perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 89
kelebihan antara lain: spesifikasi pada kemampuan gerak pada permainan bolavoli, jumlah mata tes sedikit, mudah dilaksanakan, memiliki validitas dan reliabilitas
tinggi, keakuratan dan ketepatan cukup meyakinkan artinya bahwa tes ini betul-betul mengukur apa yang harus diukur. Jenis item tes dari
Barrow Motor Ability Test
yang terdiri dari :
1 standing broad jump, 2 soft ball trow, 3zig-zag run, 4 wall pass,
5 medicine ball put, 6
lari cepat 50 meter
sprint 60 yard dash
Johnson, Betty .L. Nelson, Jack K. 1986:362-366 .
B. Penelitian Yang Relevan.
Sugiyono 2007 dalam penelitian : Perbedaan Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Motorik Terhadap Hasil
Jump Shot
Bola Basket. Hasil penelitian tersebut adalah ada pengaruh strategi pembelajaran langsung dan tidak langsung,
kemampuan motorik terhadap hasil Jump Shot bola Basket. Asep Suharta 1997 meneliti tentang pengaruh pendekatan mengajar dan
kemampuan awal terhadap hasil belajar servis bolavoli. Dari hasil penelitian tersebut bahwa siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi lebih tepat dipakai pendekatan
mengajar langsung. Sedangkan bagi siswa yang memiliki kemampuan awal rendah lebih tepat dipakai pendekatan mengajar tidak langsung dalam belajar servis bolavoli.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 90
C. Kerangka Berfikir 1.
Perbedaan Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Langsung Dan Tidak Langsung Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Keeterampilan Servis Atas
Permainan Bolavoli.
Belajar keterampilan gerak dimulai dari gerakan yang mudah ke gerakan yang sulit, dari gerakan yang rendah ke gerakan yang tinggi, dan dari gerakan yang sederhana
ke gerakan yang kompeks. Kedudukan guru memberikan motivasi kepada siswa untuk melakukan gerakan, karena motivasi akan menambah semangat, disiplin, keaktifan,
serta menumbuhkembangkan kreatifitas siswa untuk selalu melakukan gerakan-gerakan yang diinginkan. Tugas dan latihan gerak keterampilan dapat dikembangkan sehingga
mendapatkan pemikiran dan respon, mengembangkan sikap jujur, sportif dalam persaingan dengan rekan–rekannya serta menumbuhkan rasa percaya diri. Keterampilan
gerak yang dipraktikkan akan lebih bermakna apabila siswa dapat menampilkan gerakan-gerakan yang ditemukan sendiri atau dikembangkan oleh dirinya sendiri.
Tujuan utama pembelajaran teknik dasar servis atas adalah agar siswa dapat memiliki kemampuan dalam melakukan gerakan teknik dasar servis atas dengan baik
dan benar. Metode yang dapat dilakukan dalam pembelajaran teknik dasar servis atas adalah dengan pendekatan langsung dan pendekatan tidak langsung. Pembelajaran
dengan pendekatan langsung dan tidak langsung memiliki karakteristik yang berbeda. Perbedaan ini terletak pada pemberian materi dan pola gerakan pada tiap tahapan.
Dalam pembelajaran teknik dasar servis atas dengan pendekatan langsung sejak awal siswa diberikan materi teknik dasar servis atas yang sebenarnya. Adapun pembelajaran
servis atas dengan pendekatan tidak langsung, pada tahap awal siswa diberikan materi gerakan-gerakan dasar yang relevan dengan gerakan servis atas, kemudian pada tahap
berikutnya diberikan materi teknik servis atas yang sebenarnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 91
Pembelajaran dengan pendekatan langsung lebih memungkinkan siswa untuk menguasai keterampilan teknik dengan lebih cepat, karena sejak awal gerakan yang
dilakukan oleh siswa adalah dengan mendemonstrasikan teknik dasar servis atas yang sebenarnya. Adapun kelemahan pembelajaran keterampilan gerak servis atas dengan
pendekatan langsung yaitu bagi pemula penguasaan pada tiap komponen gerakan teknik dasar servis atas kurang mendalam. Pendekatan pembelajaran langsung juga kurang
dapat terlaksana dengan secara runtut jika kemampuan gerak dasar yang dimiliki siswa kurang memadai.
Pendekatan pembelajaran tidak langsung lebih tepat bagi siswa yang belum menguasai keterampilan gerak teknik dasar servis atas, karena usia siswa yang masih
dalam masa pertumbuhan sangat rentan terhadap konsep gerak dasar. Artinya bahwa apabila sejak awal diberikan konsep latihan yang sesuai dengan tingkat pertumbuhan
dan perkembangan dan proporsional di dalam pembebanan gerak, maka akan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan prestasi anak di masa
mendatang. Guru melakukan kontrol yang efektif akan mengurangi kesalahan- kesalahan gerak pada siswa, serta memperbaiki kekeliruan gerakan yang dilakukan
siswa, sehingga siswa memiliki keterampilan gerak servis atas pada permainan bolavoli dengan baik dan benar.
