Observasi dan Interpretasi Siklus II

commit to user 42 pembelajaran pada siklus II ini, pembelajaran dilakukan oleh guru kelas, sedangkan peneliti melakukan observasi terhadap proses pembelajaran dan melakukan wawancara kepada beberapa siswa setelah pembelajaran berakhir. Dalam kegiatan ini guru mengaplikasikan solusi yang telah disepakati dengan peneliti untuk mengatasi kekurangan dalam proses pembelajaran geografi pada siklus satu. Pada pertemuan pertama yang dilaksanakan hari Senin, 23 Februari 2009 selama 2 x 45 menit, kegiatan belajar mengajar diawali dengan kegiatan apersepsi. Kemudian dilanjutkan penjelasan materi oleh guru tentang bentuk- bentuk penyebab kerusakan lingkungan hidup, pembangunan berkelanjutan dan Indonesia dalam era globalisasi. Selanjutnya, guru memberikan soal untuk dikerjakan siswa secara mandiri dalam beberapa menit Tahap Think . Guru kembali mengelompokkan siswa secara berpasangan setelah waktu mengerjakan sendiri telah habis Tahap Pair . Terakhir, guru meminta beberapa pasang siswa untuk menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas dan ditanggapi oleh semua siswa Tahap Share . Pada pertemuan kedua yang dilaksanakan pada Kamis, 26 Februari 2009 selama 2 x 45 menit, kegiatan belajar mengajar Geografi melanjutkan penyampaian hasil diskusi siswa. Kelompok siswa yang belum maju diminta menyampaikan hasil diskusi di depan kelas secara bergantian selama satu jam pelajaran. Setiap salah satu kelompok selesai maju, guru memberikan reward kepada mereka, kemudian guru memberikan masukan mengenai kekurangan dan kelebihan dari hasil diskusinya. Untuk satu jam pelajaran berikutnya digunakan untuk evaluasi, yaitu tes dengan menggunakan soal obyektif sebanyak 25 butir. Kegiatan belajar diakhiri dengan memberikan motivasi kepada siswa agar tetap semangat dalam belajarnya.

