108 Sementara pada tabel 4.30 dan gambar 4.30 ditunjukkan untuk masing-
masing  moda  ekisting  bahwa  keandalan  angkutan  dan  pelayanan  angkutan  pada kendaraan  dalam perjalanan untuk  angkutan bus  didominasi  pada kategoriSangat
Baikyaitu  sebanyak  40  56  responden.  Sedangkan  keandalan  angkutan  dan pelayanan angkutan  pada  kendaraan  dalam perjalanan  angkutan tavel  didominasi
dengan kategori Sangat Baik pulayaitu sebanyak 16,43  23 responden.
k. Pelayanan SupirKondektur
Persentase pelayanan supirkondekturyang terjadi pada  kendaraan dalam melakukan  perjalanan  untuk  kedua  moda  eksisting  dapat  dilihat  pada  tabel  4.31
gambar 4.31  sementara  pelayanan supirkondekturpada  kendaraan  untuk  masing-
masing moda eksisting dapat dilihat pada tabel 4.32 dan gambar 4.32. Tabel 4.31
Pelayanan  SupirKondekturPada  Kendaraan  Terhadap  Responden Untuk Gabungan Kedua Moda Eksisting
No. Pelayanan Supir
Jumlah Responden Persentase
1 Sangat buruk
0,00 2
Buruk 6
4,29 3
Baik 87
62,14 4
Sangat baik 47
33,57 Jumlah
140 100
Universitas Sumatera Utara
109
Gambar 4.31 Diagram  Pelayanan  Supirkondektur  Pada  kendaraan  Terhadap
Responden untuk Gabungan Kedua Moda Eksisting
Tabel 4.32 Distribusi Pelayanan Supirkondektur Pada Kendaraan Terhadap
Responden Untuk Masing-Masing Moda Eksisting
No. Moda
Pelayanan Supir Jumlah
Responden Persentase
Transportasi
1 Angkutan Bus
Sangat buruk 0,00
Buruk 0,00
Baik 58
41,43 Sangat baik
32 22,86
2 Angkutan Travel
Sangat buruk 0,00
Buruk 6
4,29 Baik
29 20,71
Sangat baik 15
10,71
Universitas Sumatera Utara
110
Gambar 4.32 Diagram  Pelayanan  Supirkondektur  Pada  kendaraan  Terhadap
Responden untuk Masing - Masing Moda Eksisting Pada  tabel  4.31  dan  gambar  4.31  terlihat  bahwa  pada  gabungan  kedua
moda  ekisting  Pelayanan  Supirkondektur  pada  kendaraan  dalam  perjalanan didominasi pada kategori Baik yaitu sebanyak 62,14  87 responden.
Sementara  pada  tabel  4.32  dan  gambar  4.32  ditunjukkan  untuk  masing-masing moda  ekisting  bahwa  Pelayanan  Supirkondektur  pada  kendaraan  dalam
perjalanan  untuk  angkutan  bus  didominasi  pada  kategoriBaikyaitu  sebanyak 41,43  58  responden.  Sedangkan  Pelayanan  Supirkondektur  pada  kendaraan
dalam  perjalanan  angkutan  tavel  didominasi  dengan  kategori  Baik  pulayaitu sebanyak 20,71 29 responden.
l. Kondisi Fisik Kendaraan
Kondisi fisikkendaraan  yang digunakan dalam melakukan perjalanan untuk kedua  moda  eksisting  dapat  dilihat  pada  tabel  4.33  gambar  4.33  sementara
Kondisi  fisik  kendaraan  yang  digunakan  untuk  masing-masing  moda  eksisting dapat dilihat pada tabel 4.34 dan gambar 4.34.
