kemauan kerja yang tinggi, kemampuan kerja yang sesuai dengan isi kerja, lingkungan kerja yang nyaman, penghasilan yang dapat memenuhi kebutuhan
hidup, jaminan sosial yang memadai, kondisi kerja yang manusiawi dan hubungan yang harmonis Sinungan, 1995:3. Sedangkan menurut Ravianto dalam
Sutrisno, 2010:209 produktivitas tenaga kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor baik yang berhubungan dengan tenaga kerja itu sendiri maupun faktor lain, seperti
tingkat tingkat pendidikan, keterampilan, disiplin, sikap dan etika kerja, motivasi, gizi dan kesehatan, tingkat penghasilan, jaminan sosial, lingkungan kerja, iklim
kerja, teknologi, sarana produksi, manajemen, dan prestasi. Salah satu usaha yang konkrit untuk mendorong peningkatan produktivitas
tenaga manusia adalah peningkatan pendidikan dan keterampilan agar mampu mengemban tugas dan pekerjaan sebaik mungkin. Pekerjaan yang dilakukan
dengan baik dan dengan tingkat pendidikan dan keterampilan yang sesuai dengan isi kerja akan mendorong kemajuan setiap usaha yang pada gilirannya akan juga
meningkatkan pendapatan dan pada akhirnya meningkatkan standar hidup Sinungan, 1995:3-4
Meningkatkan produktivitas kerja merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh semua komponen atau unsure suatu organisasi dan bahwa
meningkatkan produktivitas kerja merupakan “urusan semua orang dalm organisasi.” Meningkatkan produktivitas kerja dapat diukur melalui kemampuan,
meningkatkan hasil yang dicapai, semangat kerja, pengembangan diri, mutu, dan efisiensi Sutrisno, 2010:211-212. Selain itu pengukuran kerja karyawan dapat
dilihat melalui etos kerja, disiplin, motivasi dan orientasi kemasa depan Sagir, 1999:63. Pengukuran produktivitas ini mempunyai peranan yang sangat penting
untuk mengetahui produktivitas kerja sesuai dengan yang diharapkan perusahaan.
2.2 Model Teoritis
Variabel-variabel yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep akan dibentuk menjadi suatu model teoritis sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1 Model Teoritis
Sumber: Hasil penelitian 2013
2.3 Kerangka Konsep
1 Variabel Bebas X Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab timbulnya variabel terikat. Dinamakan variabel bebas dikarenakan memiliki kebebasan dalam mempengaruhi variabel
lainnya. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah jaringan komunikasi bentuk
formal yang terdiri dari komunikasi ke bawah, ke atas dan komunikasi horizontal.
2 Variabel terikat Y Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat dari adanya variabel bebas. Disebut sebagaia variabel terikat karena variabel ini dipengaruhi oleh variabel bebas.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah produktivitas kerja. 4
Karakteristik responden Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah jenis kelamin, usia,
pendidikan terakhir, masa kerja, dan bidang kerja.
Variabel Terikat Y Produktivitas Kerja
Variabel Bebas X Jaringan Komunikasi
Karakteristik Responden
Universitas Sumatera Utara
2.4 Variabel Penelitian
Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep yang telah diuraikan diatas, maka untuk mempermudah penelitian perlu dibuat variabel penelitian yaitu
sebagai berikut :
Gambar 2 Variabel Penelitian
Variabel Teoritis Variabel Penelitian
Variabel Bebas X Jaringan Komunikasi
• Downward communication
• Upward Communication
• Horizontal Communication
Variabel Terikat Y Produktivitas Kerja
• Kemampuan
• Meningkatkan hasil yang dicapai
• Motivasi
• Semangat kerja
• Disiplin
• Pengembangan diri
• Mutu
• Efisiensi
• Orientasi ke masa depan
Karakteristik Responden •
Jenis kelamin •
Usia •
Pendidikan •
Jabatan •
Masa kerja •
Penghasilan Sumber: hasil penelitian 2013
2.5 Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan suatu petunjuk pelaksanaan mengenai cara-cara untuk mengukur variabel-variabel. Definisi operasional merupakan
suatu informasi ilmiah yang sangat membantu peneliti lain yang akan menggunakan variabel yang sama. Definisi operasional dari variabel-variabel
dalam penelitian ini adalah:
Universitas Sumatera Utara
1 Variabel Bebas Jaringan Komunikasi
a. Downward communication komunikasi ke bawah adalah pesan yang
mengalir dari para atasan atau para pimpinan kepada bawahannya. b. Upward communication komunikasi ke atas adalah pesan yang mengalir
dari bawahan kepada atasan atau dari tingkat yang lebih rendah kepada tingkat yang lebih tinggi.
c. Horizontal communication komunikasi horizontal adalah pertukaran pesan di antara orang-orang yang sama tingkatan otoritasnya di dalam
organisasi.
2 Variabel Terikat Produktivitas Kerja
a. Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas. Kemampuan seorang karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki
serta profesionalisme mereka dalam bekerja. Ini memberikan daya untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diembankannya kepada mereka.
b. Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai. Hasil merupakan salah satu yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang
menikmati hasil pekerjaan tersebut. Jadi, upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi masing-masing yang terlibat dalam suatu
pekerjaan. c.
Motivasi Dorongan untuk bekerja secara maksimal, biasanya ditandai dengan
adanya dukungan dari teman sekerja. d.
Semangat kerja Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin. Indikator ini
dapat dilihat dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya.
e. Disiplin
Mengembangkan sikap hidup didiplin terhadap waktu dan diri sendiri dalam arti mampu melakukan pengendalian diri terhadap ketentuan dan
Universitas Sumatera Utara
peraturan yang merupakan hasil kesepakatan bersama, juga disiplin terhadap tugas dan tanggung jawabnya sebagai manusia.
f. Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja. Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan
harapan dengan apa yang akan dihadapi. Sebab, semakin kuat tantangannya, pengembangan diri mutlak dilakukan. Begitu juga harapan
untuk menjadi lebih baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk meningkatkan kemampuan.
g. Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu. Mutu merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja
seorang pegawai. Jadi, meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi
perusahaan dan dirinya sendiri. h.
Efisiensi Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya
yang digunakan. Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan.
i. Orientasi ke masa depan
Bekerja keras, bekerja dengan produktif oleh dorongan atau motivasi untuk mencapai masa depan yang lebih baik.
3 Karakteristik Responden
a. Jenis kelamin : Jenis kelamin pria atau wanita yang
dijadikan sampel. b.
Usia : Tingkatan umur responden yang dijadikan
sampel. c. Pendidikan : Tingkatan pendidikan terakhir responden.
d. Jabatan : Tugas atau pekerjaan responden.
e. Masa kerja : Lamanya responden bekerja di suatu perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
f. Penghasilan : Jumlah pendapatan dari mata pencarian responden.
2.5 Hipotesis