commit to user
74
ini DK=
{ }
2 2
2 0,05;1
3,841
c c c
= . Pada tingkat signifikansi
a
sebesar 5 diperoleh
2
c
obs
berada di luar daerah kritik maka hipotesis nol diterima dan dapat disimpulkan bahwa variansi kedua populasi sama.
c. Uji Keseimbangan antara Kelompok Eksperimen 1 dan Kelompok
Eksperimen 2
Sedangkan untuk uji keseimbangan menggunakan uji t, berdasarkan perhitungan diperoleh t
obs
=-1,4189 dengan t
0,025;174
=1,960 DK=
{
1, 960 t t
- atau
}
1, 960 t
. Karena nilai t
obs
ÏDK maka H
o
diterima berarti tidak terdapat perbedaan rerata antara kelompok eksperimen 1 dengan kelompok eksperimen 2. Jadi antara siswa yang
mendapatkan model pembelajaran menggunakan metode kooperatif tipe STAD dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT mempunyai kemampuan awal yang sama.
Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 20
2. Uji Prasyarat
Sebelum data dianalisa menggunakan uji anava, terlebih dahulu data harus memenuhi syarat uji normalitas dan uji homogenitas. Dalam penelitian ini uji
normalitas menggunakan uji Lilliefors dan uji homogenitas menggunakan uji Bartlett.
a. Uji Normalitas Data Hasil Belajar Matematika
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah data variabel terikat yaitu hasil belajar matematika berasal dari populasi normal. Uji normalitas hasil belajar dalam
penelitian ini meliputi: 1 kelompok siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
commit to user
75
2 kelompok siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT 3 kelompok siswa dengan kemampuan awal tinggi
4 kelompok siswa dengan kemampuan awal sedang 5 kelompok siswa dengan kemampuan awal rendah.
Uji normalitas menggunakan uji Lilliefors dengan tingkat signifikansi
a
=0,05. Rangkuman uji normalitas sebagai berikut:
Tabel 4.3 Rangkuman Uji Normalitas Data hasil Belajar Matematika No
Nama Variabel L
obs
n L
Tabel
Keputusan uji
Ket
1. kelompok siswa
dengan model
pembelajaran kooperatif STAD
0,0731 88
0,0944 Diterima
normal
2. kelompok siswa
dengan model
pembelajaran kooperatif TGT
0,0934 88
0,0944 Diterima
normal
3. kelompok siswa
kemampuan awal
tinggi 0,1199
51 0,1241
Diterima normal
4. kelompok siswa
kemampuan awal
0,0929 80
0,0991 Diterima
normal
commit to user
76
sedang 5. kelompok
siswa kemampuan
awal rendah
0,1065 45
0,1321 Diterima
normal
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 28 dan Lampiran 29. Dari hasil analisis uji normalitas hasil belajar matematika di atas, tampak bahwa nilai
L
obs
untuk setiap kelompok kurang dari L
tabel
berarti pada tingkat signifikansi
a
=0,05 menunjukkan data kelompok eksperimen 1, kelompok eksperimen 2, maupun kelompok
kategori kemampuan awal berasal dari populasi berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas Variansi Data Hasil Belajar Matematika
Uji homogenitas untuk mengetahui apakah sampel random data hasil belajar kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 mempunyai variansi yang sama.
Demikian juga apakah sampel random data hasil belajar kategori kemampuan awal tinggi, sedang dan rendah mempunyai variansi yang sama.
Dalam penelitian ini uji homogenitas yang digunakan uji Bartlett dengan statistik uji Chi Kuadrat dengan tingkat signifikansi
a
= 0,05. Tabel 4.4 Rangkuman Uji Homogenitas Variansi
Kelompok
2 obs
c
2 tabel
c
Keputusan Kesimpulan
Eksperimen 1 dan Eksperimen 2
1,418 3,841
Ho diterima Kedua
kelompok mempunyai variansi
yang sama
commit to user
77
Kemampuan awal tinggi, sedang dan
rendah 0,995
5,991 Ho diterima
Kedua kelompok
mempunyai variansi yang sama
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 30. Dari hasil analisis uji homogenitas variansi hasil belajar matematika di atas,
tampak bahwa nilai
2 obs
c
untuk setiap kelompok kurang dari
2 tabel
c
berarti pada tingkat signifikansi
a
=0,05 menunjukkan bahwa sampel random data hasil belajar matematika kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 mempunyai variansi
yang sama. Demikian pula untuk sampel random data hasil belajar kategori kemampuan awal tinggi, sedang dan rendah juga mempunyai variansi yang sama.
3. Uji Hipotesis Penelitian