kalori, dengan maksimal 10 dari lemak jenuh. Penelitian menunjukkan bahwa diet tinggi lemak jenuh dan total, sangat berperan
penting dalam proses aterosklerosis plak build-up dinding arteri. Kadar kolesterol tinggi merupakan indikator kuat orang-orang yang
rentan terhadap penyakit jantung koroner. Peningkatan kadar kolesterol total adalah faktor resiko penyakit jantung koroner. Membangun plak di
arteri dapat menyebabkan penyempitan tekanan darah tinggi atau penyumbatan lengkap serangan jantung. Kadar kolesterol optimal
≤ 200 mgdl, borderline tinggi 200-
239 mgdl, tinggi ≥ 240 mgdl The American Collage of Sports Medicine, 2008.
Selain kolesterol ada jenis lain lemak lipids atau fat dalam darah kita yaitu trigliserida triglycerides. Kolesterol dan trigliserida
ditemukan dalam makanan hewani dan dibentuk oleh tubuh. Trigliserida digunakan didalam tubuh sebagai lemak yang ditimbun
untuk memberikan rasa hangat, melindungi organ-organ tubuh, dan menjadi sumber energi Tandra, 2007.
Tabel 1.Kadar Lemak Darah pada Penderita Diabetes
Risiko Kolesterol
Total mgdl LDL mgdl
HDL mgdl
Trigliserida mgdl
Optimal Batas Tinggi
Tinggi 200
200-239 240
100 100-129
130 60
40-59 40
150 150-199
200
b. Lipoprotein
Tandra 2007 mengatakan bahwa kolesterol dan trigliserida sukar larut dalam air. Pengangkutan lemak di dalam aliran darah haruslah
membutuhkan bantuan, yaitu dengan cara berikatan dengan protein sehingga disebut dengan lipoprotein, kombinasi antara lipid dan
protein. Terdapat dua jenis lipoprotein yaitu: 1 Kolesterol LDL
Kolesterol LDL Low-Density Lipoprotein adalah suatu lemak yang merugikan tubuh “jahat” dan jumlahnya paling banyak dari
semua kolesterol di dalam tubuh. Kolesterol LDL yang berlebih akan menumpuk dan menempel pada dinding arteri dan akan
membentuk plaque atau gumpalan yang akan mempersempit dan berakibat terjadinya penyumbatan pada arteri. Keadaan ini
dinamakan dengan aterosklerosis. Komplikasi ini merupakan faktor risiko utama penyakit kariovaskular yang berbahaya yang
akan muncul apabila penyumbatan terjadi di pembuluh darah koroner jantung, kemudian akan terjadi serangan jantung atau
penyakit jantung koroner. Apabila penyumbatan tersebut terjadi pada pembuluh darah kecil di dalam otak maka akan berakibat
stroke Bull Morrell, 2007; Tandra, 2007. 2 Kolesterol HDL
HDL High-Density Lipoprotein adalah lemak yang menguntungkan tubuh sehingga disebut dengan lemak yang “baik”
karena membantu mengeluarkan kelebihan kolesterol dari tubuh dengan cara membawa kolesterol total ke dalam hati untuk diolah
dan mengalami meteabolisme di dalam hati. Untuk itu apabila
ditemukan kadar kolesterol HDL yang tinggi dalam darah, maka akan terhindar dari risiko serangan jantung atau strokeBull
Morrell, 2007; Tandra, 2007.
c. Fungsi Kolesterol
Kolesterol memiliki beberapa fungsi diantaranya adalah sebagai bagian penting dari membran dinding sel. Kolesterol juga ditimbun
dalam kelenjar buntu kelenjar endokrin, seperti adrenal, testis, dan ovarium, dan menjadi bahan pembentukan hormon-hormon, seperti
kortisol, testosteron, dan esterogen. Selain itu, kolesterol penting untuk pembentukan asam empedu di dalam hati Tandra, 2007.
d. Faktor yang Mempengaruhi Kadar Kolesterol
Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar kolesterol di dalam darah menurut Tandra 2007 adalah:
1 Keturunan Riwayat keturunan adalah salah satu faktor yang berpengaruh
pada kadar kolesterol. Kolesterol yang tinggi seringkali menurun di dalam keluarga. Meskipun penyebab genetik tertentu telah
diidentifikasi hanya pada sebagian kecil kasus, namun genetik tetap memiliki peran dalam mempengaruhi kadar kolesterol total.
2 Pola makan Pola makan yang kurang baik terutama yang mengandung
banyak lemak jenuh dan Kelebihan berat badan. Menurut Sudha et al 2009 dan Hernawati 2013 hiperkolesterolemia dapat terjadi
karena gaya hidup life style yang tidak sehat seperti asupan makanan yang tidak seimbang atau tidak sehat. Kadar kolesterol
yang tinggi dapat disebabkan oleh sintesis kolesterol dan penyerapan kolesterol yang tinggi dan juga karena konsumsi
makanan tinggi lemak. Menurut Yulianiet al 2013, mengatakan bahwa pola makan
tinggi kolesterol dan tinggi lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol darah. Lemak diuraikan menjadi kolesterol, trigliserida,
fosfolipid dan asam lemak bebas. Hasil uraian lemak diedarkan ke seluruh tubuh. Jika berlebihan akan disimpan dalam lemak. Asupan
kolesterol yang tidak mencukupi akan di produksi oleh sel hati. Kolesterol di hati akan diangkat oleh LDL, selanjutnya kolesterol
akan di bawa ke sel tubuh yang memerlukan, termasuk otot jantung dan otak.
Lebih lanjut Yuliani et al 2013 menjelaskan bahwa kelebihan kolesterol akan diangkat kembali oleh lipoprotein atau oleh HDL.
Kemudian diuraikan dan dibuang ke dalam kandung emepedu sebagai asam cairan empedu. Disini LDL dan HDL sangat bertolak
belakang, HDL berfungsi sebagai pembawa kolesterol LDL ke organ hati untuk diproses lebih lanjut, sedangkan LDL merupakan
kolesterol yang berbahaya karena dapat menempel dan menyebabkan penyumbatan pada saluran darah. Selain LDL,
konsumsi tinggi karbohidrat cenderung meningkatkan kadar