2. Variabel Terikat Dependent Variable
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kadar kolesterol total pada penderita diabetes melitus tipe 2
E. Definisi Operasional
1. Puasa Senin dan Kamis
Puasa Senin dan Kamis dalam penelitian ini adalah menahan kebutuhan dasar aspek biologis untuk tidak makan dan minum selama ± 14 jam yang
dimulai dari terbit fajar sampai tenggelamnya matahari Maghrib. Puasa dilakukan setiap hari Senin dan Kamis selama 1 bulan 4 minggu.
Pencatatan jadwal puasa Senin dan Kamis akan dilakukan di lembar observasi atau logbook yang dibuat oleh peneliti.
2. Kadar Kolesterol Total pada Penderita DM
Kadar kolesterol total adalah hitungan total dari semua jenis kolesterol dalam darah yang diambil melalui pembuluh darah kapiler dan diperiksa
denganmenggunakan alat pemeriksa kadar kolesterol total Easy Touch. Skala pengukuran kadar kolesterol adalah rasio dengan satuan mgdl.
F. Instrumen Penelitian
1. Kueisioner Data Demografi
Kuesioner data demografi berisi tentang data lengkap populasi atau responden yang dibuat oleh peneliti sendiri. Format yang harus diisi dalam
data demografi yaitu nama, jenis kelamin, agama, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, lama menderita diabetes melitus.
2. Alat dan BahanPemeriksaan Kolesterol total
Alat dan Bahan yang digunakan untuk memeriksa kadar kolesterol total responden yaitu:
a. Alat pemeriksa kadar kolesterol total menggunakanEasy Touch GCU b. Check strip
c. Puncturer lancing device d. Strip tes kolesterol total
e. Kapas alkohol f. Sarung tangan bersih
3. Log Book Puasa Senin dan Kamis
Responden intervensi mendapatkan log book puasa Senin dan Kamis yang digunakan untuk mencatat perilaku puasa Senin dan Kamis selama 1
bulan tersebut yang berisi tentang puasa atau tidak, waktu sahur, menu sahur, keluhan saat berpuasa, cara mengatasi keluhan, menu berbuka puasa,
waktu minum obat dan jenis obat dan olahraga. Kemudian setiap hari Minggu, Senin, Rabu dan Kamis kelompok eksperimen akan menerima
SMStelepon follow up untuk menanyakan terkait isi log book, mengingatkan dan memantau puasa yang dijadwalkan oleh peneliti selama
penelitian berlangsung. 4.
Booklet Panduan Puasa Senin dan Kamis
Panduan puasa Senin dan Kamis yang dibuat peneliti dalam bentuk booklet yang berisi tentang syarat diperbolehkan dan tidak diperbolehkan
untuk berpuasa, dalil Al-Quran tentang anjuran untuk berpuasa, tips
berpuasa bagi penderita DM, apa saja yang harus dikonsumsi untuk penderita DM ketika sahur, berbuka dan ketika tidak sedang berpuasa Senin
dan Kamis, kapan waktu yang baik untuk sahur, kapan waktu yang baik untuk meminum obat ketika puasa, tanda-tanda hipoglikemia dan cara
mengatasi hipoglikemia. Booklet ini telah di uji validitas dengan 3 expert. 3 expert tersebut adalah Novita Kurnia Sari, S.Kep., Ns., M.Kep, Dra. Salmah
Orbayinah, M.Kes., Apt, dan dr. Prasetyo Kirmawanto, Sp.Pd., M.Kes. Selama 3 bulan booklet panduan puasa Senin dan Kamis mengalami
perubahan dan revisi untuk melengkapi kesesuaian isi booklet. Ketiga penguji tersebut menilai bahwa booklet telah memenuhi standar.
