Uji Hipotesis Penelitian Uji Lanjut Pasca Anava

commit to user 77 Kemampuan awal tinggi, sedang dan rendah 0,995 5,991 Ho diterima Kedua kelompok mempunyai variansi yang sama Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 30. Dari hasil analisis uji homogenitas variansi hasil belajar matematika di atas, tampak bahwa nilai 2 obs c untuk setiap kelompok kurang dari 2 tabel c berarti pada tingkat signifikansi a =0,05 menunjukkan bahwa sampel random data hasil belajar matematika kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 mempunyai variansi yang sama. Demikian pula untuk sampel random data hasil belajar kategori kemampuan awal tinggi, sedang dan rendah juga mempunyai variansi yang sama.

3. Uji Hipotesis Penelitian

Hasil perhitungan uji hipotesis dengan analisis variansi dua jalan 2 x 3 dengan sel tidak sama dan taraf signifikansi 05 , = a disajikan pada tabel berikut: Tabel 4.5 Rangkuman Analisis Variansi Sumber JK dk RK F obs F a Keputusan uji Model pembelajaran A 963,676 1 963,676 5,83868 3,84 H 0A ditolak Kemampuan Awal B 4012,97 2 2006,49 12,1568 3,00 H 0B ditolak commit to user 78 Interaksi AB 95,4446 2 47,7223 0,28914 3,00 H 0AB diterima Galat G 28058,6 170 165,05 Total 33130,7 175 Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa: a. Pada efek utama A model pembelajaran, harga statistik uji F a = 5,83868 dan F 0,05,1,170 = 3,84, ternyata F a F 0,05,1,170 dengan demikian H 0A ditolak. Hal ini berarti pada tingkat signifikansi a =0,05 terdapat perbedaan efektifitas model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan model pembelajaran koopretaif tipe TGT terhadap hasil belajar matematika siswa kelas X semester 1 pada materi persamaan dan pertidaksamaan kuadrat. b. Pada efek utama B tingkat kemampuan awal siswa, harga statistik uji F b = 12,1568 dan F 0,05,2,170 = 3,00, ternyata F b F 0,05,2,170 dengan demikian H 0B ditolak. Hal ini berarti pada tingkat signifikansi a =0,05 tingkat kemampuan awal siswa yang tinggi, sedang dan rendah memberikan efek yang berbeda terhadap hasil belajar matematika siswa kelas X semester 1 pada materi persamaan dan pertidaksamaan kuadrat. c. Pada efek interaksi AB model pembelajaran dan tingkat kemampuan awal siswa, harga statistik uji F ab = 0,28914 dan F 0,05,2,170 = 3,00 , ternyata F ab F 0,05,2,170 dengan demikian H 0AB diterima. Hal ini berarti pada tingkat signifikan a = 0,05 tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan tingkat kemampuan awal siswa terhadap hasil belajar matematika siswa kelas X semester 1 pada materi persamaan commit to user 79 dan pertidaksamaan kuadrat. Data tentang analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama selengkapnya terdapat pada Lampiran 32.

4. Uji Lanjut Pasca Anava

Berdasarkan hasil analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama diperoleh bahwa H 0A dan H 0B ditolak, sehingga perlu dilakukan uji lanjut untuk melacak perbedaan rerata khususnya untuk uji hipotesis yang kedua. Dalam penelitian ini uji lanjut menggunakan uji komparasi ganda dengan metode Scheffe. Uji komparasi ganda hanya dikenakan pada faktor kolom yang terdiri dari 3 kategori yaitu kemampuan awal tinggi, sedang dan rendah sedangkan pada faktor baris tidak perlu dilakukan uji komparasi karena hanya terdiri dari 2 kategori sehingga cukup dengan melihat rataan marginalnya. Sebelum melihat hasil komparasi rataan antar kolom, di bawah ini disajikan rangkuman rataan antar sel lengkap dengan rataan marginalnya. Tabel 4. 6 Rerata Marginal dan Rerata Parsial Kemampuan prasyarat Tinggi Sedang Rendah Rerata marginal n STAD 74,571 66,829 63,579 68,5909 88 TGT 79,652 73,436 66,462 73 88 Rerata marginal 76,8627 70,05 65,2444 commit to user 80 n 51 80 45 176 Table 4.7 Rangkuman Uji Komparasi Antar Kolom H0 X.i-X.j² 1n.i + 1n.j RKG F obs F kritik Keputusan 2 1 · · = m m 46,4135 0,0321 165,05 8,76038 6,00 H ditolak 3 1 · · = m m 134,985 0,0418 165,05 19,5656 6,00 H ditolak 3 2 · · = m m 23,0934 0,0347 165,05 4,03219 6,00 H diterima Keterangan: 1 · m : rerata hasil belajar matematika untuk kemampuan awal tinggi 2 · m : rerata hasil belajar matematika untuk kemampuan awal sedang 3 · m : rerata hasil belajar matematika untuk kemampuan awal rendah Berdasarkan hasil perhitungan uji komparasi rataan antar kolom, diperoleh kesimpulan yaitu : 1. 2 1 · · ¹ m m , Ho ditolak ini berarti ada perbedaan terhadap hasil belajar jika dilihat dari tingkat kemampuan awal siswa, dalam hal ini dari tabel rerata marginal dapat disimpulkan bahwa siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi mempunyai hasil belajar lebih baik jika dibandingkan dengan siswa yang mempunyai kemampuan awal sedang. 2. 3 1 · · ¹ m m Ho ditolak yang artinya terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi dibandingkan dengan siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah, dalam hal ini dapat dilihat dari tabel rataan marginal bahwa siswa yang kemampuan awalnya tinggi mempunyai commit to user 81 hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah. 3. 3 2 · · = m m Ho diterima, ini berarti tidak ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang mempunyai kemampuan awal sedang dengan siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah. Perhitungan uji komparasi ganda selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 33.

D. Pembahasan Hasil Analisa Data 1.

Hipotesis Pertama Hipotesis pertama dalam penelitian ini mengatakan bahwa ”model pembelajaran kooperatif tipe TGT menunjukkan hasil belajar matematika siswa yang lebih baik daripada model pembelajaran kooperatif tipe STAD”. Berdasarkan hasil analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama untuk efek utama faktor A model pembelajaran diperoleh harga statistik uji F a = 5,83868 dan F 0,05,1,170 = 3,84 , ternyata F a F 0,05,1,170 , sehingga F a ÎDK dengan demikian H 0A ditolak. Hal ini berarti pada tingkat signifikansi a =0,05 terdapat perbedaan efektifitas model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan model pembelajaran kooperatif tipe TGT terhadap hasil belajar matematika siswa kelas X pada materi persamaan dan pertidaksamaan kuadrat. Melihat hasil rataan marginal antara rerata hasil belajar matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD diperoleh 68,59093 sedangkan rerata hasil belajar matematika dengan model pembelajaran kooperatif TGT diperoleh 73. Tampak bahwa rerata hasil belajar dengan model pembelajaran

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Applying Student Teams Achievement Division (STAD) Technique to Improve Students’ Reading Comprehension in Discussion Text. (A Classroom Action Research in the Third Grade of SMA Fatahillah Jakarta)

5 42 142

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) POKOK BAHASAN LINGKARAN DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL.

0 0 11

Eksperimentasi Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL), Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT), dan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Students Teams Achievement Division (STAD) ditinjau dari Tingkat Aktivitas Metakognisi

0 0 18