Kelebihan pembelajaran keterampilan teknik dasar servis atas dengan pendekatan pembelajaran tidak langsung yaitu siswa dapat menguasai komponen-komponen gerak
teknik dasar servis atas secara lebih mendalam. Pembelajaran dengan pendekatan tidak langsung memberikan pengalaman belajar yang kuat untuk pembentukan keterampilan
gerak, khususnya dalam keterampilan gerak teknik dasar servis atas pada permainan bolavoli. Adapun kelemahannya yaitu, pembelajaran ini dapat membosankan karena
tahapan demi tahapan berlangsung dalam jangka waktu yang lama.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 92
Mengajar keterampilan servis atas pada permainan bolavoli dengan pendekatan pembelajaran tidak langsung lebih memungkinkan siswa untuk aktif terlibat pada
pengambilan keputusan-keputusan mandiri dalam pembelajaran. Pendekatan ini lebih memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan latihan gerak dasar dan
mengeksplorasi terhadap komponen gerakan teknik dasar servis atas secara lebih sempurna. Keterlibatan aspek
kognitif, afektif
dan
psikomotor
siswa lebih tinggi, sehingga lebih memperkuat pengalaman belajar siswa.
2. Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Keterampilan Servis Atas Permainan
Bolavoli antara Siswa yang Memiliki Kemampuan Motorik Tinggi dan Rendah.
Siswa yang memiliki kemampuan motorik tinggi akan mampu melakukan berbagai gerakan dengan efisien, lancar dan harmonis. Kemampuan motorik
menyatakan hubungan yang harmonis dari berbagai faktor yang terjadi pada suatu gerakan. Kemampuan motorik adalah kemampuan dasar seseorang di dalam
mengintegrasikan berbagai macam kemampuan yang lain secara efektif. Karena kemampuan motorik merupakan salah satu dasar kemampuan yang diperlukan untuk
mencapai keberhasilan dalam belajar keterampilan servis atas permainan bolavoli. Gerak keterampilan servis atas permainan bolavoli termasuk gerakan yang
cukup kompleks, karena gerakan pukulan servis atas merupakan gabungan beberapa gerak yang harus dilakukan secara terpadu dan selaras. Gerak keterampilan servis
atas bolavoli bila diuraikan terdiri dari, memegang bola yang akan di pukul, melambungkan bola, mengayunkan tangan yang akan digunakan untuk memukul bola
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 93
dan memukul bola pada bagian sisi bola dengan tepat sesuai dengan arah yang dikehedaki.
Keberhasilan pukulan keterampilan servis atas pada permainan bolavoli dipengaruhi oleh tingkat kemampuan motorik yang dimiliki siswa untuk melakukan
gerakan secara terpadu dan selaras. Keterampilan servis atas pada permainan bolavoli memerlukan kemampuan motorik yang baik. Keterampilan servis atas permain
bolavoli merupakan gerak yang menggunakan unsur kekuatan, kecermatan dan keakuratan gerakan tangan dalam memukul bola.
Kemampuan motorik dapat digunakan sebagai modal awal karena kemampuan motorik merupakan wujud kesanggupan setiap individu untuk
mempertinggi daya kerja, sehingga memudahkan siswa menyelesaikan tugas, yaitu gerak pada saat melakukan keterampilan servis atas bolavoli. Hal ini disebabkan
karena dengan memiliki kemampuan motorik yang tinggi berarti anak telah memiliki kemampuan gerak dasar yang mendukung dalam melakukan aktivitas gerak
keterampilan servis atas permainan bolavoli
.
Bagi anak yang memiliki kemampuan motorik yang rendah akan kesulitan dalam mempelajari gerakan-gerakan keterampilan yang bersifat kompleks dan
hasilnya sangat rendah. Siswa yang tingkat kemampuan motoriknya tinggi akan lebih mudah dalam mempelajari gerakan-gerakan keterampilan yang bersifat kompleks dan
hasilnya lebih baik daripada siswa yang memiliki kemampuan motorik rendah dalam pembelajaran servis atas. Sehingga nampak jelas perbedaan hasil belajar pada siswa
yang memiliki kemampuan motorik tinggi dengan siswa yang memiliki kemampuan motorik rendah. Maka dapat diasumsikan bahwa kemampuan motorik tinggi dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 94
rendah dapat memberikan pengaruh yang berbeda terhadap peningkatan hasil belajar keterampilan servis atas pada permainan bolavoli.