G. Cara Pengumpulan Data
1. Tahap Persiapan
Penelitian diawali dengan pembuatan proposal penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Kemudian peneliti melakukan studi pendahuluan di
Puskesmas Kasihan I untuk mengetahui populasi penderita diabetes melitus terbanyak di wilayah kerja Puskesmas Kasihan I. Dari hasil studi
pendahuluan didapatkan populasi penderita diabetes melitus terbanyak di wilayah kerja Puskesmas Kasihan I dari bulan Januari 2014-Desember 2014
berada di Dukuh Kasihan dengan penderita sebanyak 30 orang. Peneliti kemudian membuat surat izin penelitian di Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan mengajukan etik penelitian ke Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta. Peneliti juga melakukan uji validitas booklet panduan puasa Senin dan Kamis dengan 3 expert.
2. Tahap Pelaksanaan
Gambar 2 skema tahap pelaksanaan penelitian
Keterangan :
: Perlakuan Penelitian : Waktu Perlakuan
: Garis Batas Waktu : Urutan Perlakuan
: Garis Pembagian Responden Penelitian
Screening responden 30 Sampel
Total Sampling
Kelompok Kontrol 15 Sampel
Kelompok Eksperimen 15 Sampel
Pretest Pengukuran Kolesterol
Pemantauan Kolesterol Posttest
Pengukuran Kolesterol Pretest
Pengukuran Kolesterol +
Mendapatkan booklet panduan Puasa Senin dan
Kamis
Pemantauan Kolesterol Posttest
Pengukuran Kolesterol Puasa Senin dan Kamis
Mingg u
Mingg u
Mingg u
Mingg u
Pada tahap pelaksanaan peneliti menggunakan teknik total sampling dalam penentuan sampel dari data populasi penderita DM tipe 2 di Dukuh
Kasihan yang telah sesuai dengan kriteria inklusi. Teknik tersebut dilakukan dengan cara mengambil jumlah sampel sama dengan jumlah populasi.
Sehingga dari populasi 30 orangdibagi menjadi 15 responden kelompok intervensi dan 15 responden kelompok kontrol. Pertama, peneliti datang ke
Dukuh Kasihan untuk mengajak bekerja sama dengan kepala dukuh untuk melakukan penelitian. Penelitiandilakukan dengan cara melakukan home
visit ke rumah penderita diabetes melitus di Dukuh Kasihan. Kemudian peneliti melakukan Pra-Interaksi kepada pasien untuk melakukan kontrak
waktu dan menanyakan beberapa hal mengenai kriteria inklusi peneliti dan selanjutnya memberikan kuesioner data demografi. Kemudian peneliti
menjelaskan seputar penelitian yang akan dilakukan intervensi, manfaat, pembagian kelompok, dan lain-lain.
Apabila pasien
bersedia menjadi
responden, peneliti
memberikan informed consent berupa tanda tangan. Setelah responden
menandatangani informed consent, peneliti menentukan kelompok eksperimen terlebih dahulu sebanyak 15 orang kemudian kelompok kontrol
sebanyak 15 orang dengan cara 15 orang pertama yang bersedia untuk melakukan puasa menjadi kelompok intervensi dan 15 orang berikutnya
yang tidak bersedia untuk melakukan puasa akan menjadi kelompok kontrol.
