinetron, FTV film televisi dan drama impor sedikit banyak mempengaruhi remaja kita untuk menirunya. Media sangat berperan dalam kehidupan sehari-hari. Baik media cetak atapun elektronik. Media sebagai alat penghubung yang akurat. Melalui media kita dapat mengetahui apa yang sedang terjadi diberbagai belahan dunia baik itu dalam bidang pendidikan, medis, kesenian maupun hiburan. Media juga mempermudah proses hadirnya Globalisasi dan dengan cepat dapat diserap oleh yang melihatnya. Melalui media elektronik televisi dan internet sebagai contoh seperti televisi, yang memperlihatkan beberapa adegan atau film yang menunjukan tentang berbagai aneka ragam budaya luar, dengan mempertontonkan model atau Universitas Sumatera Utara 23 iconyang sedemikian rupa sehingga menjadikan fashion yang mudah ditiru oleh lapisan masyarakat. Tidak hanya dari budaya, televisi juga menyampaikan informasi dengan sangat cepat. Pengetahuan yang diperoleh dari televisi untuk saat ini tidak seimbang dengan hiburan yang ditampilkan. Acara hiburan lebih menonjol dibandingkan dengan acara pendidikan yang diperlihatkan. Menurut Julia T. Wood 2003, dalam Gendered Lives, mulai dari kartun anak-anak hingga pornografi, media memperngaruhi bagaimana kita memahami laki-laki dan perempuan umumnya dan diri kita dan orang lain khususnya. Media juga membentuk pandangan kita mengenai apa yang normal dan benar dalam hubungan antara perempuan dan laki-laki. Secara historis, media telah mempresentasikan baik perempuan maupun laki-laki dalam cara-cara yang sangat bersifat stereotipe. Menurut Koentjaningrat, kepribadian manusia bermacam-macam. Dorongan naluri manusia untuk bergaul atau berinteraksi dengan sesama manusia. Dorongan ini memang merupakan landasan biologis dari kehidupan masyarakat manusia sebagai makhluk sosial, dorongan untuk meniru tingkah laku sesamanya. Dorongan ini merupakan sumber dari adanya bermacam-macam kebudayaan di antara manusia, dengan adanya dorongan ini manusia mengembangkan adat yang memaksanya untuk menyesuaikan diri dengan manusia sekitarnya. Dengan adanya dorongan naluri untuk bergaul atau berinteraksi inilah yang mengakibatkan dorongan untuk meniru tingkah laku teman sepermainanya. Dua faktor inilah yang nyata dapat mengakibatkan perubahan budaya. Dengan adanya perubahan budaya dapat mempermudah Globalisasi berkembang. Universitas Sumatera Utara 24 Dengan adanya Globalisasi yang tidak dapat dibendung, kebebasan- kebebasan ekspresi pada umumnya masa remaja rentan melakukan berbagai perilaku menyimpang seperti pelecehan seksual dan kemerosotan nilai moral pada masyarakatnya kita saat ini. Peran keluarga sangat penting dalam tumbuh dan kembang anak. Orang tua harus bisa merangkul anak-anak mereka, diluar peran sebagai orang tua yang perannya mendidik dan mengasuh anak, kedua orang tua harus bisa berperan sebagai teman atau sahabat bagi anak. Jarak yang dekat antara orang tua dan anak yang dalam artinya orang tua dan anak harus saling terbuka dalam beberapa masalah yang tidak dapat diberikan secara formal oleh guru atau sekolah. Peran orang tua sangat dibutuhkan dalam perkembangan anak, karena orang tualah yang memiliki hak dan peran yang penting untuk membuat perkembangan anak. Hubungan dan komunikasi anak dengan orang tua yang baik dapat mengetahui apa yang sedang terjadi dengan si anak tentang sekolah, teman sepermainan, dan tentang lawan jenis mereka. Dengan hal demikian orang tua dapat menyampaikan dengan jelas tentang beberapa pergaulan yang boleh dan tidak boleh dilakukan dan sebab dan akibat dari beberapa pergaulan yang ada disekeliling anak. Kalangan orang tua pada umumnya cenderung melihat perkembangan ini secara negatif dan mengatakan bahwa kaum muda sekarang mengalami dekadensi moral. Tapi orang tua yang tidak memberikan jalan keluar bagi remaja untuk menghadapi dan mengatasi masa krisis