commit to user
46
d. Analisis dan Refleksi Tindakan II
Proses pembelajaran Geografi dengan metode
Think Pair Share
di kelas XI IPS 2 SMA Muhammadiyah 3 Masaran Sragen pada siklus II yang
dilaksanakan selama dua pertemuan, yakni pada 23 dan 26 Februari 2009 berjalan dengan lancar. Siswa merespons dengan semangat dan penuh perhatian.
Kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I telah dapat diatasi. Siswa yang biasa menganggu temannya saat maju tidak mengganggu lagi, mereka lebih
memperhatikan penyampaian hasil diskusi kelompok yang maju, begitu juga dengan siswa yang biasa bicara sendiri dengan temannya.
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I dan siklus II dapat dinyatakan bahwa terjadi peningkatan kualitas pembelajaran Geografi baik
proses maupun hasil dengan metode
Think Pair Share.
Hal tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 6. Persentase Siswa yang Aktif dalam Pembelajaran
No. Kegiatan siswa
Persentase Kondisi
Awal Siklus I
Siklus II 1.
Keaktifan siswa
selama apersepsi
50 66
82 2.
Keaktifan siswa
dalam mengikuti pembelajaran
44 57
76 3.
Kerja sama
siswa dalam
kelompok -
65 88
4. Ketuntasan hasil belajar
56 77
92 Sumber: Data Primer PTK 20082009
Dari tabel diatas diketahui bahwa pada siklus I keaktifan siswa selama apersepsi belum berhasil karena kurang dari 80, keaktifan siswa dalam
mengikuti pembelajaran belum berhasil karena krang dari 70, siswa aktif baru mencapai 57. Kerjasama siswa dalam kelompok juga belum berhasil serta
ketuntasan hasil belajar belum berhasil karena kurang dari 80. Hal ini disebabkan karena guru kurang optimal dalam menyampaikan materi, posisi guru
lebih banyak di depan kelas. Guru juga belum bisa memotivasi siswa untuk aktif.
commit to user
47 Selain itu juga disebabkan karena siswa belum terbiasa berdiskusi serta masih
menganggap tidak pentingnya diskusi. Siswa juga masih membuat suasana gaduh kelas, menggangu temannya yang sedang maju.
Pada siklus II, keaktifan selama apersepsi, keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran, kerjasama dalam kelompok serta ketuntasan hasil belajar
sudah berhasil semua karena sudah melebihi dari target capaian yang telah ditetapkan. Hal ini disebabkan karena adanya tindak lanjut perbaikan pada siklus
I, tindak lanjut tersebut berbentuk perubahan posisi guru saat memberikan penjelasan kepada siswa serta saat siswa berdiskusi dalam kelompok. Guru
memonitor siswa yang berada di kursi bagian belakang dan menyebarkan pandangan mata ke seluruh bagian kelas agar mereka juga ikut aktif dalam
kegiatan belajar mengajar dan merasa diperhatikan oleh guru. Selain itu, untuk mengatasi siswa yang menggangu siswa lain yang sedang maju atau membuat
gaduh kelas, siswa diberi motivasi yang lebih untuk memperhatikan siswa lain yang sedang maju. Setelah itu, siswa akan diajak guru untuk mendiskusikan dan
mengevaluasi hasil kelompok yang baru saja maju. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus
dilaksanakan dalam empat tahap, yakni: 1 tahap persiapan dan perencanaan tindakan, 2 tahap pelaksanaan tindakan, 3 tahap observasi dan interpretasi,
serta 4 tahap analisis dan refleksi. Adapun deskripsi hasil penelitian pada siklus I dan siklus II dapat
dijelaskan secara singkat pada tabel berikut. Tabel 7. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I dan Siklus II
Sik- lus
Perencanaan Tindakan
Pelaksanaan Tindakan
Hasil Kekurangan
kelemahan I
1. Peneliti dan guru menyusun
perangkat pembelajaran
Geografi dengan metode
Think Pair Share.
3
Peneliti bersama guru merancang
skenario
1
Guru melakukan
apersepsi dengan
bertanya jawab kepada
siswa tentang pengetahuan
siswa berkenaan
1
66 siswa aktif selama
pemberian apersepsi.