Peneliti kemudian melakukan pre-test terhadap kelompok kontrol dan eksperimen dengan cara mengukur kadar kolesterol total. Setelah mengukur
kadar kolesterol total, kelompok kontrol hanya diberitahu bahwa peneliti akan menemui mereka 2 minggu kedepan untuk pemantauan dan saat
dilakukan posttest setelah 1 bulan kedepan dari waktu pretest. Sedangkan untuk kelompok eksperimen akan diberikan booklet tentang panduan puasa
Senin dan Kamis dan log book atau catatan harian puasa Senin dan Kamis. Selanjutnya peneliti melakukan intervensi kepada kelompok eksperimen
untuk melaksanakan puasa Senin dan Kamis selama 1 bulan dan akan selalu dikontrol peneliti melalui via SMStelepon sebelum puasa dan saat puasa
untuk menanyakan terkait isi log book, mengingatkan dan memantau puasa yang dijadwalkan oleh peneliti selama penelitian berlangsung. Setelah 1
bulan, peneliti melakukan post-test kepada kelompok kontrol dan eksperimen dengan mengukur kadar kolesterol total. Setelah itu, peneliti
membandingkan kadar kolesterol total antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
H. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
1. Uji Validitas
Booklet dilakukan uji validitas isi content validity dengan 3 expert, yaitu Novita Kurnia Sari, S.Kep., Ns., M.Kep, Dra. Salmah Orbayinah,
M.Kes., Apt, dan dr. Prasetyo Kirmawanto, Sp.Pd., M.Kes. Selama 3 bulan booklet panduan puasa Senin dan Kamis mengalami perubahan dan
revisi untuk melengkapi kesesuaian isi booklet. Ketiga penguji tersebut menilai bahwa booklet telah memenuhi standar.
Sub bahasan isi yang telah di uji content validity adalah niatan lil alamin, pengertian diabetes melitus, cara mengetahui kadar gula darah,
kadar gula normal dan diabetes melitus, hal-hal yang mempengaruhi kadar gula darah, cara mengendalikan kadar gula darah, pengertian puasa,
perubahan kadar gula darah orang puasa, penyandang yang tidak diperbolehkan puasa, penyandang yang diperbolehkan puasa, cara
memodifikasi olahraga, cara memodifikasi diet atau pola makan, cara memodifikasi obat, cara mengevaluasi puasa, manfaat puasa dalam
pengendalian DM, pengaruh lain puasa terhadap tubuh. Karena booklet ini telah disesuaikan dengan keadaan penyakit DM
tipe 2, maka selain sebagai instrumen dalam penelitian ini booklet juga dapat dipergunakan secara umum sebagai buku panduan puasa Senin dan
Kamis pada penderita DM tipe 2. Sehingga penderita DM tipe 2 dapat melaksanakan puasa Senin dan Kamis secara aman.
2. Uji Reliabilitas
Alat pemeriksa kadar darah Easy touch GCU tidak dilakukan kalibrasi di badan Metrologi. Karena satu set alat Easy Touch GCU telah memiliki
alat kalibrasi sendiri yaitu dalam bentuk chip, dimana chip tersebut terdapat kode yang berbeda di setiap pengukuran glukosa, kolesterol dan
asam urat.Chip tersebut berfungsi untuk mencocokkan kode yang mucul di layar alat pemeriksa Easy Touch. Apabila kode yang muncul di layar
alat pemeriksa Easy Touch sesuai dengan kode yang ada di chip maka alat tersebut bisa langsung digunakan.Chip tersebut berada di dalam masing-
masing tabung pengukuran glukosa, kolesterol dan asam urat.
I. Pengolahan dan Metode Analisa Data
1. Pengolahan Data
Saat menganalisis data, terlebih dahulu diolah dengan tujuan mengubah data menjadi informasi.Langkah yang harus ditempuh yaitu:
a. Editing Editing adalah kegiatan untuk memeriksa kembali kebenaran data
yang diperoleh atau dikumpulkan. Editingdilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul Notoatmodjo, 2010.
b. Coding Coding merupakan kegiatan mengubah data berbentuk kalimat atau
huruf menjadi data numerik angka atau bilangan dengan tujuan untuk mempermudahkan dalam pengolahan dan analisa data Notoatmodjo,
2010. c. Memasukkan Data Data Entry atau Processing
Setelah semua data diberikan kode, langkah selanjutnya yaitu memasukkan data. Data entry adalah memasukkan data yang telah
dikumpulkan ke dalam program atau software komputer Notoatmodjo, 2010.
d. Pembersihan Data Cleaning Setelah semua data dari setiap sumber data atau responden selesai
dimasukkan, data dicek kembali untuk melihat kemungkinan- kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan
sebagainya, kemudian dilakukan koreksi atau pembetulan pada data tersebut Notoatmodjo, 2010.
