BAB II FAKTOR FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM
PERENCANAAN PERKERASAN PADA LAPANGAN TERBANG
Horonjeff 1993:146 dalam buku perencanaan dan perancangan bandar udara “perencanaan suatu bandar udara adalah suatu proses yang sedemikian
rumitnya sehingga analisis suatu kegiatan tanpa memperhitungkan pengaruhnya pada yang kegiatan lain tidak akan menghasilkan penyelesaian yang mem
uaskan” Basuki, 2008: Lapangan terbang merupakan fasilitas yang kompleks dan saling
behubungan namun memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Menurut Horonjeff et al. 2010:259 Dua faktor utama yang berkontribusi
terhadap ketebalan desain lapisan perkerasan lapangan udara adalah tanah dasar serta volume dan berat lalu lintas yang menggunakan perkerasan. Sedangkan
menurut FAA pada AC 1505320-6E 2009:13 menyatakan terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perencanaan perkerasan
“Besarnya karakter dari beban pesawat yang akan didukung, volume lalu lintas, konsentrasi lalu lintas di daerah
tertentu, dan kekuatan tanah subgrade dan kualitas bahan yang membentuk struktur perkerasan
”. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut maka dapat disimpulkan faktor-faktor yang perlu diperhatiakan dalam perencanaan perkerasan
lapangan terbang sebagai berikut : Beban pesawat, Volume lalu lintas pesawat, lalu lintas didaerah tertentu dan kekuatan tanah dasar.
I.1 Beban Pesawat
Berbeda dengan jalan raya, lapangan terbang digunakan untuk menanggung beban kendaraan berupa pesawat terbang yang lebih berat dari kendaraan pada
jalan raya. Struktur perkerasan pada lapangan terbang didesain agar dapat
Universitas Sumatera Utara
menahan beban dari pesawat terbang yang bertumpu dan beraktivitas diatasnya. Terdapat beberapa jenis pembebanan yang terjadi pada lapangan terbang dan
pembebanan ini mempengaruhi perkerasan. a.
Beban statis Menurut Vaitkus et.al 2014:2 diketahui bahwa beban statis adalah beban
yang mengarah ke suatu koordinat titik yang konstan dan tidak memiliki percepatan yang signifikan selama
waktu pembebanan”. b.
Beban Impact atau beban dinamis Menurut Vaitkus et.al 2014:2
“beban impact adalah beban yang turun dari ketingian tertentu dan tiba-tiba kelapis permukaan perkerasan.
” Dari kedua jenis pembebanan beban statis lebih diperhitungkan untuk
keperluan desain. “Perkerasan dirancang atas dasar analisis beban statis. Beban Impact tidak dianggap untuk meningkatkan persyaratan ketebalan perkerasan
” FAA, 1995:1. penyebab dari diabaikannya beban impact juga dijelaskan dalam
FAA 2009:18 “Selama impact pendaratan, yang tersisa daya angkat pada sayap lebih jauh meredakan gaya vertikal dinamis yang sebenarnya ditransmisikan ke
perkerasan melalui gigi pendaratan”.
Pembebanan memberikan perbedaan fungsi perkerasan pada runway, taxiway dan apron karena proses pembebanan yang terjadi
. ”Daerah lapangan terbang apron untuk pesawat baik yang diparkir atau bergerak dengan kecepatan
rendah jelas harus memiliki perencanaan yang berbeda dari karakteristik desain dan penanganan dengan perkerasan pada landasan pacu dimana pesawat yang
sama dapat beroperasi pada kecepatan 150 mph ” Yoder, 1975:128. maka,
perencanaan perkerasan harus direncanakan sesuai dengan jenis fitur yang tepat.
Universitas Sumatera Utara
Pesawat terbang tidak lepas dalam proses perencanaan perkerasan untuk lapangan terbang dan pada proses pembebanannya sebuah pesawat terbang
didasarkan pada berat kotornya seperti yang disampaikan ICAO 1983:130 dan FAA 1995,24 “Metode desain perkerasan didasarkan pada berat kotor pesawat”.
“Beban rencana merupakan beban dari roda pendaratan utama ditentukan dengan mempertimbangkan massa take-off pesawat
” Cojocaru, 2011:54. Roda pendaratan utama dirancang untuk mendistribusikan beban pada pesawat terbang
kepada perkerasan. “Dalam prosedur desain FAA 1995:21 serta ICAO
1983:324 mengasumsikan “untuk berat kotor dari pesawat 95 persen dilakukan
oleh roda pendaratan utama dan 5 persen dilakukan oleh roda depan ”.
Pembebanan pada perkerasan menimbulkan tegangan. Tegangan yang ditimbulkan oleh pembebanan bergantung pada wilayah pembebanannya. Huang
dalam bukunya Pavement Analysis and Design 2004:155-158 menyajikan perhitungan tegangan dengan beban yang sama dengan wilayah kerja beban yang
berbeda menyimpulkan bahwa tegangan yang paling besar terjadi pada wilayah pinggir edge kemudian wilayah sudut corner dan yang terkecil merupakan
wilayah tengah interior.
II.2 Volume Lalu Lintas Pesawat