commit to user
35 d
Guru mengelompokkan siswa secara berpasangan dengan temannya, kemudian menugasi siswa untuk mendiskusikan hasil jawaban masing-
masing bersama teman sekelompok untuk mendapatkan satu jawaban yang disepakati dalam kelompok
e Guru memanggil kelompok tertentu dan kelompok siswa tersebut
memberikan jawabannya pada seluruh anggota kelas mempresentasikan jawaban di depan kelas.
f Guru menugasi siswa yang tidak maju untuk memperhatikan dan memberi
tanggapan terhadap jawaban yang disampaikan kelompok yang maju.
b. Pelaksanaan Tindakan I
Pelaksanaan tindakan I ini dilaksanakan selama dua kali pertemuan, yakni pada hari Senin, 16 Februari 2009 dan Kamis, 19 Februari 2009 di ruang kelas XI
IPS 2 SMA Muhammadiyah 3 Masaran Sragen. Satu kali pertemuan dilaksanakan selama 2 x 45 menit. Sesuai dengan skenario pembelajaran dan RPP pada siklus I
ini, pembelajaran dilakukan oleh guru kelas, sedangkan peneliti melakukan observasi terhadap proses pembelajaran.
Pada pelaksanaan tindakan I ini, materi yang disampaikan adalah pemanfaatan lingkungan hidup. Materi ini membahas tentang pengertian, jenis,
dan kualitas lingkungan hidup. Selain itu juga membahas keterbatasan ekologi dalam pembangunan serta menjelaskan interaksi unsur-unsur lingkungan hidup.
Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah berikut ini. 1
Guru memberikan apersepsi, yakni: menggali pengetahuan awal siswa tentang tema pembelajaran, dengan cara bertanya.
- apakah yang dimaksud dengan lingkungan?
- apa saja yang terjadi di lingkunganmu?
- apa yang menyebabkan hal tersebut terjadi?
2 Guru menyampaikan materi pemanfaatan lingkungan hidup secara ringkas
atau garis besarnya saja. 3
Guru memberikan soal untuk dikerjakan secara mandiri Tahap
Think
. 4
Guru mengelompokkan siswa secara berpasangan dengan temannya, kemudian menugasi siswa untuk mendiskusikan hasil jawaban masing-masing
commit to user
36 bersama teman sekelompok untuk mendapatkan satu jawaban yang disepakati
dalam kelompok. Tahap
Pair
. 5
Guru memanggil kelompok tertentu dan pasangan siswa tersebut memberikan jawabannya pada seluruh anggota kelas Tahap
Share
. 6
Guru menugasi siswa yang tidak maju untuk memperhatikan dan memberi tanggapan terhadap jawaban yang disampaikan kelompok yang maju.
Dalam tahap ini, guru bertindak sebagai pemimpin jalannya kegiatan pembelajaran di kelas, sedangkan peneliti hanya bertindak sebagai partisipan
pasif.
c. Observasi dan Interpretasi
Peneliti mengamati proses pembelajaran Geografi dengan metode
Think Pair Share
di ruang kelas XI IPS 2 SMA Muhammadiyah 3 Masaran Sragen. Peneliti mengambil posisi di belakang kelas agar keberadaannya tidak
mengganggu jalannya proses pembelajaran. Pada saat Guru melakukan apersepsi, siswa terlihat antusias untuk mengikutinya, namun juga terlihat beberapa siswa
yang tidak memperhatikan, mereka masih bicara sendiri dengan temannya dan ada yang menelungkupkan kepalanya di atas meja.
Pada pelaksanaan proses pembelajaran Geografi dengan metode
Think Pair Share,
awalnya guru menjelaskan materi dengan tema pemanfaatan
lingkungan hidup. Kemudian, guru memberikan beberapa soal untuk dikerjakan siswa secara mandiri. Setelah itu, siswa berkelompok berpasangan sesuai dengan
kelompok yang telah dibagi oleh guru. Guru menugasi masing-masing kelompok untuk mendiskusikan hasil jawabannya agar mendapatkan jawaban baru dari hasil
diskusi. Setelah menugasi mereka untuk berdiskusi, guru memanggil beberapa kelompok secara bergiliran untuk menyampaikan mempresentasikan hasil
diskusi kelompok tersebut di depan kelas. Kegiatan guru adalah memandu dan memotivasi siswa agar kegiatan diskusi dapat berjalan dengan baik dan semua
siswa diharapkan bisa aktif. Dari kegiatan tersebut, diperoleh diskripsi tentang jalannya proses belajar
mengajar Geografi dengan metode
Think Pair Share
sebagai berikut.
commit to user
37 1
Sebelum mengajar, guru telah membuat Rencana Pembelajaran yang akan dijadikan sebagai pedoman dalam mengajar. Rencana Pembelajaran tersebut
sesuai dengan kurikulum yang berlaku, yakni KTSP. 2
Guru sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran Geografi dengan metode
Think Pair Share
dengan baik, serta mengajarkannya dengan arah dan tujuan yang jelas dan terencana. Pada awal pembelajaran, guru dengan jelas
mengemukakan apa yang akan diajarkan pada hari itu kepada siswa. Kemudian, guru menjelaskan materi dan memberi soal untuk pribadi.