1. Analisa Data
Analisa data penelitian ini menggunakan prosedur yang bertahap yaitu: a. Deskriptif
Analisa deskriptif
digunakan untuk
menjelaskan atau
mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Analisa data deskriptif dalam penelitian ini menggunakan analisa data deskriptif
berupa distribusi frekuensi, persentase, mean, simpangan baku, modus, dan nilai minimum dan nilai maksimum.
b. Inferensial Analisa inferensial digunakan untuk menganalisa 2 data yang saling
berhubungan. Langkah awal dalam analisa data yaitu dengan melakukan uji normalitas data menggunakan Saphiro-Wilk karena jumlah responden
50. Apabila hasil uji normalitas didapatkan nilai signifikansi 0,05 p0,05 maka data berdistribusi normal. Sedangkan apabila hasil uji
normalitas didapatkan nilai signifikansi 0,05 p0,05 maka data tidak berdistribusi normal. Hasil uji normalitas data pada penelitian ini sebagai
berikut:
Tabel 3. Hasil Uji Normalitas Kadar Kolesterol Total pada Kelompok Kontrol dan Eksperimen N=30
Kelompok Variabel
p value Interpretasi
Kontrol n=15
Kadar Kolesterol pretest Kadar Kolesterol posttest
0,048 0,763
Tidak Normal Normal
Eksperimen n=15
Kadar Kolesterol pretest Kadar Kolesterol posttest
0,011 0,628
Tidak Normal Normal
Berdasarkan hasil uji normalitas pada tabel 3, diketahui bahwa data
pretest kelompok
kontrol dan
eksperimen tidak
berdistribusi normal,sedangkan data posttest terdistribusi normal. Sehingga pada
penelitian ini digunakan uji statistik sebagai berikut:
Tabel 4. Uji Statistik untuk Menguji Hipotesis Pengaruh Puasa Senin dan Kamis Terhadap Kadar Kolesterol Total Pada Penderita Diabetes Melitus
Tipe 2 di Dukuh Kasihan, Bantul, Yogyakarta N=30
Uji Hipotesis Uji
Statistik Uji Beda Kadar Kolesterol Total Kelompok Eksperimen dan
Kelompok Kontrol Sebelum dan Setelah Intervensi Wilcoxon
Uji Beda Kadar Kolesterol Total Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Setelah Intervensi
Independent T-Test
Berdasarkan tabel 4,untuk mengetahui perbedaan kadar kolesterol total pada kelompok kontrol dan eksperimen sebelum dan setelahintervensi
menggunakan uji Wilcoxon. Sedangkan, untuk mengetahui perbedaan kadar kolesterol total pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
setelah intervensi menggunakan uji Independent T-Test.
J. Etika Penelitian
1. Menghormati harkat dan martabat manusia respect for human dignity. Dalam hal ini peneliti memberikan informasi tentang tujuan peneliti
melakukan penelitian. Selain itu, peneliti memberikan kebebasan kepada
responden untuk memberikan informasi atau tidak memberikan informasi. Peneliti memberikan formulir persetujuan untuk mengikuti penelitian.
2. Menghormati privasi dan kerahasian subjek penelitian respect for privacy and confidentiality.
Peneliti memberikan jaminan kerahasian hasil penelitian atau informasi yang didapat dari responden. Setelah penelitian selesai dianalisis, data
dimusnahkan oleh peneliti dan tidak akan di publish ke umum. 3. Keadilan dan inklusivitasketerbukaan respect for justice an inclusiveness.
