b. Fungsi khusus
- Membuat para karyawan melibatkan diri kedalam isu organisasi lalu
menterjemahkannya kedalam tindakan tertentu di dalam sebuah “komando”.
- Membuat para karyawan menciptakan dan menangani “relasi” antara
sesama bagi peningkatan produk organisasi” -
Membuat para karyawan memiliki kemampuan untuk menangani atau mengambil keputusan-keputusan salam suasana yang “ambigu’ atau tidak
pasti”. Liliweri, 2004:66-67
Tujuan Komunikasi organisasi adalah sebagai saluran untuk melakukan dan menerima pengaruh mekanisme perubahan, alat untuk mendorong produktivitas
dan sebagai sarana yang memungkinkan suatu organisasi mencapai tujuannya. Menurut Effendy 2006 ada empat tujuan komunikasi yaitu:
1 Mengubah sikap to change the attitude yaitu sikap individu atau
kelompok terhadap sesuatu menjadi berubah atas informasi yang mereka terima.
2 Mengubah pendapat atau opini the change opinion yaitu pendapat
individu atau kelompok terhadap sesuatu menjadi berubah atas informasi yang mereka terima.
3 Mengubah perilaku to change the behaviour yaitu perilaku individu
atau kelompok terhadap sesuatu menjadi berubah atas informasi yang diterima.
4 Mengubah masyarakat to change the society yaitu tingkat sosial
indovidu atau kelompok terhadap sesuatu menjadi berubah atas informasi yang mereka terima.
2.1.1.3 Hambatan-Hambatan Komunikasi dalam Organisasi
Komunikasi dalam organisasi tidak selamanya berjalan dengan mulus seperti yang diharapkan. Seringkali dijumpai dalam suatu organisasi terjadi salah
pengertian antara satu anggota dengan anggota lainnya atau antara atasan dengan bawahannya mengenai pesan yang mereka sampaikan dalam berkomunikasi.
Robbins meringkaskan beberapa hambatan komunikasi sebagai berikut:
1 Penyaringan filtering.
Hambatan ini merupakan komunikasi yang dimanipulasikan oleh sipengirim sehingga nampak lebih bersifat menyenangkan si penerima. Komunikasi
semacam ini dapat berakibat buruk bagi organisasi, karena jika informasinya dijadikan dasar pengambilan keputusan, maka keputusan yang kelak akan
dihasilkan berkualitas rendah.
Universitas Sumatera Utara
2 Perspektif selektif.
Hambatan ini merupakan keadaan dimana penerima pesan di dalam proses komunikasi melihat dan mendengar atas dasar keperluan, motivasi, latar
belakang pengalaman, dan cirri-ciri pribadi lainnya. Jadi, boleh jadi tidak sama dengan apa yang dilihat dan didengar oleh orang lain. Hal ini disebut
juga adanya perbedaan persepsi sehingga dapat menjadi penghambat bagi komunikasi yang efektif.
3 Perasaan
Hambatan ini merupakan bagaimana perasaan penerima pada saat dia menerima pesan komunikasi akan mempengaruhi cara dia
menginterpretasikan pesan. Pesan yang sama yang diterima oleh seseorang di saat sedang marah akan berbeda penafsirannya jika ia menerima pesan itu
dalam keadaan normal.
4 Bahasa
Kata-kata memiliki makna yang berbeda antara seseorang dengan orang lain. Kadang-kadang, arti dari sebuah kata tidak berada pada kata itu sendiri tetapi
pada kita. Umur, pendidikan, lingkungan kerja dan budaya adalah hal-hal yang secara nyata dapat mempengaruhi bahasa yang dipakai oleh seseorang,
atau definisi yang dilekatkan pada suatu kata. dalam Masmuh, 2010:80-82
2.1.1.4 Usaha-Usaha Untuk Mengurangi Hambatan Komunikasi dalam Organisasi
Menurut Down, ada empat cara umum yang dapat dilakukan oleh anggota organisasi untuk menambah ketepatan mengkomunikasikan informasi dalam
organisasi. Cara tersebut adalah sebagai berikut:
1 Menetapkan lebih dari satu saluran komunikasi
Bila seorang karyawan atau pimpinan merasa bahwa informasi yang dia terima mungkin mendapat ganguan maka salah satu cara menemukan
gangguan maka salah satu cara untuk menemukan ganguan tersebut adalah mengkonfirmasikan pesan itu dengan berbagai sumber pesan. Hal ini dapat
dilakukan dengan cara berikut:
a. Menggunakan sumber informasi yang di luar organisasi, termasuk
materi yang telah dipublikasikan, teman dari organisasi lain, langganan organisasi, orang yang memberikan bantuan terhadap organisasi,
kenalan, kontak yang bersifat politik dan desas-desus.
b. Menciptakan bidang tanggung jawab yang tumpang tindih diantara
karyawan sehingga adanya kompetisi dalam proses komunikasi. Tiap orang dalam bagian itu akan mengetahui apabila laporannya kurang
tepat maka akan dibantah oleh karyawan lainnya.
2 Menciptakan prosedur untuk mengimbangi distorsi atau hambatan Seorang pemimpin hendaklah mengindentifikasi gangguan dengan teliti
sehingga dia dapat mengenal mana informasi yang lebih dekat pada yang asli. Bila prosedur pengimbangan digunakan dalam organisasi, sebagaimana
Universitas Sumatera Utara
kecenderungan biasanya banyak efek faktor personal dan organisasi ini dapat dikurangi.
3 Menghilangkan pengantara antara pembuat keputusan dengan pemberi
informasi Cara ini dapat dilakukan dengan memelihara struktur organisasi yang
mendatar atau dengan menggunakan bermacam-macam strategi langsung. Dengan mengurangi jumlah mata rantai jaringan komunikasi maka jumlah
penyaringan dan distorsi komunikasi akan berkurang. Struktur organisasi yang datar menghendaki pengontrolan yang luas. Bawahan mempunyai
tingkat kebijaksanaan yang lebih besar karena supervisor mempunyai waktu yang sedikit dengan tiap-tiap bawahan. Kecenderungan dalam struktur
organisasi yang datar adalah kurangnya distorsi dalam komunikasi vertikal karena kurangnya jumlah tingkat yang dilalui oleh suatu pesan.
4 Mengembangkan pembuktian gangguan pesan
Satu cara untuk mengurangi hambatan adalah menciptakan sistem pesan yang tidak boleh mengubah arti pesan selama dalam pengiriman. Untuk
membuktikan tidak ada distorsi, suatu pesan, suatu pesan harus dapat dikirimkan tanpa penyingkatan atau perluasan diantara sumber dan tujuan si
penerima. dalam Masmuh, 2010:95-97
2.1.2 Jaringan Komunikasi Organisasi