97
V.3 Perbandingan FAA dan PCA
Perencanaan perkerasan kaku dengan metode FAA dan PCA secara manual menggunakan kurva maupun program memiliki perbedaan. Meskipun
pada proses desain sama-sama disarkan pada tegangan lebutr dan dengan proses iterasi untuk mendapatkan tebal perkerasan. Perbedaan yang terjadi pada
prosesnya jutru akan mempengaruhi nilai hasil akhir dari tebal perkerasan dalam desain.
V.3.1 Perbandingan FAA Manual dan Program
Pembahasan proses FAA dengan menggunakan kurva maupun program FAARFIELD telah jelas menunjukkan perbedaan dalam proses maupun
parameternya. FAA manual menggunkan kurva, menentukan pesawat desain dan mengkonversi keberangkatan tahunan sesuai pesawat desain. Pada perencanaan
program FAA program FAARFIELD tidak menggunakan pesawat desain melainkan menggunkan pesawat campuran.
“Program desain FAARFIELD tidak mengkonversi campuran lalu lintas ke keberangkatan setara dengan pesawat
desain. Sebaliknya, menganalisa kerusakan perkerasan untuk setiap pesawat dan menentukan ketebalan akhir untuk total kerusakan kumulatif
” FAA, 2009:17.
V.3.2 Perbandingan PCA Manual dan Program
Perencanaan manual maupun pada metode PCA mengasumsi jalur desain dari setiap jenis pesawat, dan menggunkan kurva untuk menentukan kebutuhan
ketebalan dari masing-masing pesawat. Program AIRPAVE 11 didasarkan pada metode PCA secara keseluruhan parameter tang digunakan adalah sama. Namun,
merencanakan perkerasan dengan menggunakan program tidak membutuhkan kurva desain untuk masing-masing pesawat.
V.3.3 Perbandingan Metode FAA dan PCA
Universitas Sumatera Utara
98
Metode FAA dan PCA secara manual maupun program memiliki perbedaan dari segi parameter yang diperhitungkan yaitu, Pada FAA
menggunakan keberangkatan tahunan untuk menentukan tebal perkerasan. Pada PCA menentukan jalur desain akibat setiap pesawat untuk mendapatkan rasio
tegangan untuk beton dan kemudian untuk menentukan ketebalan. Perencanaan secara program dari kedua metode dianggap lebih praktis sehingga perbandingan
kedua metode dapat dilihat pada gambar 5.12.
Gambar 6.12 Perebandingan perencanaan perkerasan kaku metode FAA dan PCA
Aircraft Data
Modulus Of Elasticity million psi
Modulus Rupture 500-800 psi
Modulus Of Subgrade
k
INPUT PROCESS
AIRPAVE 11 PCA
FAARFIELD FAA
Annual Departure
Aircraft Data
Modify and Design Structure
Layer Material Thickness
Modulus
RUNNING PROCESS
OUTPUT PROSSES
Desain Aircraft Allowble Total
repetition Thickness
Thickness Cumulative
Damage Factor CDF
COMPLETE DESIGN
Universitas Sumatera Utara
99
BAB VI APLIKASI PERENCANAAN
PERKERASAN KAKU LAPANGAN TERBANG VI.1 Data Eksisting Kualanamu
Pada studi literatur ini data eksisting merupakan data Bandar Udara Kualanamu, Sumatera Utara, selama tahun 2014. Data eksisting diperuntukan
sebagai data untuk mendesain tebal perkerasan kaku tebal slab dengan dua metode perencanaan dan kemuadian membandingkan kedua metode tersebut dan
tidak dimaksudkan untuk mengevaluasi struktur perkerasan kaku yang telah ada. Pada saat proses desain lapisan dibawah lapisan surface serta mutu material yang
digunakan disamakan dengan data eksisting sehingga yang menjadi pembeda pada masing-masing hasil dari metode desain merupakan tebal lapisan surface tebal
slab.
VI.1.1 Data Pesawat Aircrafts Data
Data pesawat yang diperoleh merupakan data pesawat yang beroperasi di Bandar Udara Kualanamu selama tahun 2014. Pesawat yang
beroperasi pada Bandara Kualanamu terdiri dari pesawat komersil, nonkomersil, helicopter, dan lainnya digunakan untuk penerbangan
domestik maupun internasional. Terdapat 69 jenis pesawat yang beroperasi. Dari 69 jenis pesawat kemudian dipilih 20 jenis pesawat tipikal
yang memiliki berat kotor terbesar. Data pesawat meliputi tipe pesawat, MTOW, jadwal tahunan, tekanan ban tire pressure, tipe ban tire type,
CDF, Pcr. Data Pesawat disajikan dalam table 6.1.
Universitas Sumatera Utara