Peneliti menghormati dan bersikap adil kepada responden dalam pengumpulan data.Penelitian tentang puasa Senin dan Kamis ini berhasil
menurunkan kadar kolesterol, sehingga peneliti telah menyarankan kepada kelompok kontrol penelitianagar melaksanakan puasa Senin dan Kamis
sesuai dengan booklet panduan puasa Senin dan Kamis yang telah diberikan. 4. Memperhitungkan keuntungan dan kerugian yang ditimbulkan balancing
harms and benefits. Keuntungan intervensi yang telah diberikan pada penelitian ini
adalahdapat menurunkan kadar kolesterol total darah, sehingga puasa Senin dan Kamis telah menjadi salah satu intervensi yang dianjurkan pada
penderita diabetes melitus. Sehingga angka komplikasi dari diabetes melitus dapat menurun.
57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Dukuh Kasihan. Dukuh Kasihan merupakan salah satu dukuh yang masuk dalam wilayah Padukuhan Kasihan. Selain
Dukuh Kasihan, Padukuhan Kasihan juga memiliki beberapa dukuh yang lain yaitu Dukuh Gunung Sempu, dan Dukuh Bayaran. Padukuhan Kasihan
merupkan padukuhan yang ke IX dari Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Padukuhan Kasihan memiliki luas wilayah 70,300 Ha. Padukuhan ini dibagi menjadi 3 dukuh berdasarkan bentuk muka bumi daratan yaitu dukuh
di wilayah dataran tinggi adalah Dukuh Gunung Sempu yang terdiri dari 1-9 RT dan memiliki penduduk berjumlah 1203 jiwa. Sedangkan dukuh yang
berada pada wilayah dataran rendah adalah Dukuh Kasihan terdiri dari 1-7 RT dengan penduduk berjumlah 1959 jiwa dan Dukuh Bayaran dengan 1
RT yang digabung dengan Dukuh Kasihan yaitu RT 8 dengan jumlah penduduk 31 jiwa. Dari rincian penjelasan tersebut maka total RT di
Padukuhan Kasihan adalah 17 RT dengan total penduduk 3202 jiwa. Padukuhan kasihan termasuk dalam salah satu wilayah kerja Puskesmas
Kasihan I yang berjarak ±2,7 KM. Menurut data dari Puskesmas Kasihan I, Padukuhan Kasihan merupakan wilayah yang 3 tahun berturut-turut
menduduki peringkat pertama untuk jumlah penderita DM terbanyak. Pada
tahun 2012 penderita DM berjumlah 29 orang, kemudian pada tahun 2013 jumlahnya bertambah 4 orang menjadi 34 penderita, dan meningkat lebih
dari dua kali lipat sebanyak 48 orang dengan total 82 orang pada tahun 2014.
Dari jumlah total 82 penderita DM, Dukuh Kasihan merupakan penyumbang terbesar dengan 36,6 atau 30 orang penderita. Fasilitas
kesehatan yang terdapat di Dukuh Kasihan adalah Posyandu Balita dan Lansia. Posyandu Lansia dilaksanakan 1 bulan sekali, dengan adanya
Posyandu Lansia tersebut penderita DM dapat melakukan cek gula darah, asam urat, dan pemeriksaan tekanan darah serta terkadang terdapat kegiatan
senam untuk penderita DM yang dipimpin oleh tenaga kesehatan dari Puskesmas Kasihan I.
1. Karakteristik Demografi Responden
Data demografi yang digunakan oleh peneliti adalah Usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, pekerjaan, penghasilan, dan lama menderita DM.
Karakteristik demografi responden dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik Demografi Usia dan Lama Menderita DM di Dukuh Kasihan, Bantul,
Yogyakarta N=30
Min Max
Mean SD
Modus
Eksperimen Usia
Lama Menderita 50
2 65
13 57,20
4,53 5,017
3,482 55
3
Kontrol Usia
Lama Menderita 41
1 65
22 54,67
6,13 8,287
6,578 53
3 Sumber: Data Primer
Keterangan : N
: Jumlah Populasi SD
: Standar Deviasi