83
V.1.1.2 Perkiraan Keberangkatan Tahunan
“Pertama, semua pesawat harus dikonversi ke tipe landing gear sama dengan pesawat
disain” FAA, 1995:25. Hal ini juga disampaikan oleh Basuki dalam bukunya, “tahapan perencanaan perkerasan kaku dengan metode FAA
“Konversikan tipe roda pendaratan tiap tipe pesawat yang diramalkan harus dilayani ke pesawat rencana”. Setelah mendapatkan pesawat desain yang
membutuhkan tebal perkerasan paling besar, kemudian untuk perencanaan ini dibutuhkan konversi keberangkatan tahunan sesuai dengan pesawat desain.
Karena banyaknya jenis pesawat, setiap pesawat pasti memiliki jenis roda pendaratan dan berat yang berbeda-beda. Maka, setiap jenis pesawat roda
pendaratannya dikonversi kepada jenis roda pendaratan dari pesawat desain. “Meskipun beban sumbu roda yang bekerja adalah sama, tetapi pengaruh dari
berbagai konfigurasi sumbu roda pesawat udara terhadap kerusakan struktur perkerasan dapat berbeda.” Kosasih, 2005:8. Karena faktor kerusakan dari
sejumlah jenis roda pendaratan yang berbeda maka harus dikonversikan dengan menggunakan nilai faktor ekivalen konfigurasi sumbu roda yang dapat dilihat
pada tabel 6.1 Tabel 5.1 Faktor Ekivalen Konfigurasi Sumbu Roda
To Convert From To
Multiply Departure by Single wheel
Single wheel Dual wheel
Double dual tandem Dual tandem
Dual tandem Dual wheel
Double dual tandem Dual wheel
Dual tandem Dual tandem
Dual tandem Single wheel
Dual wheel Single wheel
Dual wheel 0,8
0,5 0,6
1,0 2,0
1,7 1,3
1,7
Sumber : FAA AC No:1505320-6D 1995
Universitas Sumatera Utara
84
“Analisis lalu lintas metode ini sama seperti untuk perkerasan lentur di mana keberangkatan setara dengan pesawat kritis digunakan dalam desain
” Yoder, et.al, 1975:573. Tahapan selanjutnya dari metode ini adalah
mengkonversi keberangkatan tahunan setara dengan pesawat desain dengan menggunakan rumus berikut:
Dimana: = keberangkatan tahunan setara pesawat desain
= keberangkatan tahunan masing-masing jenis pesawat dinyatakan dalam roda pendaratan pesawat desain
= Beban roda dari pesawat desain = Beban roda masing-masing jenis pesawat
Untuk menentukan beban roda dari masing-masing jenis pesawat, 95 berat kotor pesawat ditopang oleh roda pendaratan utama. Dan untuk pesawat
bebadan lebar memiliki susunan roda pendaratan yang berbeda dengan pesawat lain sehingga menurut FAA 1995:25 “memperlakukan setiap berbadan lebar
sebagai 300.000 pound 136 kg 100 pesawat ganda tandem ketika menghitung keberangkatan tahunan
” Dengan nilai-nilai yang telah ada dijadikan sebagai parameter perhitungan
tebal perkerasan beton dapat dilakukan dengan menggunakan kurva. Input pertama yaitu kekuatan lentur beton diproyeksikan secara horizontal sampai pada
garis nilai modulus tanah dasar.kemudian diproyeksikan secara vertikal pada garis berat kotor pesawat dan proyeksi horizontal pada sisi kanan menuju parameter
log = log
Universitas Sumatera Utara
85
keberangkatan tahunan dan kemudian menghasilkan tebal perkerasan beton. “Proses desain struktur perkerasan dengan pendekatan desain yang berdasarkan
pesawat udara desain kritis juga melakukan dua kali proses iterasi baik terhadap tebal perkerasan desain maupun terhadap pesawat udara desain kritis” Kosasih,
2005:12. Dari dua kali proses iterasi ini pada akhirnya hanya pesawat desain yang di analisis dan hanya untuk mendapatkan tebal perkerasan beton, komponen
lainnya diperhitungkan secara terpisah. Ketebalan yang didapat untuk daerah kritis “T”.
V.1.2 Perencanaan Dengan Program FAARFIELD