c. Observasi dan Interpretasi

Peneliti mengamati proses pembelajaran Geografi dengan metode Think Pair Share di kelas XI IPS 2 SMA Muhammadiyah 3 Masaran Sragen. Peneliti commit to user 43 mengambil posisi di belakang kelas agar keberadaannya tidak mengganggu jalannya proses pembelajaran. Pada saat apersepsi, siswa mengikuti dengan semangat, lebih semangat dari siklus pertama. Siswa yang tidak memperhatikanpun juga berkurang, tinggal beberapa siswa saja. Pada pelaksanaan proses pembelajaran Geografi dengan metode Think Pair Share, guru menjelaskan materi tentang bentuk-bentuk penyebab kerusakan lingkungan hidup, pembangunan berkelanjutan dan Indonesia dalam era globalisasi. Selanjutnya, guru memberikan soal untuk dikerjakan siswa secara mandiri dalam beberapa menit. Guru mengelompokkan siswa secara berpasangan setelah waktu mengerjakan sendiri telah habis. Pada saat berpasangan, siswa terlihat serius dalam berdiskusi. Kegiatan Guru saat diskusi yaitu berkeliling ke setiap kelompok untuk memberikan motivasi dam bimbingan. Terakhir, guru meminta beberapa pasang siswa untuk menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas dan ditanggapi oleh semua siswa. Pada pertemuan kedua, kegiatan pembelajaran yang dilakukan adalah melanjutkan penyampaian hasil diskusi oleh kelompok yang belum maju. Kegiatan tersebut dilakukan seperti pada pertemuan pertama yaitu satu kelompok maju di depan kelas menyampaikan hasil diskusinya dan kemudian ditanggapi oleh semua siswa. Kegiatan ini berlangsung selama satu jam pelajaran. Kemudian pada satu jam pelajaran berikutnya digunakan untuk evaluasi hasil belajar yang berupa tes obyektif dengan jumlah soal 25 butir. Dari deskripsi proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru di atas, dapat disimpulkan bahwa guru telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses belajar mengajar Geografi, diperoleh gambaran tentang aktivitas siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, yaitu sebagai berikut ini. 1 Siswa yang aktif selama pemberian apersepsi sebesar 82 27 dari 33 siswa, sedangkan 18 lainnya masih pasif, mereka tampak berbicara dengan temannya, melamun, dan menelungkupkan kepalanya di atas meja commit to user 44 2 Siswa yang aktif selama kegiatan belajar mengajar berlangsung sebesar 76 25 dari 33 siswa, sedangkan 24 lainnya pasif, kurang memperhatikan penjelasan guru. Siswa tersebut duduk di kursi bagian samping kiri dari posisi guru berdiri mengajar di depan kelas. Posisi guru sesekali berjalan ke belakang kelas dan menyebarkan pandangan matanya sewaktu mengajar. Jadi, banyak siswa yang sudah merasa diperhatikan oleh gurunya. 3 Pasangan siswa yang dapat bekerja sama dengan baik mencapai 88 14 dari 16 kelompok, sedangkan yang belum bisa bekerja sama dengan baik mencapai 12. Adapun hasil evaluasi pembelajaran Geografi siswa berdasarkan ujian tes pada siklus 2 sebagai berikut ini. Tabel 5. Daftar Nilai Siswa dalam Pembelajaran Geografi dengan Metode Think Pair Share pada Tindakan II No Nama Nilai 1 Agustina Widhiastuti 7,6 2 Anita Eka Puspita Sari 8 3 Anita Safitri 7,6 4 Asih Putriani Sari 6,8 5 Aziz Asidiq 7,6 6 Beny Prasetyo 7,6 7 Esti Febriyani 7,6 8 Fita Nafidah Nafiana 8,8 9 Fitri Nur Anggraini 8 10 Fredi Setiawan 8 11 Govinda Nur Hidayat 8,4 12 Iksan Agung Nugroho 7,2 13 Ina Setyowati 7,6 14 Kurniawan 7,2 15 Mustaqim 7,2 16 Nur Fatma Hendraini 9,2 commit to user 45 17 Nur Rahayu 6,4 18 Nurma Suryanti 7,6 19 Nurnaningsih 8,4 20 Nurul Hidayah 8 21 Qusnul Hasanah Yuliyanti 8 22 Siti Fatimah 6,4 23 Sri Lestari 6,4 24 Sri Mulyani 6,8 25 Sumini 8 26 Suprapto 7,2 27 Tiya Nur Anik Mah 8,8 28 Toni Andri Prasetyo 7,6 29 Tri Susilowati 7,6 30 Tri Wulandari 8,4 31 Umi Nurjanatun 7,2 32 Vika Eknor Lita 7,6 33 Warsi Wulandari 7,6 34 Wiwit Sholikah 8 35 Wulansari 7,2 36 Muhammad Iksan Tri Saputro 7,6 Sumber: Data Primer PTK 20082009 Berdasarkan hasil perhitungan tabel tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang telah mencapai batas ketuntasan, yaitu yang memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan 6,5 sebesar 92 33 dari 36 siswa, sedangkan siswa yang belum mencapai batas ketuntasan sebesar 8. Kelemahan yang dimiliki oleh guru pada tindakan pertama sudah mampu teratasi dengan baik pada tindakan kedua. Kemudian, pada pelaksanaan tindakan kedua, guru sudah mampu mengelola kelas dengan baik sehingga tidak ditemukan kelemahan guru pada pelaksanaannya. commit to user 46

d. Analisis dan Refleksi Tindakan II

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif teknik think pair share dan teknik think pair squre

0 4 174

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pendekatan pembelajaran kooperatif model think, pair and share siswa kelas IV MI Jam’iyatul Muta’allimin Teluknaga- Tangerang

1 8 113

Perbandingan hasil belajar biologi dengan menggunakan metode pembelajaran cooperative learning tipe group investigation (GI) dan think pair share (TPS)

1 5 152

Peningkatan hasil belajar PKn melalui pendekatan Think-Pair-Share

0 9 153

Perbedaan hasil belajar biologi siswa menggunakan model Rotating Trio Exchange (RTE) dengan Think Pair Share (TPS) pada konsep virus

1 7 181

Peningkatan Hasil Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Thinks Pair Share Pada Siswa Kelas V Mi Manba’ul Falah Kabupaten Bogor

0 8 129

PENERAPAN METODE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH : Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas XI IIS 2 SMA Negeri 3 Cimahi.

0 0 27

Peningkatan kualitas pembelajaran ekonomi melalui metode Think-Pair Share (TPS) bagi siswa kelas XI IPS SMA N 1 Banguntapan Bantul Yogyakarta.

0 1 190

PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH SOLVE CREATE AND SHARE, DAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN GEOGRAFI PADA SISWA KELAS XI IPS MAN 1 SURAKARTA.

0 0 1

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PERAKITAN KOMPUTER DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS X SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL.

0 1 163