2
57 siswa aktif selama
kegiatan belajar mengajar.
3
65 kelompok
1
Posisi guru lebih banyak
di depan
kelas pada
waktu mengajar
dan saat
siswa diskusi
kelompok.
commit to user
48
pembelajaran Geografi dengan
metode
Think Pair Share.
4
Guru mengadakan
simulasi pembelajaran
Geografi dengan metode
Think Pair Share
di bawah bimbingan
peneliti.
5
Pelaksanaan pembelajaran
direncanakan selama dua kali
pertemuan Senin, 16
Februari 2009 dan Kamis, 19
Februari 2009 dengan materi.
2
Guru menyampaika
n materi
tentang pengertian dan
kualitas lingkungan
hidup, keterbatasan
ekologi dalam pembangunan
serta interaksi unsur-unsur
lingkungan hidup
secara singkat.
3
Guru memberikan
soal untuk
dikerjakan secara
mandiri.
4
Guru mengelompok
kan siswa
secara berpasangan.
5
Guru menugasi
masing- masing
kelompok untuk
melakukan diskusi
dari hasil jawaban
pribadi untuk mendapatkan
jawaban yang baru.
6
Guru menugasi
beberapa kelompok
tersebut untuk menyampaika
n mempresentas
ikan jawaban sudah mampu
bekerja sama dengan baik.
4
77 siswa sudah
mencapai batas ketuntasan.
2
Guru masih belum bisa
membangkit kan
semangat siswa untuk
diskusi bersama satu
kelas
3
Pada awal
pembelajara n Geografi,
kekompakka n
dalam kelompok
belum terjalin atau
masih rendah.
4
Siswa lain
yang sedang tidak
maju menggangu
temannya yang sedang
maju, bahkan ada
yang berbicara
dengan temannya
yang
lain dan
membuat gaduh.
5
Siswa yang belum
mencapai batas
ketuntasan sebesar
23.
commit to user
49
hasil diskusi di depan kelas.
7
Guru menugasi
siswa yang
tidak maju
untuk memperhatika
n kelompok
siswa yang
sedang maju
kemudian menanggapiny
a.
8
Guru memberi kesimpulan
terhadap hasil pembelajaran
geografi pada hari itu.
9
Guru mengakhiri
dengan mengingatkan
kepada siswa yang
belum maju
untuk mempersiapka
n diri pada pertemuan
berikutnya.
10
Pertemuan berikutnya
siswa melanjutkan
kegiatan diskusi
satu kelas
selama satu
jam pelajaran.
11
Guru mengadakan
evaluasi pembelajaran
geografi dengan
memberikan soal obyektif
II
1
Guru mengubah posisi dan
1
Guru melakukan
1
82 siswa aktif selama
Secara keseluruhan
commit to user
50
sesekali menghampiri
beberapa kelompok siswa
yang sedang diskusi.
2
Masalah kekompakkan
dalam kelompok, diatasi dengan
guru memberikan
penjelasan kepada siswa
tujuan dan keharusan
bekerja sama dalam kelompok.
2.
Untuk mengatasi siswa
yang menggangu
siswa lain yang sedang maju atau
membuat gaduh kelas,
siswa diberi
motivasi untuk
memperhatikan siswa lain yang
sedang maju.
Setelah itu, siswa tersebut
akan diajak guru untuk
mendiskusikan dan
mengevaluasi hasil
kelompok yang baru saja
maju.
1
Pelaksanaan pembelajaran
direncanakan selama dua kali
pertemuan Senin, 23
Februari 2009 dan Kamis, 26
Februari 2009 apersepsi.
2
Guru menyampaika
n materi
tentang bentuk-bentuk
penyebab kerusakan
lingkungan, pengertian
pembangunan berkelanjutan
dan berwawasan
lingkungan serta Indonesia
dalam
era globalisasi
secara singkat.
3
Guru memberikan
soal untuk
dikerjakan secara
mandiri.
4
Guru mengelompok
kan siswa
secara berpasangan.
5
Guru menugasi
masing- masing
kelompok untuk
melakukan diskusi
dari hasil jawaban
pribadi untuk mendapatkan
jawaban yang baru.
6
Guru menugasi
beberapa kelompok
tersebut untuk menyampaika
n pemberian
apersepsi.
