Kuat Lentur Sifat-Sifat Beton

71 Potongan baja yang diprofilkan dan dipasang pada sambungan lidah-alur dengan maksud untuk mengikat pelat agar tidak bergerak horizontal. Batang pengikat dipasang pada sambungan memanjang c. Distributed Wire Sesuai namanya distributed wire merpakan tulangan berdiameter kecil yang terbagi merata terhadap luasan sla beton guna mengurangangi tegangan yang dipikul oleh tulangan penyambung utama dowel tie bar

IV.4 Sifat-Sifat Beton

Beton memiliki karakter atau sifat-sifat yang berbeda dengan material aspal. Sifat-sifat beton yang digunakan untuk pertimbangan ketebalan adalah kekuatan lentur beton dan kelelahan.

IV.4.1 Kuat Lentur

Kuat lentur flexural strength dan tegangan tekan compressive stress merupakan sifat yang muncul pada beton akibat dari beban pesawat terbang. Hubungan antara kuat lentur flexural strength dan tegangan tekan compressive stress yang digunakan untuk perencanaan perkerasan ditunjukkan dalam persamaan Yoder, et.al., 1975:259 yaitu : MR = K Dimana : MR = Modulus of rupture psi K = Konstante antara 8 dan 10 fc’ = Kuat tekan beton psi Universitas Sumatera Utara 72 Tegangan tekan dianggap relatif kecil sebagai pengaruh untuk tebal beton. sedangkan kekuatan lentur menjadi parameter dalam perhitungan tebal beton karena akan menentukan ketebalan beton pada struktur perkerasan kaku. Menurut FAA untuk menentukan kekuatan lentur untuk desain ketebalan perancang harus mempertimbangkan beberapa faktor, seperti:  Kemampuan industri di daerah tertentu untuk menghasilkan beton pada kekuatan tertentu  Kekuatan lentur terhadap data konten semen dari proyek-proyek sebelumnya di bandara  Kebutuhan untuk menghindari semen konten yang tinggi, yang dapat mempengaruhi daya tahan beton  Apakah persyaratan pembukaan awal mengharuskan menggunakan kekuatan lebih rendah dari 28-hari Kekuatan lentur beton dapat diukur melalui tes modulus of rupture “Kekuatan lentur ditentukan oleh modulus rupture MR tes American Society for Testing dan Materials C78, third point loading ” Packard,1995:13. hal ini juga disampaikan dalam FAA AC No: 1505320- 6E 2009:35 “Untuk tujuan desain FAA, kekuatan lentur beton diukur sesuai dengan ASTM C78, Cara uji untuk kekuatan lentur Beton, metode uji ”. Dalam bukunya Basuki 2008:343 modulus of rupture didapat dari rumus sebagai berikut: MR = Dimana : MR = Modulus of rupture atau kuat lentur beton MNm2 atau Psi Universitas Sumatera Utara 73 P = Beban maximum yang menghasilkan keruntuhan MN atau Lbs L = Panjang batang antara dua tumpuan m atau inchi b = Lebar batang contoh pada titik terjadi kehancuran beton d = Tebal batang contoh pada titik terjadi kehancuran beton Tes Modulus of rupture dibuat pada batang contoh beton umur 7, 14, 28, 90 hari” Packard, 1995:13. “Item P-501 biasanya menggunakan kekuatan 28- hari sebagai ukuran konstruksi praktis. Namun, kekuatan jangka panjang dicapai oleh beton biasanya diharapkan setidaknya 5 persen lebih dari kekuatan diukur pada 28 hari .” FAA,2009:35. “Hasil test 28 hari dipakai sebagai spesifikasi teknis, sebab hasil penelitian dan evaluasi menunjukkan bahwa dengan harga kuat beton 28 hari akan didapat perkerassan yang over design ” Basuki, 2008:348. Sedangkan menurut PCA dalam Bulletin Engineeering dikatakan “Biasanya untuk perkerasan bandara, hasil tes 90 hari yang dipilih sebagai kekuatan desain ” Packard, 1995:14. Tes dalam waktu 90 hari yang dipilih sebagai kekuatan desain untuk perkerkesan lapangan terbang. Tes dalam waktu 90 hari adalah setara dengan 110 kali nilai tes 28 hari. Hal tersebut dapat digunakan bila tidak memiliki hasil tes kuat lentur dalam waktu 90 hari. Gambar 4.5 menunjukkan hubungan antara kuat lentur dan umur beton. “FAA merekomendasikan kekuatan lentur desain 600 - 700 psi 4,14 - 4,83 MPa untuk sebagian besar aplikasi lapangan udara ”. Basuki 2008: 348 Universitas Sumatera Utara 74 Gambar 4.8 Hubungan Kuat Lentur Dan Umur Beton Sumber : Packard 1995

IV.4.2 Kelelahan

Dokumen yang terkait

ANALISA PERBANDINGAN KONSTRUKSI JALAN PERKERASAN LENTUR DENGAN PERKERASAN KAKU DITINJAU DARI METODE Analisa Perbandingan Konstruksi Jalan Perkerasan Lentur Dengan Perkerasan Kaku Ditinjau Dari Metode Pelaksanaan Dan Biaya (Studi Kasus: Pekerjaan Peningka

0 3 16

ANALISA PERBANDINGAN KONSTRUKSI JALAN PERKERASAN LENTUR DENGAN PERKERASAN KAKU Analisa Perbandingan Konstruksi Jalan Perkerasan Lentur Dengan Perkerasan Kaku Ditinjau Dari Metode Pelaksanaan Dan Biaya (Studi Kasus: Pekerjaan Peningkatan Struktur Jalan Ma

0 2 20

STUDI KOMPARASI PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN KAKU JALAN TOL MENGGUNAKAN Studi Komparasi Perencanaan Tebal Perkerasan Kaku Jalan Tol Menggunakan Metode Bina Marga 2002 Dan Aashto 1993 ( Studi Kasus : Ruas Jalan Tol Solo – Kertosono ).

0 2 17

Studi Perbandingan Metode Perencanaan Perkerasan Kaku untuk Lapangan Terbang

0 0 11

Studi Perbandingan Metode Perencanaan Perkerasan Kaku untuk Lapangan Terbang

0 0 1

Studi Perbandingan Metode Perencanaan Perkerasan Kaku untuk Lapangan Terbang

0 0 10

Studi Perbandingan Metode Perencanaan Perkerasan Kaku untuk Lapangan Terbang

0 0 16

Studi Perbandingan Metode Perencanaan Perkerasan Kaku untuk Lapangan Terbang

0 0 4

PERENCANAAN PERKERASAN KAKU JALAN KABUPA

0 2 5

PERBANDINGAN PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU TERHADAP BEBAN OPERASIONAL LALU LINTAS DENGAN METODE AASHTO PADA RUAS JALAN KALIANAK STA 0+000 – 5+350 SURABAYA TUGAS AKHIR - PERBANDINGAN PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU TERHADAP BEBAN OPERASIONAL

0 1 13