Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang termuat di dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah. Karena tujuan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari tujuan pendidikan keseluruhan. Tujuan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan antara lain adalah untuk mengembangkan individu secara organis , neuromuskuler , intelektual dan emosional, melalui aktivitas jasmani. Yusuf Hadisasmita Aip Syarifuddin 1996:3 menjelaskan tentang arti dan makna dari pendidikan jasmani sebagai berikut: Pendidikan jasmani mengandung arti ; a. Bagian yang tidak terpisahkan dari usaha-usaha pendidikan secara keseluruhan b. Program yang memperhatikan terhadap perkembangan individu siswa c. Berpusat pada siswa, bukan pada bahan pelajarannya. d. Sasaran pendidikan jasmani diarahkan pada perkembangan siswa secara keseluruhan, baik yang berkaitan dengan perkembangan organik, neuromuskule r, intelektual , maupun dari segi emosional. Fokus program pendidikan jasmani di Sekolah Menengah Pertama, menurut Samsudin 2008:8 adalah :”Program pendidikan jasmani harus dikaitkan dengan peningkatan kesehatan dan kebugaran jasmani. Siswa menginginkan belajar keterampilan baru dan berbagai cabang olahraga. Program pendidikan jasmani harus lebih dari sekadar mengembangkan tubuh, tetapi juga mengembangkan pikiran dan mempersiapkan siswa untuk bekerja pada masa yang akan datang. Pada tingkat usia ini, program pendidikan jasmani dipandang sebagai tempat untuk belajar fair play dan jiwa sportivitas yang baik”. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 2 Aunurrahman 2009:142, menegaskan lima kemampuan manusia yang merupakan hasil belajar sehingga memerlukan model dan strategi pembelajaran untuk mencapainya, yaitu : 1 Keterampilan intelektual , yaitu sejumlah pengetahuan mulai dari kemampuan membaca, tulis, hitung sampai pada pemikiran yang rumit. Kemampuan sangat tergantung pada kapasitas intelektual, kecerdasan sosial seseorang dan kesempatan yang tersedia. 2 Strategi kognitif , yaitu kemampuan cara belajar dan berpikir seseorang seluas- luasnya, termasuk cara memecahkan masalah. 3 Informasi verbal , yaitu pengetahuan dalam arti informasi dan fakta. 4 Keterampilan motorik , yaitu kemampuan keterampilan menggunakan sesuatu, keterampilan gerak. 5 Sikap dan nilai, yaitu hasil belajar yang berhubungan dengan sikap, intensitas emosional. Strategi yaitu perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu, metode yaitu bagaimana mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah di susun dapat tercapai secara optimal, dan pendekatan approach diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, Wina Sanjaya 2010:127. Dari pendapat yang telah dikemukakan oleh Wina Sanjaya tersebut, maka dapat memberikan asumsi bahwa pendekatan dalam pembelajaran merupakan suatu jalan, cara, kebijaksanaan khusus dan terperinci yang telah dipikirkan dan direncanakan serta disusun secara sistematis, sehingga merupakan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 3 pola tertentu yang digunakan oleh guru dalam membimbing, mengarahkan, dan membantu siswanya untuk mempelajari materi pelajaran yang di sampaikan. Dalam kegiatan proses belajar mengajar diperlukan adanya metode tertentu dan pendekatan pembelajaran tertentu untuk membantu siswa dalam rangka memaksimalkan pencapaian hasil belajar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Semakin tepat metode dan pendekatan yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran maka semakin efektif tujuan pembelajaran dapat tercapai. Efektivitas tercapainya tujuan pembelajaran sangat ditentukan oleh pendekatan pembelajaran yang dipilih guru atas dasar pengetahuan guru terhadap sifat keterampilan atau tugas gerak yang akan dipelajari siswa. Apabila pembelajaran permainan bolavoli kurang diminati oleh siswa, sulit dimainkan, bahkan kurang menarik, serta kurang disenangi oleh siswa putri, bahkan ada siswa putra yang kurang berminat terhadap cabang olahraga permainan bolavoli, maka agar permainan bolavoli dapat disenangi oleh semua siswa maka dibutuhkan kreativitas guru untuk mengadakan pendekatan pembelajaran yang inovatif, sehingga cabang olahraga permainan bolavoli dapat memberikan nilai yang positif bagi siswa. Pembelajaran permainan bolavoli untuk siswa