Selanjutnya siswa diminta bekerja kelompok mendiskusikan jawaban. Terakhir, siswa diminta secara kelompok maju di depan kelas.
3 Guru memotivasi siswa untuk aktif dalam pembelajaran Geografi serta saat
diskusi pada kelompok maupun pada seluruh kelas. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses belajar mengajar Geografi,
diperoleh gambaran tentang aktivitas siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, yaitu sebagai berikut ini.
1 Siswa yang aktif selama pemberian apersepsi sebesar 66 23 dari 35 siswa,
sedangkan 34 masih pasif, mereka melakukan aktivitas lain seperti; berbicara dengan temannya, melamun, dan menelungkupkan kepalanya di atas
meja. Dari hasil wawancara dengan siswa yang kurang aktif selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, diperoleh penjelasan bahwa di antara mereka
ada yang mengantuk dan malas. 2
Siswa yang aktif selama kegiatan belajar mengajar berlangsung sebesar 57 20 dari 35 siswa, sedangkan 43 lainnya pasif, mereka kurang
memperhatikan penjelasan guru. Siswa tersebut duduk di kursi bagian belakang dan samping kiri dari tempat duduk guru, sedangkan posisi guru
lebih banyak berada di depan kelas. Jadi, banyak siswa yang merasa tidak diperhatikan oleh gurunya.
3 Siswa yang dapat bekerja sama dengan kelompok dengan baik sebesar 65
11 dari 17 kelompok, sedangkan 39 lainnya kurang bisa bekerja sama dalam kelompok.
commit to user
38 Adapun hasil evaluasi pembelajaran Geografi siswa berdasarkan ujian tes
pada siklus 1 sebagai berikut: Tabel 4. Daftar Nilai Siswa dalam Pembelajaran Geografi dengan Metode
Think Pair Share
pada Tindakan I No
Nama Nilai
1 Agustina Widhiastuti
6,4 2
Anita Eka Puspita Sari 7,6
3 Anita Safitri
6,4 4
Asih Putriani Sari 6,4
5 Aziz Asidiq
6,8 6
Beny Prasetyo 6,8
7 Esti Febriyani
7,2 8
Fita Nafidah Nafiana 7,2
9 Fitri Nur Anggraini
6,8 10
Fredi Setiawan 7,6
11 Govinda Nur Hidayat
7,6 12
Iksan Agung Nugroho 6,8
13 Ina Setyowati
6,8 14
Kurniawan 6,8
15 Mustaqim
- 16
Nur Fatma Hendraini 7,6
17 Nur Rahayu
5,6 18
Nurma Suryanti 7,2
19 Nurnaningsih
7,6 20
Nurul Hidayah 8,4
21 Qusnul Hasanah Yuliyanti
7,2 22
Siti Fatimah 6,4
23 Sri Lestari
5,6 24
Sri Mulyani 6,8
commit to user
39 25
Sumini 6,8
26 Suprapto
6,8 27
Tiya Nur Anik Mah 7,2
28 Toni Andri Prasetyo
6,8 29
Tri Susilowati 6,8
30 Tri Wulandari
8 31
Umi Nurjanatun 6,4
32 Vika Eknor Lita
6,8 33
Warsi Wulandari 6,8
34 Wiwit Sholikah
7,2 35
Wulansari 6,4
36 Muhammad Iksan Tri Saputro
7,2 Sumber: Data Primer PTK 20082009
Berdasarkan hasil perhitungan tabel tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa siswa yang telah mencapai batas ketuntasan, yaitu yang memperoleh nilai
lebih dari atau sama dengan 6,5 sebesar 77 27 dari 35 siswa, sedangkan siswa yang lain belum mencapai batas ketuntasan sebesar 23.
Beberapa kelemahan yang dimiliki oleh guru terlihat dalam kegiatan pembelajaran, yaitu:
1 Posisi guru lebih banyak di depan kelas pada waktu mengajar dan saat diskusi,
sehingga ia tidak dapat memonitor siswa yang duduk di bagian belakang. 2
Guru masih belum bisa memotivasi siswa untuk aktif berdiskusi bersama kelas.
Selanjutnya, kelemahan dari sisi siswa dapat diidentifikasi beberapa kelemahan, yaitu:
1 Pada awal pembelajaran Geografi, kekompakkan dalam kelompok belum
terjalin atau masih rendah, hal ini dikarenakan siswa belum terbiasa diskusi dan siswa masih mengabaikan kerja sama.
2 Siswa lain yang sedang tidak maju menggangu temannya yang sedang maju,
bahkan ada yang berbicara dengan temannya yang lain dan membuat suasana gaduh.
commit to user
40
d. Analisis dan Refleksi