101 pihak perusahaan terhadap responden dalam melakukan perjalanannya, angkutan
bus didominasi pada kategoriterjamin yaitu sebanyak 31,43 44 responden. Sedangkan jaminan resiko kecelakaan yang ditanggungoleh pihak perusahaan
angkutan tavel didominasi dengan kategori tidak terjamin yaitu sebanyak 18,57 26 responden.
h. Tingkat Kenyamanan
Tingkat kenyamanan kendaraan dalam melakukan perjalanan untuk kedua moda eksisting dapat dilihat pada tabel 4.25 gambar 4.25 sementara tingkat
kenyamanan kendaraan untuk masing-masing moda eksisting dapat dilihat pada
tabel 4.26 dan gambar 4.26. Tabel 4.25
Tingkat kenyamanan kendaraan Terhadap Responden Untuk Gabungan Kedua Moda Eksisting
No. Tingkat Kenyamanan
Jumlah Responden Persentase
1 Sangat nyaman
44 31,43
2 Nyaman
80 57,14
3 Tidak nyaman
16 11,43
4 Sangat tidak nyaman
0,00 Jumlah
140 100
Gambar 4.25 Diagram Tingkat kenyamanan kendaraan Terhadap Responden
untuk Gabungan Kedua Moda Eksisting
Universitas Sumatera Utara
102
Tabel 4.26 Distribusi Tingkat kenyamanan kendaraan Terhadap Responden
untuk Masing-masing Moda Eksisting
No. Jenis
Angkutan Kelas
Angkutan Tingkat
Kenyamanan Jumlah
Responden Persentase
1 Angkutan
Bus VIP class
Sangat nyaman 11
7,86 Nyaman
12 8,57
Tidak nyaman 0,00
Sangat tidak
nyaman 0,00
Executive class
Sangat nyaman 34
24,29 Nyaman
56 40,00
Tidak nyaman 0,00
Sangat tidak
nyaman 0,00
2 Angkutan
Travel Executive
class Sangat nyaman
10 7,14
Nyaman 24
17,14 Tidak nyaman
16 11,43
Sangat tidak
nyaman 0,00
Gambar 4.26 Diagram Tingkat kenyamanan kendaraan Terhadap Responden
untuk Masing - Masing Moda Eksisting
Universitas Sumatera Utara
103 Pada tabel 4.25 dan gambar 4.25 terlihat bahwa pada gabungan kedua
moda ekisting tingkat kenyamanan kendaraan dalam perjalanan didominasi pada kategori nyaman yaitu sebanyak 57,14 80 responden.
Sementara pada tabel 4.26 dan gambar 4.26 ditunjukkan untuk masing- masing moda ekisting bahwa tingkat kenyamanan kendaraan dalam perjalanan
untuk angkutan bus VIP class didominasi pada kategori nyamanyaitu sebanyak 8,57 12 responden dan Executive class didominasi pada kategori nyamanyaitu
sebanyak 40 56 responden. Sedangkan tingkat kenyamanan kendaraan dalam perjalanan angkutan tavel didominasi dengan kategori nyaman pulayaitu sebanyak
17,14 24 responden.
i. Tindakan Kejahatan
Persentase tindakan kejahatan yang terjadi pada kendaraan dalam melakukan perjalanan untuk kedua moda eksisting dapat dilihat pada tabel 4.27
gambar 4.27 sementara tindakan kejahatan pada kendaraan untuk masing-masing
moda eksisting dapat dilihat pada tabel 4.28 dan gambar 4.28. Tabel 4.27
Tindakan Kejahatan Kendaraan Terhadap Responden Untuk Gabungan Kedua Moda Eksisting
No. Tingkat Kejahatan
Jumlah Responden Persentase
1 Sangat buruk
0,00 2
Buruk 5
3,57 3
Cukup baik 41
29,29 4
Baik 74
52,86 5
Sangat baik 20
14,29 Jumlah
140 100
Universitas Sumatera Utara
104
Gambar 4.27 Diagram Tindakan Kejahatan kendaraan Terhadap Responden
untuk Gabungan Kedua Moda Eksisting
Tabel 4.28 Distribusi Tindakan Kejahatan Pada Kendaraan Terhadap
Responden Untuk Masing-Masing Moda Eksisting
No. Moda
Tingkat Kejahatan
Jumlah Responden
Persentase Transportasi
1 Angkutan Bus
Sangat buruk 0,00
Buruk 0,00
Cukup baik 24
17,14 Baik
46 32,86
Sangat baik 20
14,29
2 Angkutan Travel
Sangat buruk 0,00
Buruk 5
3,57 Cukup baik
17 12,14
Baik 28
20,00 Sangat baik
Universitas Sumatera Utara
105
Gambar 4.28 Diagram Tindakan Kejahatan Pada Kendaraan Terhadap
Responden Untuk Masing - Masing Moda Eksisting Pada tabel 4.27 dan gambar 4.27 terlihat bahwa pada gabungan kedua
moda ekisting tindakan kejahatan yang terjadi pada kendaraan dalam perjalanan didominasi pada kategori Baik yaitu sebanyak 52,86 74 responden.
Sementara pada tabel 4.28 dan gambar 4.28 ditunjukkan untuk masing- masing moda ekisting bahwa tindakan kejahatan yang terjadi pada kendaraan
dalam perjalanan untuk angkutan bus didominasi pada kategori Baik yaitu sebanyak 32,86 46 responden. Sedangkan tindakan kejahatan yang terjadi
pada kendaraan dalam perjalanan angkutan tavel didominasi dengan kategori Baik pulayaitu sebanyak 20 28 responden.
j. Keandalan Angkutan dan Pelayanan Angkutan