2
76 siswa aktif selama kegiatan
belajar mengajar.
3
88 kelompok sudah mampu
bekerja sama dengan baik.
4
92 siswa sudah mencapai
batas ketuntasan.
proses pembelajaran
Geografi dengan metode
Think-Pair- Share
berjalan dengan lancar,
kekurangan- kekurangan
pada siklus I telah
teratasi. Dengan
demikian, dapat dikatakan
bahwa pembelajaran
Geografi dengan metode
Think-Pair- Share
tersebut telah
berhasil dan
menunjukkan peningkatan
baik dari segi proses maupun
hasil
belajar siswa.
commit to user
51
mempresentas ikan jawaban
hasil diskusi di depan kelas.
7
Guru menugasi
siswa yang
tidak maju
untuk memperhatika
n kelompok
siswa yang
sedang maju
kemudian menanggapiny
a.
8
Guru memberi kesimpulan
terhadap hasil pembelajaran
geografi pada hari itu.
9
Guru mengakhiri
dengan mengingatkan
kepada siswa yang
belum maju
untuk mempersiapka
n diri pada pertemuan
berikutnya.
10
Pertemuan berikutnya
siswa melanjutkan
kegiatan diskusi
satu kelas
selama satu
jam pelajaran.
11
Guru mengadakan
evaluasi pembelajaran
geografi dengan
memberikan soal obyektif
commit to user
52 Hasil penelitian sebelumnya tentang penggunaan metode
Think Pair Share
telah dilakukan oleh Wahyu Triambodo. Diperoleh hasil bahwa metode
Think Pair Share
dapat menghasilkan prestasi belajar lebih baik dibanding metode konvensional. Penelitian selanjutnya tentang penggunaan metode
Think Pair Share
dilakukan oleh Nur Rohmah Waseno, hasilnya diketahui bahwa metode
Think Pair Share
dapat meningkatkan keaktifan dan motivasi serta meningkatkan penguasaan ejaan.
Hasil ini berarti sejalan dengan hasil penelitian penulis, yaitu metode
Think Pair Share
dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran Geografi. Sehingga dapat dikatakan bahwa hasil penelitian penulis merupakan
hasil penelitian yang dapat memperkuat dari hasil penelitian-penelitian sebelumnya tentang penggunaan metode
Think Pair Share
.
commit to user
53
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Simpulan hasil penelitian ini secara singkat yakni : 1. Terdapat peningkatan kualitas proses pembelajaran Geografi pada siswa kelas
XI IPS 2 SMA Muhammadiyah 3 Masaran Sragen. Peningkatan kualitas proses pembelajaran Geografi ini dilihat dari tiga aspek, yaitu:
a. Keaktifan siswa selama apersepsi. Pada siklus I siswa yang aktif selama pemberian apersepsi sebesar 66,
pada siklus II siswa yang aktif selama pemberian apersepsi sebesar 82. Sehingga telah terjadi peningkatan keaktifan siswa selama apersepsi sebesar
16. b. Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran
Pada siklus I siswa yang aktif selama kegiatan belajar mengajar berlangsung sebesar 57, sedangkan siklus II siswa yang aktif selama kegiatan belajar
mengajar berlangsung sebesar 76. Maka dapat diketahui bahwa telah terjadi peningkatan keaktifan siswa selama mengikuti pembelajaran sebesar
19. c. Kerja sama siswa dalam kelompok
Pada siklus I siswa yang dapat bekerja sama dalam kelompok dengan baik sebesar 65, sedangkan pada siklus II siswa yang dapat bekerja sama
dengan baik mencapai 88. Sehingga telah terjadi peningkatan kerjasama siswa dalam kelompok sebesar 23.
2. Terdapat peningkatan kualitas hasil pembelajaran Geografi pada siswa kelas XI IPS 2 SMA Muhammadiyah 3 Masaran Sragen. Peningkatan kualitas hasil
pembelajaran Geografi ini dilihat dari peningkatan jumlah siswa yang telah mencapai batas ketuntasan, yaitu 6.5. Pada siklus I siswa yang telah
mencapai batas ketuntasan sebesar 77 27 siswa, sedangkan siklus II siswa yang mencapai batas ketuntasan sebesar 92 33 siswa.