119
a. Korelasi Atribut
Dalam hubungannya dengan regresi maka analisa korelasi digunakan untuk mengukur  ketepatan  garis  regresi  dalam  menjelaskan  nilai  variabel  tidak  bebas
variabel  terikat.  Pengujian  hubungan  korelasi  derajat  hubungankeeratan hubungan  dalam  proses  analisis  regresi  merupakan  hal  penting  yang  harus
dilakukan terutama dalam mengatasi masalah antara variabel bebas. Selain itu, uji korelasi  juga  berfungsi  untuk  mengetahui  seberapa  besar  hubungan  antara
variabel-variabel bebas terhadap variabel tidak bebas. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS dimana tujuan
dari pengujian atau analisa ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh atribut  terhadap  utilitas pemilihan  moda.Nilai  koefisien  korelasi  adalah  antara  -1
sampai  +1.  Jika  nilai  R  =  -1  atau  +1,  maka  hubungan  antar  variabel  adalah sempurna, yang membedakan nilai - dan + adalah arah korelasinya. Sementara
jika  R  =  0,  maka  tidak  ada  hubungan  antar  variabel.  Nilai  yang  tinggi menunjukkan  bahwa  terdapat  korelasi  yang  erat  antara  variabel  yang  tergantung
pada variabel  yang lain sedangkan nilai  yang rendah menunjukkan korelasi  yang tidak erat antara variabel yang tergantung pada yang lain dengan variabel bebas.
Hubungan antar variabel dapat dilihat pada tabel 4.40 berikut:
Tabel 4.40 Kriteria Hubungan Korelasi Antar Variabel
Nilai R Kriteria Hubungan
Tidak ada korelasi – 0,5
Korelasi lemah 0,5
– 0,8 Korelasi sedang
0,8 -1 Korelasi Kuat
1 Korelasi Sempurna
Universitas Sumatera Utara
120 Adapun  hasil  uji  korelasi  terhadap  persamaan  linier  fungsi  selisih
utilitas adalah sebagai berikut :
Tabel 4.41 Koefisien Korelasi Logit Selisih untuk Pengguna Angkutan Bus
dan Travel L300
Y X1
X2 X3
Y 1.000
-0.651 0.677
0.534
X1 -0.651
1.000 -0.555
-0.131
X2
0.677 -0.555
1.000 -0.200
X3 0.534
-0.131 -0.200
1.000
Tabel 4.42 Koefisien Korelasi Logit Nisbah untuk Pengguna Angkutan Bus
dan Travel L300
Y X1
X2 X3
Y
1.000 -0.001
0.135 -0.511
X1 -0.001
1.000 0.985
0.671
X2 0.351
-0.985 1.000
0.580
X3 -0.511
-0.761 0.580
1.000 dimana:
X
1
= Selisih atribut biaya perjalanan antara angkutan bus dan travel l300 X
2
= Selisih atribut waktu tunggu antara angkutan bus dan travel l300 X
3
= Selisih atribut waktu tempuh antara angkutan bus dan travel l300 Y
= Skala numerik Dalam  matrik  korelasi  di  atas  dapat  diinterprestasikan  bahwa  semua
variabel  bebas  biaya  perjalanan,  waktu  tunggu,  waktu  tempuh  mempunyai korelasi yang lemah hingga korelasi sedang dengan variabel terikat.
Universitas Sumatera Utara
121
b. Alternatif Persamaan Fungsi Selisih Utilitas antara Angkutan  Bus dan