Universitas Sumatera Utara
111
Tabel 4.33 Kondisi  Fisik  Kendaraan  Yang  Digunakan  Responden  Untuk
Gabungan Kedua Moda Eksisting
No. Kondisi Fisik Angkutan
Jumlah Responden Persentase
1 Sangat buruk
0,00 2
Buruk 12
8,57 3
Cukup Baik 38
27,14 4
Baik 70
50,00 5
Sangat baik 20
14,29 Jumlah
140 100
Gambar 4.33 Diagram Kondisi Fisik Kendaraan Yang Digunakan Responden
untuk Gabungan Kedua Moda Eksisting
Universitas Sumatera Utara
112
Tabel 4.34 Distribusi Kondisi Fisik Kendaraan Yang Digunakan Responden
Untuk Masing-Masing Moda Eksisting
No. Moda
Kondisi Fisik Angkutan
Jumlah Responden
Persentase Transportasi
1 Angkutan Bus
Sangat buruk 0,00
Buruk 0,00
Cukup Baik 24
17,14 Baik
46 32,86
Sangat baik 20
14,29
2 Angkutan Travel
Sangat buruk 0,00
Buruk 12
8,57 Cukup Baik
14 10,00
Baik 24
17,14 Sangat baik
0,00
Gambar 4.34 Diagram Kondisi Fisik Kendaraan Yang Digunakan Responden
untuk Masing - Masing Moda Eksisting Pada  tabel  4.33  dan  gambar  4.33  terlihat  bahwa  pada  gabungan  kedua
moda  ekisting  kondisi  fisik  kendaraan  yang  digunakan  responden  dalam perjalanan didominasi pada kategori Baik yaitu sebanyak 50 70 responden.
Universitas Sumatera Utara
113 Sementara pada tabel 4.34 dan gambar 4.34 ditunjukkan untuk masing-
masing  moda  ekisting  bahwa  kondisi  fisik  kendaraan  yang  digunakan  responden dalam  perjalanan  untuk  angkutan  bus  didominasi  pada  kategori  Baikyaitu
sebanyak  32,86  46  responden.  Sedangkan  tingkat  kenyamanan  kendaraan dalam  perjalanan  angkutan  tavel  didominasi  dengan  kategori  Baik  pulayaitu
sebanyak 17,14  24 responden.
4.1.3  Pemilihan Moda Berdasarkan Data Stated Preference
Pada  proses  pengisian  kuisioner  pilihan  dari  responden  terhadap atribut biaya  waktu  tempuh,  waktu  tunggu  dan  pelayanan angkutan  berupa skala
pilihan  rating  antara  1-5  yang  berdasarkan  tingkat  kesukaan  dari  responden. Adapun skala pilihan yang disajikan dalam bentuk skala semantik yaitu :
1 =
Pasti memilih bus 2
= Mungkin memilih bus
3 =
Pilihan Berimbang 4
= Mungkin memilih travel L300
5 =
Pasti memilih travel L300 Skala  semantik  tersebut  kemudian  ditransformasikan  ke  dalam  skala
numerik  yang  nantinya  akan  digunakan  menjadi  nilai  utilitas  suatu  nilai  yang menyatakan  respon  individu  terhadap  pernyataan  pilihan  yang  sesuai  dengan
skala probabilitas tersebut. Dapat dikatakan bahwa respon  yang diberikan berupa skala kualitatif yang ditransformasikan ke dalam bentuk skala kuantitatif.
Universitas Sumatera Utara
114 Asumsi  dari  kondisi  angkutanbus  dibandingkan  dengan  beberapa
asumsi  kondisi  angkutan  travel  L300  yang  berbeda-beda  sehingga  akan diperoleh variasi selisih kondisi antara moda angkutanbus dengan angkutan travel
L300.  Berikut  adalah  jawaban  dari  responden  survei  pemilihan  moda  yang disusun  dengan  menggunakan  metode  stated  preference
.  ∆X  adalah  selisih atribut-atribut  yang  dibandingkan  antara  moda  angkutan  bus  dengan
angkutantravel  L300  dimana  nilai  atribut  angkutan  travel  L300dikurangkan dengan  nilai  atribut  pada  moda  angkutanbusyang  bersesuaian.  Nilai  negatif  -
pada ∆X menunjukkan bahwa nilai atribut yang diberikan angkutan travel L300 lebih kecil dibandingkan dengan nilai  atribut dari moda  angkutanbus.
