2. Tujuan Khusus a. Mengetahui data demografi populasi penderita diabetes melitustipe 2 di
Puskesmas Kasihan I. b. Mengetahui perbedaan kadar kolesterol total pada kelompok kontrol
dan eksperimen sebelum intervensi. c. Mengetahui kadar kolesterol pada kelompok kontrol dan eksperimen
setelah intervensi. d. Membandingkan perbedaan kadar kolesterol total antara kelompok
kontrol dan eksperimen setelah intervensi. D.
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Responden
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berhasil sesuai dengan harapan peneliti yaitu kadar kolesterol responden dapat berkurang dan stabil
sehingga intervensi ini juga dapat digunakan pada penderita diabetes melitustipe 2yang lain untuk mengurangi risiko komplikasi diabetes
melitus yang menyebabkan hiperkolesterolemia atau tingginya kadar kolesterol total.
2. Bagi Ilmu Keperawatan Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan berkontribusi
penting khususnya bagi ilmu keperawatan medikal bedah sebagai tambahan ilmu kesehatan maupun medis untuk meningkatkan mutu
pelayanan dan dapat memberikan tindakan keperawatan yang lebih optimal.
3. Bagi Perawat Manfaat dari penelitian ini untuk perawat diharapkan dapat menjadi
salah satu intervensi yang dilakukan untuk menangani pasien dengan DMtipe 2 sehingga mampu meningkatkan mutu pelayanan di Rumah
Sakit, Puskesmas, dan klinik pengobatan lain. 4. Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan penelitian lebih lanjut dalam bidang keperawatan medikal
bedah khususnya tentang masalah-masalah yang berkaitan dengan penyakit DM.
E. Keaslian Penelitian
1. Hudy 2011 menelitiperbedaan profil lipid kolesterol total pada populasi orang yang rutin berpuasa Senin Kamis dengan yang tidak melakukan
puasa. Hudy menggunakan metode observasional dan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah subyek yang rutin puasa Senin dan
Kamis selama satu bulan. Subyek dalam penelitian ini ada 30 orang dengan kriteria pria dan wanita usia 40-60 tahun, Islam dan sehat yang
dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu yang rutin dan tidak rutin puasa Senin dan Kamis. Dari hasil penelitian Hudy didapatkan adanya pengaruh secara
signifikan dalam menurunkan kadar kolesterol total dalam darah.
Persamaan Penelitian ini dengan penelitian yang akan diteliti adalah sama-sama meneliti kadar kolesterol total pada orang yang berpuasa Senin
dan Kamis. Subyek dalam penelitian yang akan diteliti ada 30 orang yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kontrol.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan diteliti terletak pada jenis penelitian yang akan digunakan yaitu penelitian quasi
experimental dengan pendekatan pre-test and post-test with control group design pada sampelorang yang terkena penyakit diabetes melitus.
Penelitian ini akan dilakukan di Dukuh Kasihan, Bantul, Yogyakarta. 2. Palupi 2011 meneliti perbedaan profil lipid trigliserida pada populasi
yang rutin puasa senin-kamis dengan yang tidak melakukan puasa. Palupi menggunakan metode observasional dan cross sectional. Penelitian ini
dilakukan di Kecamatan Gonjen. Populasi dalam penelitian ini adalah subyek yang rutin puasa Senin dan Kamis selama satu bulan. Subyek
dalam penelitian ini ada 30 orang dengan kriteria pria dan wanita usia 40- 60 tahun, Islam dan sehat.Subyek dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu
kelompok yang rutin puasa Senin dan Kamis dengan kelompok yang tidak puasa Senin dan Kamis. Hasil penelitian ini adalah puasa Senin dan Kamis
berpengaruh secara signifikan dalam menurunkan kadar trigliserid total dalam darah.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan diteliti adalah sama-sama meneliti orang yang berpuasa Senin dan Kamis. Subyek dalam
penelitian yang akan diteliti ada 30 orang yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kontrol.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan diteliti terletak pada jenis penelitian yang akan digunakan yaitu penelitian quasi
experimental dengan pendekatan pre-test and post-test with control group design terhadap kadar kolesterol total pada sampel orang yang terkena
penyakit diabetes melitus.Penelitian ini akan dilakukan di DukuhKasihan, Bantul, Yogyakarta.
3. Yati 2011 meneliti perbedaan lipid HDL LDL pada populasi orang yang rutin puasa Senin-Kamis dengan yang tidak melakukan puasa. Yati
menggunakan metode cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Gonjen. Populasi dalam penelitian ini adalah subyek yang
rutin puasa Senin dan Kamis selama satu bulan. Subyek dalam penelitian ini ada 30 orangdengan kriteria pria dan wanita usia 40-60 tahun, Islam
dan sehat. Subyek dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok yang rutin puasa Senin dan Kamis dengan kelompok yang tidak puasa Senin dan
Kamis. Hasil penelitian ini adalah puasa Senin dan Kamis berpengaruh secara signifikan dalam menurunkan kadar kolesterol LDL dan
meningkatkan kadar kolesterol HDL. Persamaan Penelitian ini dengan penelitian yang akan diteliti adalah
sama-sama meneliti orang yang berpuasa Senin dan Kamis. Subyek dalam penelitian yang akan diteliti ada 30 orang yang dibagi menjadi 2 kelompok
yaitu kelompok eksperimen dan kontrol.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan diteliti terletak pada jenis penelitian yang akan digunakan yaitu penelitian quasi
experimental dengan pendekatan pre-test and post-test with control group design terhadap kadar kolesterol total pada sampel orang yang terkena
penyakit diabetes melitus. Penelitian ini akan dilakukan di DukuhKasihan, Bantul, Yogyakarta.