Sekolah Menengah Pertama diperlukan modifikasi-modifikasi baik dalam hal peralatan, lapangan maupun aturan permainannya, sesuai dengan tingkatan usia siswa. Pendekatan pembelajaran permainan bolavoli di Sekolah Menengah Pertama dapat dilakukan dengan pendekatan pembelajaran langsung maupun pendekatan tidak langsung, hal ini sesuai perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 4 dengan karakteristik pertumbuhan dan perkembangan siswa Sekolah Menegah Pertama dan karakteristik cabang olahraga pemainan bolavoli. Permainan bolavoli yang diajarkan di Sekolah Menengah Pertama adalah permainan bolavoli resmi. Permainan bolavoli resmi adalah permainan bolavoli yang dimainkan dilapangan dengan ukuran 9 x 18 meter dengan enam pemain setiap regunya dengan peraturan yang resmi. Beberapa tehnik dasar permainan bolavoli sesuai dengan buku panduan Sekretariat Umum PP.PBVSI 1995:66-70,” service tangan bawah, service tangan atas, passing bawah, passing atas, smash dan block tunggal”. Agar siswa Sekolah Menengah Pertama dapat melakukan permainan bolavoli dengan baik dan benar, maka salah satu teknik dasar yang perlu mendapatkan perhatian dan diajarkan adalah teknik dasar servis atas. Siswa Sekolah Menegah Pertama akan mengalami kesulitan kalau harus menampilkan gerakan–gerakan keterampilan yang elemen gerakannya bersifat kompleks, apabila siswa tersebut tidak mempunyai kemampuan gerak dasar yang tinggi. Teknik dasar smash dan teknik dasar block pada permainan bolavoli unsur gerakannya termasuk kompleks, oleh karena itu akan lebih tepat apabila teknik dasar smash dan block diberikan kepada siswa remaja dan dewasa karena mereka telah siap secara fisik dan mental. Keberhasilan guru mengajarkan teknik dasar permainan bolavoli ditentukan oleh beberapa faktor yang dapat mempengaruhi. Dan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan yaitu ketepatan pendekatan pembelajaran yang digunakan. Karena pendekatan pembelajaran adalah merupakan cara atau tindakan yang dilakukan oleh guru agar di dalam menyajikan materi pelajaran praktek perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 5 permainan bolavoli, sehingga pembelajaran dapat berlangsung lebih efektif dan efesien. Dengan demikian pendekatan pembelajaran adalah cara yang digunakan guru atau taktik yang telah disusun oleh guru agar langkah-langkah kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung secara sistemik dan sistimatik dan dapat mencapai sasaran pembelajaran yang telah ditentukan. Sistemik artinya antara yang memberi pelajaran dan yang belajar saling memberikan ketergantungan atau keterkaitan sehingga terorganisir secara terpadu dalam mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan sitematik artinya langkah-langkah yang dilaksanakan guru dalam mengajar tersusun secara urut, logis, dan rapi sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Pendekatan pembelajaran dalam kontek pendidikan diartikan oleh J.R.David dalam Wina Sanjaya 2010:126 sebagai ” a plan, method, or series of activities designed to achieves a particular educational goal“ . Dengan demikian pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai “perencanaan yang berisikan tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pembelajaran”. Servis atas pada permainan bolavoli mempunyai peranan yang sangat penting pada saat permainan bolavoli berlangsung, karena servis atas dapat digunakan sebagai salah satu bentuk serangan oleh regu yang mempunyai kesempatan untuk melakukan servis kepada regu lawan yang menerima servis. Apabila seorang pemain dapat melakukan serangan melalui pukulan servis atas dengan sempurna, maka akan dapat memberikan pengaruh psikologis yang positif terhadap regu yang melakukan servis. Demikian juga sebaliknya, apabila seorang pemanin gagal pada saat melakukan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 6 serangan melalui pukulan servis atas, maka akan dapat memberikan dampak psikologis yang kurang baik terhadap regu yang melakukan servis atas. Teknik dasar servis atas permainan bolavoli apabila dibandingkan dengan teknik dasar servis bawah memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi. Karena pada saat melambungkan bola yang akan dipukul dengan gerakan tangan yang akan digunakan untuk memukul bola memerlukan kemampuan koordinasi gerakan