Dimensi Plat Sambungan Joint

67

IV.3.1. Dimensi Plat

Pada peraturan perkerasan jalan kaku di Indonesia BM, 2003, disyaratkan bahwa ketentuan dimensi pada plat beto n yaitu LB ≤ 1.25. Sedangkan ketentuan dimensi plat pada perkerasan lapangan terbang ditentukan berdasarkan analisa tegangan pada sudut corner, dalam interior, dan pinggir edge. Beban yang digunakan untuk analisa merupakan beban pesawat yang mempunyai efek perusak yang paling besar, oleh karena itu bukan hanya beban pesawat terbesar saja, tetapi konfigurasi satu set beban juga sangat mempengaruhi. a. Tegangan sudut corner b. Tegangan dalam interior c. Tegangan pinggir edge dimensi sebuah beton merupakan bagian penting dalam merencanakan pelat beton. Salah satu penentu dimensi adalah alat konstruksi. ”Dimensi pelat yang dipilih adalah 5,00 × 7.00m yang mewakili lebar kerja maksimum mesin pengecoran beton dan panjang maksimal yang diperbolehkan antara kontraksi- lentur sambungan melintang ” Cojocaru,2011:53. Selain dari alat konstruksi, dimensi pelat beton juga dipengaruhi oleh tebal dari pelat beton. Hal ini terlihat dari rumus corps of engineering yang disampaikan oleh Yoder 1975:581, yaitu : Universitas Sumatera Utara 68 L = L : panjang maksimum melintang atau membujur h : ketebalan pelat beton f 3 : tegangan baja p : persen baja

IV.3.2. Sambungan Joint

“Lembaran PCC perkerasan kaku dihubungkan oleh sambungan untuk memungkinkan ekspansi dan kontraksi dari perkerasan, sehingga menghilangkan tekanan lentur disebabkan curling dan gesekan dan untuk memfasilitasi konstruksi” Horonjeff et al, 2010:277. Joint atau sambungan juga dibutuhkan karena adanya perubahan suhu yang akan memberi efek kerusakan pada beton. Terdapat beberapa jenis joint menurut FAA 2009:38, yaitu :  Isolation Joints tipe A, A-1 Fungsi sambungan isolasi untuk memisahkan perpotongan perkerasan dan memisahkan struktur perkerasan. Tipe A digunakan untuk menghindari keadaan dimana perpindahan beban yang mencakup seluruh sambungan, seperti batas struktur perkerasan atau perbedaan gerakan horisontal perkerasan mungkin terjadi. Sambungan ini dibentuk dengan meningkatkan ketebalan perkerasan sepanjang tepi pelat. Tidak ada dowel bar disediakan. Tipe A-1 sambungan dapat digunakan sebagai alternatif dalam kasus dimana penebalan tepi sambungan tidak diinginkan.  Contractions Joint tipe B,C,D Sendi kontraksi Jenis B, C, D. Fungsi sambungan kontraksi adalah untuk memberikan pengendalian retak pada perkerasan ketika perkerasan mengalami Universitas Sumatera Utara 69 penurunan kadar air atau penurunan suhu. sambungan kontraksi juga menurunkan tekanan yang disebabkan oleh pelat beton bengkok.  Construction Joints tipe E Sambungan konstruksi diperlukan ketika dua pelat yang berdampingan ditempatkan pada waktu yang berbeda, seperti penempatan di hari yang berbeda atau antara jalur paving. Detail untuk jenis jenis joint seperti terlihat pada gambar 4.6 berikut ini : Gambar 4.6 Joint Pada Perkerasan Kaku Sumber : FAA AC No: 1505320-6E 2009 Universitas Sumatera Utara 70 Pelat beton yang terdiri dari berapa dimensi meshing tentu akan dilakukan penyambungan secara vertical maupun horizontal. Penyambungan pada slab beton terdiri dari 3 jenis yaitu sambungan dowel, sambungan transversal tie bar, dan sambungan tersebar seluas slab beton Distributed wire. Dapat dilihat pada gambar 4.7 berikut: Gambar 4.7 Jenis Penyambungan Pada Perkerasan Sumber : Huangg 2004 a. Dowel Dowel berupa batang baja tulangan polos maupun profil, yang digunakan sebagai sarana penyambungpengikat pada beberapa jenis sambungan pelat beton perkerasan jalan. Dowel berfungsi sebagai penyalur beban pada sambungan, yang dipasang dengan separuh panjang terikat dan separuh panjang dilumasi atau dicat untuk memberikan kebebasan geser . “Jika jarak sambungan kecil, transfer beban pada sambungan dapat dicapai oleh interlock agregat dan dowels tidak diperlukan. Namun, dowels diperlukan jika jarak sambungan besar atau jika panel singkat yang terletak di dekat ujung perkerasan. Dalam kasus tersebut, sambungan mungkin terbuka dan transfer beban melalui interlock agregat mungkin akan hilang” Huang, 2004:176 b. Tie Bar Universitas Sumatera Utara 71 Potongan baja yang diprofilkan dan dipasang pada sambungan lidah-alur dengan maksud untuk mengikat pelat agar tidak bergerak horizontal. Batang pengikat dipasang pada sambungan memanjang c. Distributed Wire Sesuai namanya distributed wire merpakan tulangan berdiameter kecil yang terbagi merata terhadap luasan sla beton guna mengurangangi tegangan yang dipikul oleh tulangan penyambung utama dowel tie bar

IV.4 Sifat-Sifat Beton

Dokumen yang terkait

ANALISA PERBANDINGAN KONSTRUKSI JALAN PERKERASAN LENTUR DENGAN PERKERASAN KAKU DITINJAU DARI METODE Analisa Perbandingan Konstruksi Jalan Perkerasan Lentur Dengan Perkerasan Kaku Ditinjau Dari Metode Pelaksanaan Dan Biaya (Studi Kasus: Pekerjaan Peningka

0 3 16

ANALISA PERBANDINGAN KONSTRUKSI JALAN PERKERASAN LENTUR DENGAN PERKERASAN KAKU Analisa Perbandingan Konstruksi Jalan Perkerasan Lentur Dengan Perkerasan Kaku Ditinjau Dari Metode Pelaksanaan Dan Biaya (Studi Kasus: Pekerjaan Peningkatan Struktur Jalan Ma

0 2 20

STUDI KOMPARASI PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN KAKU JALAN TOL MENGGUNAKAN Studi Komparasi Perencanaan Tebal Perkerasan Kaku Jalan Tol Menggunakan Metode Bina Marga 2002 Dan Aashto 1993 ( Studi Kasus : Ruas Jalan Tol Solo – Kertosono ).

0 2 17

Studi Perbandingan Metode Perencanaan Perkerasan Kaku untuk Lapangan Terbang

0 0 11

Studi Perbandingan Metode Perencanaan Perkerasan Kaku untuk Lapangan Terbang

0 0 1

Studi Perbandingan Metode Perencanaan Perkerasan Kaku untuk Lapangan Terbang

0 0 10

Studi Perbandingan Metode Perencanaan Perkerasan Kaku untuk Lapangan Terbang

0 0 16

Studi Perbandingan Metode Perencanaan Perkerasan Kaku untuk Lapangan Terbang

0 0 4

PERENCANAAN PERKERASAN KAKU JALAN KABUPA

0 2 5

PERBANDINGAN PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU TERHADAP BEBAN OPERASIONAL LALU LINTAS DENGAN METODE AASHTO PADA RUAS JALAN KALIANAK STA 0+000 – 5+350 SURABAYA TUGAS AKHIR - PERBANDINGAN PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU TERHADAP BEBAN OPERASIONAL

0 1 13