Remaja Kalangan Atas Remaja Kalangan Menengah

82 Ragam tingkah laku manusia memang bukan disebabkan karena ciri-ciri ras, melainkan karena kelompok-kelompok tempat manusia itu bergaul dan berinteraksi. Adanya bermacam-macam wujud kesatuan kelompok manusia menyebabkan bahwa kita memerlukan beberapa istilah untuk membeda-bedakan berbagai macam kesatuan manusia tadi. Kecuali istilah yang paling lazim yaitu “masyarakat”, ada istilah istilah lain untuk menyebutkan kestuan-kesatuan khusus yang merupakan unsur unsur dari masyarakat, yaitu kategori sosial, golongan sosial, golongan sosial, komunitas, kelompok, dan perkumpulan. Masyarakat sebagai suatu kelompok manusia yang sangat umum sifatnya, mengandung kesatuan-kesatuan yang sifatnya lebih khusus, tetapi belum tentu mempunyai syarat pengikat yang sama dengan suatumasyarakat. Kesatuan sosial yang tidak mempunyai syarat pengikat itu serupa dengan”kerumunan” atau crowd, tidak mempunyai sifat-sifat masyarakat. Kesatuan sosial itu adalah kategori sosial social category. Kategori sosial adalah kesatuan manusia yang terwujud karena adanya suatu ciri atau suatu kompleks ciri-ciri objektif yang dapat dkenakan oleh pihak dari luar kategori sosial itu sendiri tanpa disadari oleh yang bersangkutan, dengan suatu maksud praktis tertentu.

3.4.1. Remaja Kalangan Atas

Kalangan ini mayoritas remaja yang memiliki uang berlebih dengan uang jajan yang banyak jadi mereka bisa menghabiskan uang jajan mereka kemana dan Universitas Sumatera Utara 83 kapan saja, tanpa memikirkan takut uang habis. Biasanya remaja dari kalangan ini sering membuat acara atau party dengan alasan yang berbeda-beda namun jelas dengan menaikan popularitas mereka dalam kalangan teman-temannya. Siapa yang paling sering membuat cara dialah yang dianggap paling tenar atau dikenal dan dianggap paling berkuasa. Kalangan remaja atas yang memang uang jajannya banyak kapan saja mereka mau untuk KTV mereka tidak perlu repot untuk memikirkan kesulitan uang atau uang jajan yang akan habis dengan cepat. Dalam hal ini, remaja yang berasal dari kalangan atas tidak perlu pusing untuk membuka KTV. Seperti penuturan narasumber yang penulis wawancarai Budi – 25 tahun : “Kalau mau KTV ya bukalah. Langsung booking aja nanti pas disana bayar tinggal masuk. Kalau ulang tahun gitu biasanya kawan minta KTV, yaudah buka aja satu room, kasih minum yaudahlah udah tenangnya itu orang itu. Kalau ada kawan cewe banyak biasanya kawan-kawan yang cowo minta kawan yang cewe-cewe datang buat kawan joged katanya. Jadi gak sepi disana, biasanya sih gitu. Haha”. Harga kamar yang sudah ditentukan berlaku sampai 6 jam setelah awal mula check in. Tarif kamar yang sudah ditentukan, bisa bertambah sesuai dengan pesanan apa yang dipesan. Pembayaran KTV dibayar pada saat check in, lalu nanti pelayan akan membawakan seteko minuman bir. Jika tidak suka dengan minuman bir yang ada, pengunjung dapat memesan minum kembali dengan apa yang pengeunjung ingin minum baik air mineral, jus, ataupun minuman alkohol dengan merek yang diinginkan semakin tinggi dan terkenal merek minuman alkoholnya, semakin mahal pula harganya. Universitas Sumatera Utara 84

3.4.2. Remaja Kalangan Menengah

Untuk harga yang sudah dipatokan oleh pihak Stroom bagi kalangan remaja tarif dan harga tersebut bukanlah harga yang murah. Untuk membuka ruangan KTV mereka harus merogoh kocek yang dalam. Lain halnya dengan remaja yang membuka KTV untuk merayakan ulang tahun atau acara tertentu lainnya. Biasanya para remaja patungan dengan teman-teman lain yang ingin ikut untuk KTV. Untuk ruangan yang digunakan tergantung berapa peminat atau berapa orang yang akan didalam ruangan tersebut. Setiap ruangan harus sesuai dengan kapasitas orang yang telah ditentukan, tidak boleh lebih. Seperti yang dikatakan oleh Oky – 22 tahun : “Biasanya tek-tekanlah aku sama kawanku buat bayar. Tergantung berapa orang yang ikut. Udah jelas orangnya berapa baru kumpulah duitnya sama satu orang, biasanya yang mau bayarkan ke Receptionist. Biasanya satu orang nyumbang mulai Rp 100.000 – Rp 200.000. Lain lagi kalo mau minum, nambah sumbangan lagilah. Pokoknya pegangan dompet harus ada Rp 500.000 didompet buat KTV ini. Kandaslah jajan pokoknya”. Biaya yang untuk KTV jelas cukup menguras dompet kalangan remaja dengan uang jajan yang masih dijatah dengan orang tua. Jelas para remaja harus irit dan rajin menabung untuk biaya yang dibutuhkan saat KTV. Namun nyatanya tidak sedikit remaja yang menghabiskan uang jajannya demi untuk hiburan KTV. Mereka menghabiskan uang mereka untuk kepuasaan sesat dan setelah uang mereka habis mereka meminjam uang temennya dan ada juga remaja yang menjual barang-barang mereka seperti sepatu, baju, atau jam untuk menambah uang jajan mereka karena mereka takut dimarahi oleh orang tua karena uang jajan mereka habis belum pada saatnya. Universitas Sumatera Utara 85 Narasumber yang penulis wawancara mengatakan bahwa, untuk pergi ke KTV biasanya Mawar izin keluar untuk pergi dengan teman-temannya nonton film di bioskop atau ada teman yang ulang tahun. Mawar tidak pernah mengatakan dengan Ibunya jika Mawar pergi untuk ke KTV. “Gataulah mamaku kalo aku pergi KTV. Kalo tau matilah aku kena marah. Karena suntukkan siang dirumah weekend dirumah, makanya aku ikut temen aku KTV”. Tabel 6 Klasifikasi Remaja Pengunjung KTV No Kalangan Persen 1 Remaja kalangan atas 50 2 Remaja kalangan menengah 25 3 Remaja kalangan bawah 25 Sumber : data diolah oleh penulis. Dari survei yang penulis dapat, rata-rata remaja yang datang ke KTV tidak izin dengan orang tua mereka untuk KTV. Biasanya para remaja ini menggunakan alasan lain agar bisa dikasih izin keluar dengan orang tua mereka. Mereka mengatakan sebab jika mereka orang tua mereka tau, para remaja ini tidak dikasih izin untuk keluar untuk pergi, oleh sebab itu mereka beralasan yang sewajarnya agar orang tua mereka bisa memberikan mereka izin untuk keluar dengan teman- temannya. Universitas Sumatera Utara 86

3.4.3. Remaja Kalangan Bawah