Pembelajaran Kooperatif tipe TGT

commit to user 28 agar bekerja secara individual. Kesempatan ini saatnya mereka menunjukkan apa yang telah mereka pelajari. Sebagai motivasi, berdasarkan hasil kuis siswa dan perhitungan poin peningkatan kelompok, wujud penghargaan bagi kelompok dapat diberikan dengan berbagai bentuk. Mungkin sertifikat, laporan berkala kelas, atau buletin pajang. Isi semua bentuk tersebut menguraikan tentang prestasi kelompok. Prestasi tersebut dapat diketahui dari hasil perhitungan skor peningkatan kelompok berdasarkan kuis terdahulu. Tabel 2.3 Kriteria Skor Kemajuan Individual SKOR KUIS POIN KEMAJUAN Lebih dari 10 poin di bawah skor awal 5 1 - 10 poin di bawah skor awal 10 0 - 10 poin di atas skor awal 20 Lebih dari 10 poin di atas skor awal 30 Kertas jawaban sempurna 30

4. Pembelajaran Kooperatif tipe TGT

Pembelajaran kooperatif tipe TGT merupakan salah satu tipe dalam pembelajaran kooperatif, dengan menempatkan siswa dalam kelompok belajar yang beranggotakan 4-5 orang yang heterogen menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku. Secara umum pembelajaran kooperatif tipe TGT sama saja dengan STAD kecuali satu hal : TGT menggunakan turnamen akademik, dan menggunakan kuis-kuis, dimana para siswanya berlomba sebagai wakil tim mereka dengan tim lain yang kinerja akademik sebelumnya setara dengan mereka, kelemahan dari pembelajaran dengan pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah membutuhkan waktu yang relatif lama dalam commit to user 29 pelaksanaannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah sebagai berikut : 1. Presentasi Kelas Presentasi kelas digunakan guru untuk memperkenalkan materi pelajaran dengan pengajaran langsung atau diskusi ataupun dapat menggunakan perangkat audiovisual. Fokus presentasi pada kelas berbeda dengan presentasi pada kelas biasa,karena yang disampaikan hanya pokok-pokok materi dan teknis pembelajaran yang akan dilaksanakan, dengan demikian siswa harus memperhatikan dengan cermat sebelum presentasi berlangsung. Siswa harus menyadari kecermatannya sangat menunjang keberhasilan belajar selanjutnya yang akan menentukan nilai dari tim mereka. 2. Tim Tim terdiri dari 4 – 5 orang siswa anggota kelas dengan kemampuan yang berbeda. Anggota tim mewakili kelompok yang ada di kelas dalam hal kemampuan akademik, jenis kelamin, ras atau suku. Fungsi utama tim adalah untuk memastikan bahwa semua anggota tim belajar, lebih khusus lagi adalah untuk menyiapkan anggotanya supaya dapat mengerjakan soal-soal dalam turnamen dengan baik. 3. Game Game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang kontennya relevan yang di rancang untuk menguji pengetahuan siswa yang diperolehnya dari presentasi di kelas dan pelaksanaan kerja tim. Game tersebut dimainkan di atas meja dengan beberapa orang siswa, yang masing-masing mewakili tim yang berbeda. Game biasanya commit to user 30 hanya berupa nomor-nomor pertanyaan yang ditulis pada lembar yang sama. Seorang siswa mengambil sebuah kartu bernomor dan harus menjawab pertanyaan sesuai nomor yang tertera pada kartu tersebut. 4. Turnamen Turnamen adalah sebuah struktur dimana game berlangsung. Perangkat turnamen yang digunakan adalah kartu soal, lembar pembagian meja turnamen, lembar skor game, lembar rangkuman tim . Turnamen biasanya berlangsung pada akhir minggu atau akhir unit, setelah guru memberikan presentasi di kelas dan tim telah melaksanakan kerja kelompok terhadap lembar kegiatan. Pada turnamen pertama guru menunjuk siswa untuk berada di meja turnamen, tiga siswa berprestasi tinggi sebelumnya pada meja 1, tiga berikutnya pada meja 2 dan seterusnya. Kompetisi yang seimbang ini, seperti halnya system skor kemajuan individual dalam STAD, memungkinkan para siswa dari semua tingkat sebelumnya berkontribusi secara maksimal terhadap skor tim mereka jika mereka melakukan yang terbaik. Setelah turnamen pertama, para siswa akan bertukar meja tergantung kinerja mereka pada turnamen terakhir. Pemenang pada tiap meja “naik tingkat” ke meja berikutnya yang lebih tinggi misalnya, dari meja 4 ke meja 3. Skor tertinggi kedua tetap tinggal pada meja yang sama, dan skor yang paling rendah “ diturunkan”. Dengan cara ini, jika pada awalnya siswa sudah salah ditempatkan, untuk seterusnya akan dinaikkan atau diturunkan sampai mereka mencapai tingkat kemampuan mereka yang sesungguhnya. Sebagai ilustrasi pelaksanaan turnamen dapat dilihat pada gambar berikut : commit to user 31 Contoh penempatan siswa dalam tim meja turnamen seperti gambar berikut : Skema pertandingan atau turnamen TGT Keterangan: A1,B1,C1 = Siswa berkemampuan tinggi A2,3,4 B2,3,4 C2,3,4 = Siswa berkemampuan sedang A5,B5,C5 = Siswa berkemampuan rendah TT1,TT2,TT3,TT4,TT5 = Meja Turnamen 1,2,3,4,5 5. Penghargaan Tim Dalam pembelajaran kooperatif, penghargaan diberikan untuk kelompok bukan individu, sehingga keberhasilan kelompok ditentukan oleh keberhasilan setiap anggotanya. Penghargaan kelompok diberikan atas dasar rata-rata poin kelompok yang diperoleh dari game dan turnamen dengan kriteria yang telah ditentukan sebagai berikut. Tabel 2.4 Kriteria Penghargaan Kelompok TGT Rata-Rata Poin Kelompok Penghargaan Kelompok 40 – 44 Kelompok Baik Good Team 2005 Gambar 1 commit to user 32 45 – 49 Kelompok Hebat Great Team ≥ 50 Kelompok Super Super Team Guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang, masing-masing tim akan mendapat sertifikat atau hadiah apabila rata-rata skor memenuhi kriteria yang ditentukan. Team mendapat julukan sesuai poin yang diperoleh. Dari uraian di atas pada prinsipnya kedua model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division STAD sama dengan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament TGT, perbedaannya pada model pembelajaran kooperatif tipe TGT di akhir unit di adakan game atau turnamen sedangkan pada pembelajaran kooperatif tipe STAD hanya diberikan tes atau kuis.

5. Kemampuan Awal Siswa

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Applying Student Teams Achievement Division (STAD) Technique to Improve Students’ Reading Comprehension in Discussion Text. (A Classroom Action Research in the Third Grade of SMA Fatahillah Jakarta)

5 42 142

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) POKOK BAHASAN LINGKARAN DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL.

0 0 11

Eksperimentasi Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL), Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT), dan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Students Teams Achievement Division (STAD) ditinjau dari Tingkat Aktivitas Metakognisi

0 0 18