∆X
1
adalah selisih atribut biaya perjalanan, ∆X
2
adalah selisih atribut wakt u tunggu dan ∆X
3
adalah selisih atribut waktu tempuh dan ∆X
4
adalah selisih pelayanan angkutan.
a. Hasil Respon dari Survei pada Moda Angkutan Bus dan Travel
Hasil  pelaksanaan  survei  yang  telah  dilakukan  terhadap  140  responden, pengambilan jawaban responden dilakukan oleh surveyor dengan cara pembagian
kuisioner  di  terminal  kedua  moda  angkutan  yaitu  angkutan  bus  dan  angkutan travel L300.
Dari  kuisioner  yang  telah  disebarkan  kepada  pengguna  jasa  angkutan penumpang transportasi  Medan
– Lhokseumawe diperoleh kriteria jawaban yang memenuhi  syarat  dan  tidak  memenuhi  syarat.  Adapun  kriteria  jawaban  dari
kuesioner yang tidak memenuhi syarat tersebut adalah:
Universitas Sumatera Utara
115 a.
Responden yang terlalu fanatik terhadap satu moda tertentu. Yaitu  kelompok  kuisioner  yang  diberikan  pada  responden  yang  terlalu
fanatik terhadap moda tertentu sehingga jawaban yang diberikan sama untuk semua option yang ditawarkan.
b. Jawaban lebih dari satu pada suatu option tertentu.
Ini merupakan kelompok kuisioner dimana responden memberikan dua atau lebih jawaban pada suatu option tertentu.
c. Jawaban tidak lengkap.
Pada  kelompok  ini  jawaban  yang  diberikan  oleh  responden  tidak  lengkap sehingga terdapat beberapa option yang tidak dijawab oleh responden.
d. Jawaban tidak konsisten.
Responden  pengguna  angkutan  memberikan  jawaban  yang  tidak  konsisten atau saling bertentangan.
Berdasarkan  kriteria  tersebut,  kriteria  jawaban  dapat  dikelompokkan seperti yang ditunjukkan pada tabel 4.35 berikut :
Tabel 4.35 Kuisioner yang tidak memenuhi syarat
No Kriteria
Jumlah buah
1 Kuisioner tidak kembali
- 2
Responden fanatik terhadap satu moda 27
3 Jawaban lebih dari satu
- 4
Jawaban lebih tidak lengkap -
5 Jawaban tidak konsisten
- Jumlah
27
Adapun  hasil  respon  dari  survei  pada  kedua  moda  angkutan  untuk masing-masing ketiga atribut biaya perjalanan, waktu tunggu dan waktu tempuh
perjalanan adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
116
Tabel 4.36  Hasil  Respon  Terhadap  Selisih  Biaya  Perjalanan  ribuan  rupiah
Angkutan Bus dan AngkutanTravel L300
Pilihan ∆X1
Jumlah Responden Masing-masing Rating 1
2 3
4 5
1
-10 65
8 -
1 39
2
-5 29
30 10
1 39
3 13
24 33
4 39
4
10 16
19 18
21 45
5
20 7
10 16
26 48
Berdasarkan  tabel  diatas  terlihat  bahwa  biaya  perjalanan  yang dikeluarkan  dengan  menggunakan  angkutan  bus    lebih  kecil  dari  pada  angkutan
travel  L300  yaitu  sebesar  Rp.  110.000,-  selisih  harga  Rp.-10.000,-  maka responden  cenderung memilih pilihan 1 pasti memilih bus, namun  disaat biaya
perjalanan yang dikeluarkan mengalami peningkatan yaitu lebih besar biaya yang dikeluarkan  jika  menggunakan  angkutan  bus  dengan  perbedaan  selisih  biaya
perjalanan  sebesar  Rp.20.000,-  maka  responden  cenderung  memilih  pilihan  5 pasti memilih travel.
Tabel 4.37  Hasil  Respon  Terhadap  Selisih  Waktu  Tunggu  Menit  Antara
Angkutan Busdan AngkutanTravel L300
Pilihan ∆X2
Jumlah Responden Masing-masing Rating 1
2 3
4 5
1
-15
88 8
1 3
13
2
-10
60 20
7 14
12
3
-5
56 21
5 11
20
4 42
20 11
8 32
5
10
11 16
27 13
46 Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa pada saat waktu tunggu kendaraan
angkutan  bus  lebih  cepat  dari  pada  angkutan  travel  L300  yaitu  15  menit,  10 menit,  5  menit  maka  responden  akan  memilih  pilihan  1  pasti  memilih
Universitas Sumatera Utara
117 bus, namun pada saat waktu tunggu angkutan travel L300 lebih cepat dari pada
angkutan  bus  yaitu  10  menit  maka  responden  akan  memilih  pilihan  5  pasti memilih travel.
