Penderita DM yang Aman untuk Berpuasa

Menurut Hatono 2006 Penderita DM yang aman untuk melakukan puasa yaitu: 1 Penderita diabetes yang kadar glukosa darahnya terkontrol dengan perencanaan makanan dan olah raga diperbolehkan untuk puasa. Tetapi, perlu dicermati jadwal, jumlah, dan komposisi asupan makanan. 2 Penderita diabetes pada lansia diperbolehkan untuk puasa. Tetapi, harus banyak minum karena pasien diabetes pada usia lanjut mempunyai kecenderungan dehidrasi bila berpuasa. 3 Pasien diabetes yang untuk mengontrol gula darah, selain diet dan berolahraga, juga memerlukan obat penurun gula darah dengan dosis tunggal dan kecil.Kelompok ini dapat dibagi atas dua bagian, yaitu penderita diabetes yang membutuhkan dosis tunggal dan kecil, dan penderita diabetes yang membutuhkan dosis yang lebih tinggi dan terbagi. Bagi mereka yang termasuk pada kelompok kedua ini, pasien dapat melakukan ibadah puasa dengan melakukan perubahan dalam perencanaan makanan, aktivitas fisik dan pengobatan. Dalam hal ini penderita diabetes perlu berkonsultasi dengan dokter. 4 Penderita diabetes yang membutuhkan suntikan insulin untuk mengontrol kadar gula darahnya.Penderita diabetes dalam kelompok ini tidak disarankan untuk melakukan puasa. Apalagi penderita diabetes dengan komplikasi yang berat seperti gagal ginjal dan gagal jantung, sama seperti kelompok ketiga ini tidak disarankan untuk melakukan puasa, karena berpuasa dapat memperberat komplikasi yang sudah terjadi.

B. KerangkaKonsep

Gambar 1 kerangka konsep penelitian

C. Hipotesis

Ada pengaruh puasa Senin dan Kamis terhadap kadar kolesterol total pada penderita diabetes tipe 2. Keterangan Gambar Di teliti T Tidak di teliti Puasa Senin Kamis Kadar Kolesterol Total Pasien DM Tipe 2 Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar kolesterol total: 1. Keturunan 2. Pola Makan 3. Berat Badan 4. Aktivitas 5. Usia 6. Jenis Kelamin 7. Kekurangan insulin atau hormon tiroid 43

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah desain penelitian quantitatif menggunakan quasi eksperimental dengan rancangan penelitian pre-test dan post-test with control grup design. Kelompok eksperimen akan diberikan perlakuan puasa Senin dan Kamis selama empat minggu dalam 1 bulan, sedangkan pada kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan. Pengukuran dilakukan dengan pre test sebelum perlakuan dan post test sesudah perlakuan Nursalam, 2008. Tabel 2. Desain Penelitian Sampel Pre-test Intervensi Post-test S 1 O X 1 O 1 S 2 O X O 2 Time 1 Time 2 Time 3 Keterangan : S1 : Kelompok Intervensi S2 : Kelompok Kontrol O : Pemeriksaan Kolesterol total Sebelum Intervensi X1 : Intervensi Puasa Senin dan Kamis X0 : Tidak dilakukan Intervensi O1 : Pemeriksaan Kolesterol total setelah diberikan Intervensi pada Kelompok Intervensi O2 : Pemeriksaan Kolesterol total pada Kelompok Kontrol yang tidak diberikan Intervensi Time 1: Waktu dilakukannya pre-test Time 2: Waktu dilakukannya intervensi 1 bulan