92
mengeluarkan modal yang banyak. Biasanya cukup dengan modal sebungkus rokok dan kemampuan cara mendekati perempuan dan dengan mata yang melirik
ke arah perempuan yang akan mereka dekati dengan tujuan untuk menjadi kawan selama di dalam KTV tersebut. Biasanya awal untuk bisa dekat mereka minta di
kenali dengan teman yang kenal dengan perempuan yang sudah incar.
3.5.3. Pencari Wanita
Salah satu elemen yang terpenting dari setiap tempat hiburan adalah perempuan. Sama layaknya dengan tempat hiburan lainnya. Kehadiran perempuan
dalam sebuah pub, club atau diskotik memiliki sebuah daya tarik tersendiri bagi para pengunjung laki-laki. Biasanya laki-laki yang hadir di hiburan malam selalu
mencari perempuan yang bisa menjadi teman untuk berkenalan sekedar bercerita sampai diajak buat berjoged bersama.
Perempuan yang datang untuk KTV biasanya selalu memakai pakaian dengan dress pendek ataupun baju dengan model tank top agar merasa modis dan
lebih percaya diri dengan pakaian seperti ini. Laki-laki umumnya mengincar perempuan berpenampilan menarik yang memakai pakaian yang menarik
perhatiannya biasanya memillih perempuan dengan penampilan menarik dan seksi.
“Biasanya pas joged aku ngincer cewe mana yang bakal jadi kawan joged selama KTV. Udah ketemu cewe yang mana, abis itu aku ajak jogedlah,
kasih dia minum. Taulah cewe disitu pakaiannya kalo KTV pasti seksi- seksi kali. Udah mabok diakan aku bawalah ke kamar mandi, biasalah.
Hahah”.
Universitas Sumatera Utara
93
Laki-laki seperti inilah yang selalu mencari kesenangan sesaat dalam KTV tanpa ada memikirkan ikatan maupun tanggung jawab. Mereka hanya mencari
kesenangan sesat dan melepas penat dengan bersama perempuan yang bisa mereka ajak dengan berjoged maupun minum bersama.
3.5.4. Minum, Merokok dan Bercerita
Saat berada didalam KTV biasanya para remaja memulai aktifitas mereka dengan saling bercerita soal apapun yang bisa menjadi pembicaran yang seru.
Ketiga hal tersebut merupakan kegiatan yang rutin dan kegiatan yang menjadi, kegiatan yang wajib dilakukan dalam KTV. Jika ada teman baru yang belum
dikenal maka orang yang membawa tersebut diminta mengenalkan teman baru tersebut kepada-teman-teman lainnya. KTV juga sebagai wadah tempat untuk
berkumpul bersama teman. Suasana KTV jelas sangat berbeda dengan karaoke pada umumnya. Suasana KTV yang lebih privasi dibanding dengan karaoke pada
umumnya. Karaoke biasa tidak memiliki peredam suara yang begitu tebal.
Gambar 4 Blue ilution merupakan salah satu minuman yang ada di dalam KTV
Sumber : Dokumentasi Penulis, diambil tahun 2014
Universitas Sumatera Utara
94
KTV juga berbeda dengan club, pub atau diskotik lainnya. KTV tidak dapat menampung banyak orang seperti tempat hiburan diskotik lainnya.
Kapasitas orang didalam KTV berkisar dari 6-25 orang saja. Kegiatan yang biasanya dilakukan saat KTV para remaja bercerita dengan teman lain sambil
merokok menunggu beat yang enak untuk berjoged. “Kalau didalam pasti merokok. Biasanya kalo udah merokok cerita-
ceritalah sama yang ada didalam itu mulai dari cerita yang lagi hangat, cerita gebetan, macemlah terusminum banyak biar tinggi jadi waktu joged
enak dia, selo awak dibuat musiknya itu ditambah kena rokok, lengkap kali nikmat itu”. Budi – 25 tahun
Minuman beralkohol tidak bisa dari kegiatan KTV ini. Minuman alkohol justru sangat dinanti dan minati para remaja yang datang, bahkan ada juga yang
mau datang ke KTV dengan minta diundang agar bisa minum tanpa harus membayar saat KTV namun memilih untuk membayar minum, minuman
beralkohol dengan kadar alkohol yang tinggi. Seperti penuturan Yeyen : “Aku KTV cuman buat minum aja sih. Kalau kawanku ada yang buka
room aku diundang juga ngawanin dia minum jadi ada kawan dia mabuk. Tapi biasanya kalo udah gitu aku gamau bayar buat ngesum KTV, aku
cuman mau ngesum cuman buat minum aja kalo ada buka botol baru, baru aku mau”.
Banyaknya kalangan yang ada saat KTV membuat informasi dan berbagi cerita serta pengalaman dapat menambah pengetahuan dan wawasan yang
sebelumnya tidak kita ketahui. Pengetahuan yang didapat dengan saling berbagi menjadi alasan tersendiri untuk pergi ke KTV. Tidak jarang teman yang ada di
KTV membawa teman lainnya dan ternyata itu adalah teman dekat, temen sepermainannya. Seperti penuturan Budi berikut :
Universitas Sumatera Utara
95
“kalo kawan dari ktv ini jangan ditanyalah, banyak kali. Ntah dari mana- manalah kawanku. Dari jaman sekolah SD, SMP, SMA, Kuliah sampek
tempat ngumpul aku di warkop pun aku kawanin semua. Mau kadang kawan aku deket SMP, rupanya sahabatan sama kawan SMA aku. Gitu-
gitulah, sempit Medan ini, ini-ini aja kawannya. Tapi kalo dia umurnya diatas aku tetep aku hormatin juga”.
Penulis mengamati bahwa solidaritas pertemanan yang tercipta di KTV terjalin dengan baik. Pertemanan yang baik dengan jujur dan saling menolong
merupakan pondasi awal untuk mendapatkan kepercayaan. “Kalau KTV paling aku joged aja. Ngerokok, minum. Tapi gak sampek
mabok aku. KTV buat iseng-iseng ajanya aku,kan. Jadi kalo didalam kebanyakan joged sama duduk ajalah. Paling kalo ada kawanku yang
tumbang samaku. Kalo udah mabok berat kalikan tepar dia, ya aku jagainlah samaku dia di sofa”. Budi,25 tahun – Informan
Gambar 5 Terlalu banyak minum Putri nama samaran yang tergeletak di atas meja
karena mabuk Sumber : Dokumentasi Pribadi, diambil tahun 2014
Kepedulian dan persahabatan dapat hadir dari pertemanan yang baik dan benar. Teman tidak selamanya jahat dan saling menjerumuskan. Berawal dari
teman kenalan di KTV dapat menjadi sahabat baik. Sahabat akan saling menjaga temannya dalam keadaan apapun.
Universitas Sumatera Utara
96
3.5.5. Joged