ini. Di sisi lain banyak kalangan orang dewasa yang memanfaatkan masa krisis seksual di kalangan remaja ini untuk Universitas Sumatera Utara 25 mendapatkan keuntungan ekonomis yang besar dengan menawarkan berbagai kesenangan dan produk konsumentif yang dikaitkan dengan aktivitas seksual remaja. Dalam penelitian ini tampak betapa sedikit pengetahuan atau informasi akurat yang diterima sebagian besar orang mengenai hal-hal seksual, ada responden yang mengatakan belajar tentang hal seksual. Ada responden yang mengatakan belajar tentang hal seksual melalui pengalaman sendiri atau mendengar dari teman-teman sebaya. Beberapa pendatang dari jakarta menyatakan pernah memperoleh pendidikan kesehatan reproduksi untuk remaja dari sekolah, sedangkan peserta lain mengatakan menerima pengajaran sekedarnya tentang proses konsepsi dari kakaknya ketika pertama kali mengalami menstruasi. Ada pula yang memperoleh pengetahuan secara tidak sengaja dengan mengamati langsung kejadian hubungan seksual. Beberapa penelitian lain menemukan bahwa biasanya pengetahuan tentang hal seksual pertama kali diperoleh dari teman sebaya, buku, media, film, televisi, musik, melalui saudara kakak atau adik, guru dan ada juga yang pertama kali tahu mengenai hal-hal seksual karena melihat orang tua mereka melakukan hubungan seksual. Tidak hanya minum-minuman beralkohol, merokok, dan seks bebas, narkoba juga tidak luput dalam lingkaran pergaulan remaja masa kini karena gampangnya mendapatkan narkoba membuat semakin banyak korban dari barang haram tersebut kemudian efek dari narkoba sangat berdampak negatif. Remaja adalah kelompok yang paling gampang untuk dipengaruhi dalam hal penggunaan narkoba karena krisis identitas membuat remaja dengan mudah jatuh dalam hal ini Universitas Sumatera Utara 26 kemudian kurangnya informasi yang benar dan akurat serta lingkungan yang kurang baik menjadikan penyimpangan terjadi. Minimnnya perhatian dari orang tua sebagai orang terdekat dalam tumbuh dan berkembang seorang anak yang beranjak dewasa pada umumnya, membuat remaja mencari tahu sendiri tentang apa yang ingin mereka ketahui. Sulitnya ekonomi membuat orang tua harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup sehingga mengakibatkan waktu orang tua menjadi berkurang bahkan orang tua dan anak sama sekali tidak memiliki waktu untuk saling bercerita antara orang tua dan anak maka dari itu orang tua memiliki peran penting dalam tumbuh dan berkembannya seorang anak. Pendidikan yang formal maupun nonformal harus diberikan orang tua kepada agar anak mendapatkan informasi yang baik dan benar. Pada dasaranya tujuan pendidikan seksualitas 9 • Mereka tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah karena mengetahui resiko yang dapat mereka hadapi. adalah untuk membekali para remaja dalam menghadapi gejolak biologisnya, agar: • Seandainya mereka tetap melakukannya juga tidak semua orang dapat dicegah agar tidak melakukannya, mereka dapat mencegah resiko buruk yang dapat terjadi. 9 Ekspresi seksual seseorang secara sosial dianggap dapat diterima serta mengandung aspek- aspek kepribadian yang luas dan mendalam. Seksualitas merupakan gabungan dari perasaan dan perilaku seseorang yang tidak hanya didasarkan pada ciri seks secara biologis, tetapi juga merupakan salah satu aspek kehidupan sebagai manusia yang tidak dapat dipisahkan dari aspek hidup yang lain. Defenisi ini diambil dari Konferensi APNET Asia Pacific Network for Socisl Health “Gender,Sexuality, and Reproductive Health” di Cebu, Filipina, 8-12 Januari, 1996 Universitas Sumatera Utara 27 • Jika resiko tetap terjadi juga, mereka akan menghadapinya secara bertanggung jawab. Pendidikan seksualitas adalah suatu kegiatan pendidikan, yang berusaha untuk memberikan pengetahuan agar mereka dapat mengubah perilau seksualnya ke arah yang lebih bertanggung jawab.

1.2. Tinjauan Pustaka