Tabel 4.38  Hasil  Respon  Terhadap  Selisih  Waktu  Tempuh  jamAntara
Angkutan Busdan AngkutanTravel L300
Pilihan ∆X3
Jumlah Responden Masing-masing Rating 1
2 3
4 5
1
81 19
1 2
10
2
0,5
27 69
4 3
10
3
0,5
15 36
25 29
8
4
1
26 17
40 28
29
5
1
26 4
7 7
96
Berdasarkan  tabel  diatas  terlihat  bahwa  pada  saat  waktu  tempuh kendaraan angkutan bus seimbang ataupun sama cepatnya dengan angkutan travel
L300  yaitu  5  jam  selisih  waktu  tempuh  =  0  maka  responden  cenderung memilih pilihan 1 pasti memilih bus, namun pada saat  waktu tempuh angkutan
travel L300 lebih cepat yaitu 8 jam sedangkan angkutan bus 9 jam selisih waktu tempuh  =  1  jam    maka  responden  cenderung  memilih  pilihan  5  pasti  memilih
travel.
4.2  Analisa  Model  Pemilihan  Moda  Untuk  Pengguna  Angkutan  Bus  dan Travel L300 Berdasarkan Metode Stated Preference
Beberapa hal yang perlu dianalisa dalam penelitian pemilihan moda ekisting antara  lain  adalah  kondisi  atribut-atibut  dari  moda  ekisting  yang  akan
dibandingkan antara angkutan jenis bus dengan angkutan jenis travel L300.
Universitas Sumatera Utara
118 Adapun  atribut-atribut  yang  dibahas  dalam  penelitian  adalah  biaya
perjalanan,  waktu  tempuh,  waktu  tunggu  dan  pelayanan  kedua  angkutan  diatas. Untuk mengetahu kondisi atribut moda eksisting yang perlu dianalisa pertama kali
adalah  biaya  perjalanan  penumpang  angkutan  bus  sebesar  Rp.  100.000  sd  Rp. 150.000,-  sedangkan  penumpang  angkutan  travel  L300  sebesar  Rp.  120.000
biaya  perjalanan  keduanya  sesuai  harga  ongkos  yang  berlaku  saat  ini.  Waktu tunggu  angkutan  bus  diasumsikan  setiap  jam-nya  sedangkan  angkutan  travel
L300  diasumsikan  berangkat  setiap2  jam  sekali  dikarenakan  pengaruh  dari jumlah kendaraan yang beroperasi serta rute yang ditempuh.
Sementara  waktu  tempuh  untuk  angkutan  bus  selama  6 –  7  jam  malam
hari ataupun 8 – 9 jam siang hari. Waktu tempuh ini dipengaruhi waktu untuk
naik  turun  penumpang  di  sepanjang  jalan  dimana  untuk  kondisi  eksisting penumpang  angkutan  bustidak  turun  pada  terminal  tertentu  disetiap  daerah,
melainkan  bebas  menaik  turunkan  penumpang  di  sepanjang  jalan,  sedangkan waktu  tempuh    angkutan  travel  L300selama  5-6  jam.  Untuk  lebih  sederhana,
kondisi moda eksisting di atas disajikan dalam tabel 4.39 berikut:
Tabel 4.39 Asumsi Kondisi Eksisting Moda pada Atribut yang Diteliti
No. Atribut
Angkutan Travel L300
Angkutan Bus
1 Biaya Perjalanan
Rp. 120.000,- Rp. 100.000,- sd
Rp. 150.000,- 2
Waktu Tunggu 2Jam
1 Jam 3
Waktu Tempuh 5 - 6Jam
6 – 7 Jam
4 Pelayanan Angkutan
Antar - Jemput -
Universitas Sumatera Utara
119
a. Korelasi Atribut