4. Adam et al 2014 meneliti effect of Ramadan fasting on blood glucose, serum lipid profiles sudanese levels in patients with type 2 diabetes
mellitus. Adam et al menggunakan metode cross-sectional deskriptif Penelitian ini dilaksanakan di Omdurman, di klinik kedokteran internal El
Inqaz Medical Center. Populasi dari penelitian ini adalah umat Islam dewasa yang merupakan pasien tipe 2 diabetes, yang berpuasa Ramadhan
pada tahun 2008, pada periode Agustus-October 2008. Puasa dilaksanakan 14-15 jam dengan cuaca yang cukup hangat. Pasien yang
memenuhi syarat dan setuju berjumlah58 pasien dilibatkan dalam studi. Hasil dari penelitian initerdapat peningkatan kadar glukosa selama
Ramadhan dibandingkan dengan pra Ramadhan nilai 170 ± 44 mgdl versus 208 ± 43 mgdl. Setelah Ramadhan terjadi penurunan kadar
glukosa darah 165 ± 23 mgdl. Kadar trigliserida dalam konsentrasi dalam pra, selama dan setelah Ramadhan masing adalah 152 ± 23 mgdl,
182 ± 31 mgdl, 162 ± 19 mgdl. Konsentrasi kolesterol total dalam pra, selama dan setelah Ramadhan masing adalah 184 ± 29 mgdl, 224 ± 35
mgdl, 193 ± 19 mgdl. Konsentrasi kolesterol HDL dalam pra, selama
dan setelah Ramadhan masing-masing adalah 44 ± 9 mgdl, 62 ± 11 mg dl, 50 ± 7 mgdl. Konsentrasi kolesterol LDL menunjukkan di pra,
selama dan setelah Ramadhan masing-masing adalah 143 ± 25 mgdl, 163 ± 19 mgdl dan 50 ± 7 mgdl. Terdapat perbedaan yang signifikan di
semua parameter yang diukur dalam penelitian ini. Studi penelitian Adam et al menunjukkan sedikit peningkatan konsentrasi glukosa, trigliserida
dan kolesterol selama puasa Ramadhan. Persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Adam et al Adalah
sama-sama meneliti penderita diabetes yang berpuasa dan kadar kolesterol total. Sementara perbedaan penelitian terletak pada desain penelitian.
Penelitian Adam et al menggunakan desain cross-sectional deskriptif Sedangkan desain penelitian yang akan diteliti menggunakan desain quasi
experimental terhadap kadar kolesterol total pada sampel penderita diabetes melitus.
15
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Diabetes Melitus
a. Definisi DM
Diabetes melitus merupakan sekelompok kelainan yang heterogen terdiri atas berbagai unsur yg berbeda sifat atau berlainan yang
ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah hiperglikemia. Glukosa secara normal bersirkulasi dalam jumlah tertentu dalam
darah. Glukosa dibentuk dihati dari makanan yang dikonsumsi. Sedangkan insulin yaitu suatu hormon yang diproduksi di pankreas,
bertugas untuk mengendalikan kadar glukosa darah dengan mengatur produksi dan penyimpanannya Smeltzer Bare, 2002.
Menurut Baradero, Dayrit, dan Siswandi 2009 DM merupakan penyakit yang kronis dan multifaktoral yang dicirikan dengan
hiperglikemia dan hiperlipidemia. Gejala yang timbul adalah kurangnya sekresi insulin atau ada insulin yang cukup, namun tidak
efektif. DM
merupakan penyakit
yang memiliki
karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja
insulin, atau kedua-duanya. Hiperglikemia kronik pada DM dikaitkan dengan kerusakan jangka panjang, disfungsi, dan kegagalan pada
beberapa organ yang berbeda, terutama pada mata, ginjal, saraf, jantung, dan pembuluh darah ADA, 2014.
b. Kriteria diagnosis DM
PERKENI Perkumpulan Endokrinologi Indonesia pada tahun 2006 menyebutkan kriteria diagnosis DM yaitu kadar gula darah
puasa 126 mgdl dan pada test sewaktu 200 mgdl menunjukkan bahwa seseorang tersebut telah menderita DM. Kadar gula darah
puasa 70-110 mgdl adalah kadar gula darah yang bisa dikatakan normal, puasa disini pada saat pagi hari setelah malam sebelumnya
tidak makan atau minum manis. Kadar glukosa darah puasa pada saat 2 jam setelah makan dan minum yang mengandung pemanis ataupun
karbohidrat ataupun yang lainnya akan menunjukkan kadar glukosa darah biasanya 120-140 mgdl. Pankreas dapat terangsang untuk
menghasilkan insulin ketika terjadi peningkatan kadar glukosa setelah makan atau minum. Sehingga produksi insulin tersebut dapat
mencegah terjadinya kenaikan kadar glukosa darah yang terkontrol dan akan menyebabkan kadar gula darah dapat menurun secara
perlahan Soegondo, 2009.
c. Faktor Risiko
Menurut Suiraoka 2012 faktor risiko penyakit DM, dibedakan menjadi dua, yang pertama adalah faktor risiko yang tidak dapat
berubah misalnya jenis kelamin, umur, dan faktor genetik. Sedangkan