yang serasi dan rangkaian gerak tersebut harus dilakukan secara ritmis. Apabila rangkaian gerak servis atas permainan bolavoli tidak dapat dilakukan secara ritmis, bola yang dilambungkan terlalu jauh dari titik sumbu badan dan kontak pukulan bola kurang tepat, maka hasil pukulan servis atas tersebut tidak sesuai dengan sasaran yang diinginkan. Keterampilan servis atas permainan bolavoli dapat dilakukan dengan baik dan benar apabila rangkaian gerak keterampilan servis atas dapat dilakukan secara ritmis. Artinya antara gerak melambungkan bola dengan gerak tangan pemukul bola dilakukan selaras dan serasi, sehingga rangkaian gerak keterampilan servis atas permainan bolavoli dilakukan dengan gerakan yang leluasa. Untuk memperoleh gerak yang leluasa dibutuhkan tingkat kemampuan motorik yang tinggi dan kemampuan koordinasi gerak yang tepat. Siswa Sekolah Menengah Pertama pada umumnya belum menguasai teknik dasar keterampilan servis atas bolavoli secara baik dan benar. Untuk mengajarkan keterampilan teknik dasar keterampilan servis atas bolavoli pada tingkat Sekolah Menengah Pertama, guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan harus perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 memilih pendekatan pembelajaran yang bersifat khusus sesuai dengan tingkat kemampuan motorik yang dimiliki oleh siswa. Pembelajaran teknik dasar servis atas permainan bolavoli pada tingkat Sekolah Menengah Pertama merupakan permasalahan yang cukup menarik untuk dikaji, dicermati dan diteliti. Salah satu permasalahan menarik yang perlu dikaji, dicermati dan diteliti dalam pembelajaran teknik dasar servis atas permainan bolavoli pada tingkat Sekolah Menengah Pertama adalah menyangkut masalah pendekatan pembelajaran yang digunakan dan tingkat kemampuan gerak dasar yang dimiliki oleh siswanya. Dalam praktik pembelajaran keterampilan teknik dasar servis atas permainan bolavoli pada tingkat Sekolah Menengah Pertama, pada umumnya guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan hanya berorientasi pada pencapaian hasil belajar siswa. Artinya guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan langsung memberikan materi yang diajarkan tanpa mempedulikan dasar-dasar kemampuan gerak yang dimiliki siswa. Penguasaan dasar-dasar gerak sangat penting untuk menunjang keberhasilan proses belajar mengajar keterampilan teknik dasar servis atas permainan bolavoli, dan pada umumnya hal ini kurang diperhatikan oleh guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Siswa Sekolah Menengah Pertama pada umumnya belum memahami tentang konsep gerak keterampilan teknik dasar servis atas permainan bolavoli yang baik dan benar. Menghadapi permasalahan seperti ini guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan perlu menggunakan strategi dan pendekatan pembelajaran yang tepat untuk memberikan dasar-dasar keterampilan gerak yang baik dan benar tentang perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 8 teknik dasar servis atas permainan bolavoli. Pada tahap awal, guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan dapat mengajarkan keterampilan teknik dasar servis atas permainan bolavoli dengan gerakan-gerakan dasar yang menyerupai dan mengarah pada teknik dasar servis atas permainan bolavoli yang sebenarnya. Pendekatan pembelajaran keterampilan teknik dasar servis atas permainan bolavoli yang dilakukan dengan diawali dalam bentuk gerakan lain yang menyerupai gerakan teknik dasar servis atas dan mengarah pada gerakan teknik dasar servis atas yang sebenarnya dapat disebut dengan pendekatan pembelajaran tidak langsung. Rusli Lutan 1988:418 menyatakan bahwa, Dalam pendekatan tak langsung, guru atau pelatih menyusun rencana latihan secara cermat dalam rangkaian urutan yang logis sebelum teknik yang sebenarnya diajarkan. Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan secara umum langsung mengajarkan keterampilan teknik dasar servis atas permainan bolavoli dengan pola gerakan teknik dasar servis atas permainan bolavoli yang sebenarnya. Proses belajar mengajar keterampilan teknik dasar servis atas permainan bolavoli dimana siswa langsung diberikan materi pelajaran dengan pola gerak yang sebenarnya dapat disebut dengan pendekatan pembelajaran langsung. Menurut Rusli Lutan 1988:419 bahwa, Pendekatan pembelajaran langsung yaitu pembelajaran dimana guru atau pelatih mengajarkan secara langsung teknik yang sebenarnya. Proses kegiatan belajar mengajar keterampilan teknik dasar servis atas permainan bolavoli dengan pendekatan tidak langsung merupakan hal yang cukup menarik untuk diteliti. Hal ini dikarenakan bahwa di sekolah guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan sering dihadapkan pada permasalahan kemampuan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 9 siswa yang belum memahami tentang konsep gerak keterampilan teknik dasar servis atas pada permainan bola voli secara baik dan benar, sehingga sulit jika hanya menerapkan pedekatan pembelajaran langsung. Pendekatan pembelajaran tidak langsung masih jarang dilaksanakan di sekolah-sekolah. Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan pada umumnya hanya menggunakan pendekatan pembelajaran langsung, di Sekolah Menengah Pertama , jarang dicobakan mengenai pendekatan pembelajaran tidak langsung ini kepada siswanya. Sebelum menerapkan pendekatan pembelajaran tidak langsung, guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan perlu melakukan pengkajian mengenai pengaruh pendekatan pembelajaran tidak langsung tersebut dan membandingkannya dengan pendekatan pembelajaran langsung. Proses belajar gerak merupakan bagian dari belajar secara umum, karena belajar gerak mempunyai tujuan tertentu, yaitu untuk menguasai berbagai keterampilan gerak dan mengembangkan agar keterampilan gerak yang dikuasai dapat dilakukan untuk menyelesaikan tugas-tugas dan untuk mencapai sasaran tertentu . Proses belajar gerak yang paling dominan adalah aspek fisik dan psikomotor . Dominan yang dimaksudkan adalah keterlibatan yang intensif dari salah satu fungsi fisik dari siswa, serta fungsi yang lain keterlibatan dalam intensitas yang rendah. Dalam belajar gerak aspek fisik dan psikomotor terlibat lebih besar dibandingkan aspek berpikir, serta aspek emosional dan perasaan. Setelah proses gerak dilaksanakan oleh siswa maka akan terjadi perkembangan kemampuan gerak. Perkembangan fisik akan mengalami peningkatan secara organis untuk melakukan bermacam-macam gerak dasar dengan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 10 berbagai variasinya, serta peningkatan jaringan yang cepat untuk dapat melakukan gerakan yang lebih luas dan menjangkau obyek yang berada di sekitarnya. Pertumbuhan dan perkembangan anak pada usia 13 tahun sampai 15 tahun ditandai dengan adanya perbedaan daripada masa sebelumnya, dimana pada masa ini pertumbuhan anak laki-laki dan perempuan makin nampak jelas perbedaannya dari ukuran fisik. Pertumbuhan fisik erat kaitannya dengan proses kematangan fisiologis pada diri individu. Proses kematangan secara umum akan terjadi sejalan dengan bertambahnya usia kronologis. Usia kronologis adalah lamanya waktu terhitung sejak anak dilahirkan sampai saat kapan anak tersebut dinyatakan usianya. Pertumbuhan dan tingkat kematangan fisik dan fisiologis membawa pada dampak perkembangan kemampuan fisik. Pada anak besar terjadi perkembangan kemampuan fisik yang semakin jelas terutama dalam kekuatan, fleksibilitas, keseimbangan dan koordinasi. Kemampuan motorik motor ability merupakan kondisi internal yang dimiliki oleh setiap individu dan dapat membedakan tingkat kemampuan setiap individu dalam mengembangkan keterampilan gerak serta dapat dipandang sebagai rambu- rambu yang memberikan arahan pada keberhasilan belajar keterampilan gerak di masa yang akan datang. Perbedaan kemampuan motorik yang dimiliki oleh siswa dapat memberikan sumbangsih dan pengaruh terhadap cepat lambatnya siswa didalam menguasai materi belajar keterampilan gerak olahraga secara umum dan keterampilan servis atas permainan bolavoli khususnya. Dalam kontek ini tinggi rendahnya kemampuan motorik yang dimiliki oleh siswa dapat mempengaruhi terhadap tinggi rendahnya hasil belajar keterampilan teknik dasar servis atas pada permainan bolavoli. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 11 Perbedaan kamampuan motorik yang dimiliki oleh siswa kemampuan motorik tinggi dan kemampuan motorik rendah, akan berpengaruh pada pemilihan pendekatan pembelajaran yang digunakan di dalam memberikan materi keterampilan teknik dasar servis atas pada permainan bolavoli. Dengan pendekatan pembelajaran langsung ataukah dengan pendekatan pembelajaran tidak langsung. Dengan pemilihan pendekatan pembelajaran yang tepat diharapkan masing-masing siswa akan memperoleh pelayanan yang cocok dan tepat dalam kegiatan belajarnya sesuai dengan karakter yang dimiliki. Sehingga hasil belajar keterampilan teknik dasar servis atas permainan bolavoli yang dilakukan akan optimal sesuai dengan tingkat kemampuan yang dimilikinya. . Kemampuan motorik adalah salah satu unsur kemampuan gerak yang dominan dan sangat dibutuhkan serta berpengaruh terhadap keberhasilan siswa di dalam mempelajari keterampilan teknik dasar servis atas permainan bolavoli. Keterampilan gerak teknik dasar servis atas pada permainan bolavoli tidak akan terlepas dari peranan kemampuan motorik yang dimiliki siswa. Tinggi-rendahnya kemampuan motorik yang dimiliki siswa akan dapat mempengaruhi terhadap cepat atau lambatnya penguasaan teknik dasar servis atas sebagai wujud dari hasil belajar. Penulis melakukan observasi di Sekolah Menengah Pertama pada awal tahun 2010, yaitu penulis melakukan percobaan dengan menyediakan 10 buah bola kaki dan 10 bolavoli, kemudian penulis mengumpulkan 10 orang siswa putra kelas VIII secara acak dan selanjutnya penulis mengintruksikan untuk mengambil bola yang berada di hadapannya sesuai dengan yang disenangi oleh masing-masing siswa. Dari hasil observasi yang penulis lakukan di sekolah tersebut, ternyata 8 orang mengambil bola perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 12 kaki, sedangkan 2 orang mengambil bolavoli. Ini menggambarkan bahwa delapan puluh persen 80 siswa lebih senang dan cenderung menyukai terhadap permainan sepakbola, dan dua puluh persen 20 siswa senang dan cenderung terhadap permainan bolavoli. Hal ini merupakan bukti nyata yang menjadikan petunjuk bahwa motivasi siswa terhadap permainan bolavoli sangat kecil dan rendah, bila dibandingkan dengan motivasi siswa terhadap permainan sepakbola. Motivasi menurut Oemar Hamalik dalam Aunurrahman 2009:114 adalah “suatu perubahan energi di dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan”. Dalam kegiatan proses belajar mengajar, peranan seorang guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan sangat penting di dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa. Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan hendaknya dapat meyakinkan kepada siswa bahwa hasil belajar yang baik adalah merupakan suatu kebutuhan untuk mencapai sukses yang dicita-citakan. Sehingga motivasi ekternal dan internal siswa hendaknya ditumbuhkembangkan agar proses pembelajaran dapat dilaksanakan dengan baik dan hasil belajar yang maksimal. Ketidakberhasilan pembelajaran keterampilan servis atas permainan bolavoli di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Pacitan disebabkan oleh banyak faktor yang mempengaruhi. Salah satu faktor yang dapat berpengeruh dan dapat menentukan terhadap keberhasilan di dalam kegiatan belajar mengajar keterampilan permainan bolavoli adalah strategi yang dipergunakan guru dalam memilih pendekatan pembelajaran yang tidak tepat, sehingga siswa tidak tertarik dan kurang berminat serta kurang termotivasi untuk mempelajari terhadap keterampilan permainan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 13 bolavoli. Faktor lainnya yang dapat memberikan pengaruh dan dapat menunjang keberhasilan pembelajaran keterampilan permainan bolavoli adalah sarana dan prasarana yang tersedia, serta faktor lingkungan yang kondusif. Oleh sebab itu salah satu hal yang perlu mendapatkan perhatian adalah penggunaan pendekatan pembelajaran yang inovatif dan tepat sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan serta tingkat kemampuan motorik siswa. Berdasarkan dari uraian permasalahan yang ada, maka dipandang perlu untuk melakukan penelitian mengenai Perbedaan Pengaruh Pendekatan Pembelajaran dan Kemampuan Motorik terhadap Peningkatan Hasil Belajar keterampilan Servis Atas pada Permainan Bolavoli di SMP Negeri 1 Pacitan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan jawaban terhadap permasalahan yang dihadapi dalam memilih pendekatan pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan cabang olahraga permainan bolavoli di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Pacitan khususnya dan di sekolah-sekolah lain pada umumnya.

B. Identifikasi Masalah