3. Pengaruh Interaksi Pendekatan Pembelajaran dan Kemampuan Motorik
Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Keterampilan Servis Atas Permainan Bolavoli.
Pemilihan pendekatan pembelajaran didasarkan pada tingkat kemampuan motorik siswa. Siswa yang memiliki kemampuan motorik tinggi dapat diartikan
bahwa siswa tersebut mempunyai kemampuan untuk melakukan keterampilan gerak yang lebih baik dibanding siswa yang memiliki kemampuan motorik rendah,
sehingga dapat diasumsikan bahwa siswa yang memilki kemampuan motorik yang tinggi dalam proses pembelajaran akan lebih cepat untuk menguasai keterampilan
gerak serta akan memilki prestasi yang lebih baik. Penyajian materi pelajaran servis atas pada permainan bolavoli menggunakan
pendekatan pembelajaran langsung dengan memberikan materi pelajaran secara keseluruhan tentang rangkaian gerak teknik dasar servis atas permainan bolavoli,
karena siswa yang memiliki kemampuan motorik tinggi mempunyai karakteristik lebih cepat dan mudah mengikuti maupun menangkap pelajaran yang diberikan oleh
guru. Demikian sebaliknya apabila menggunakan pendekatan langsung siswa yang memilki kemampuan motorik tinggi, ditinjau dari segi penggunaan waktu adalah
kurang efektif, sedangkan siswa yang memiliki kemampuan motorik rendah akan lebih sulit dan lambat melaksanakan pembelajaran secara mandiri. Dengan
pendekatan tidak lansung siswa kurang terkontrol keterampilan gerak dasarnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 95
karena selama pembelajaran siswa tidak mendapatkan koreksi dari guru. Pendekatan pembelajaran tidak langsung lebih efektif apabila diterapkan pada siswa yang
memiliki kemampuan motorik rendah karena siswa lambat di dalam menerima materi pembelajaran keterampilan servis atas bolavoli.
Keberhasilan siswa melakukan keterampilan servis atas bolavoli dipengaruhi oleh kemampuan siswa untuk melakukan gerakan secara terpadu. Kemampuan
motorik dapat menunjang keberhasilan belajar keterampilan servis atas bolavoli karena siswa dapat mengontrol gerakan-gerakan yang dilakukan sehingga menjadi
lebih akurat terhadap sasaran yang diinginkan, lebih efektif dalam menggunakan waktu belajarnya, serta lebih efisien didalam menggunakan energi yang dikeluarkan.
Mengajar keterampilan teknik dasar servis atas pada permainan bolavoli dengan pendekatan pembelajaran tidak langsung lebih tepat diberikan untuk siswa
yang tingkat kemampuan motoriknya rendah, sedangkan bagi siswa yang tingkat kemampuan motoriknya tinggi lebih tepat menggunakan pendekatan pembelajaran
langsung.
D. Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir dapat disusun hipotesis sebagai berikut:
1. Ada perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran langsung dan pendekatan pembelajaran tidak langsung terhadap peningkatan hasil belajar keterampilan
servis atas permainan bolavoli.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 96
2. Ada perbedaan peningkatan hasil belajar keterampilan servis atas permainan bolavoli antara siswa yang memiliki kemampuan motorik tinggi dan siswa yang
memiliki kemampuan motorik rendah. 3. Ada pengaruh interaksi antara pendekatan pembelajaran dan kemampuan motorik
terhadap peningkatan hasil belajar keterampilan servis atas permainan bolavoli.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 97
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian
Penelitian dilaksanakan di lapangan bolavoli Sekolah Menengah Pertama
Negeri 1 Pacitan, Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur. Tempat penelitan sekaligus dijadikan sebagai tempat diselenggarakannya proses
kegiatan belajar mengajar serta pengambilan data penelitian
2. Waktu Penelitian
Pada penelitian ini dilakukan
treatment
selama 6 minggu dan
frekwens
i pertemuan tiga kali seminggu dengan waktu 90 menit setiap kali pertemuan.
Penentuan waktu latihan dengan frekwensi 3 x seminggu sesuai pendapat Brooks, George A. Fahey, Thomas D. 1984:405, bahwa “dengan
frekwensi
3 kali seminggu dapat meningkatkan kualitas keterampilan, dengan alasan dalam 3 x
seminggu dapat memberikan kesempatan bagi tubuh untuk beradaptasi terhadap beban aktivitas yang diterima”.
Waktu pelaksanaan perlakuan yaitu pada hari Senin, Rabu dan Jum’at. Pelaksanaan perlakuan mulai 18 Oktober 2010 sampai 26 Nopember 2010.
Pertemuan dan penelitian dilaksanakan pada sore hari dari pukul 15.30 sd 17.00. Secara keseluruhan kegiatan perlakuan berlangsung selama 18 kali pertemuan.