Interpretasi Data Data Sekunder

2.5 Interpretasi Data

Interpretasi data merupakan upaya memperoleh arti dan makna yang lebih mendalam dan luas terhadap hasil penelitian yang sedang dilakukan. Pembaasan hasil penelitian dilakukan dengan cara meninjau hasil penelitian secara kritis dengan teori yang relevan dan informasi akurat yang diperoleh dari lapangan, Moleong, 2006: 151. Peneliti akan mengolah data penelitian yang dimulai dengan proses penelaahan seluruh data yang telah dikumpulkan melaui dari wawancara dan obeservasi yang telah himpun dalam bentuk catatan, foto, video, dan sebagainya. Setelah itu, data yang diperoleh akan dianalisis, dikategorikan dan dievaluasi sehingga data tersebut dapat dijadikan sebagai dasar-dasar pengambilan kesimpulan fokus permasalahan dari penelitian tersebut. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan migrasi di Indonesia memberikan pengaruh yang besar bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan Indonesia. Pada pemerintahan orde baru, program migrasi penduduk ke berbagai wilayah Indonesia menjadi salah satu program pemerintah yang penting, program ini dikenal dengan “transmigrasi”. Bambang Ismawan dalam Sri, 1986: 129 mengungkapkan, pada tahun 1983 penduduk Indonesia berjumlah 160 juta jiwa dan lebih dari 60 dari penduduk Indonesia tersebut berada di pulau Jawa dan pulau Madura. Kepadatan penduduk pulau Jawa 700 jiwa per km 2 , sedangkan di luar pulau Jawa hanya sekitar 30 jiwa per km 2 . Untuk menanggulangi masalah ini, maka pemerintah telah menyelenggarakan program transmigrasi. Selain itu, program transmigrasi tidak hanya bertujuan menyeimbangkan penyebaran penduduk melaui pemindahan dari wilayah padat ke wilayah jarang, tetapi mempunyai tujuan yang lebih luas dalam kerangka pembangunan nasional. Sasaran kebijaksanaan umum transmigrasi sebagai tercantum dalam pasal 2 Undang-undang No. 3 Tahun 1972 ditujukan kepada terlaksananya transmigrasi suakarsa spontan yang teratur dalam jumlah yang sebesar-besarnya untuk mencapai: a Peningkatan taraf hidup. b Pembangunan daerah. c Keseimbangan penyebaran penduduk. d Pembangunan yang merata di seluruh Indonesia. e Pemanfaatan sumber-sumber alam dan tenaga manusia. f Kesatuan dan persatuan bangsa. g Memperkuat pertahanan dan keamanan nasional. Terdapat kecenderungan umum bahwa masyarakat yang memiliki pandangan negatif terhadap wilayah di luar ranah budayanya cenderung sedikit sulit untuk meninggalkan daerah asalnya. Sebaliknya, kelompok masyarakat yang mempunyai pandangan positif terhadap wilayah di luar ranah budayannya akan lebih mudah untuk melakukan migrasi karena tidak ada hambatan kultural sama sekali. Secara tradisional, orang Jawa termaksud suku bangsa yang memandang daerah luar ranah budaya mereka dengan image negatif. Mereka menyebut wilayah diluar ranah Universitas Sumatera Utara