Basrial EfendiKoto Eryatman Tanjung Ismail Jambak

3. Basrial EfendiKoto

Bapak Basrial Efendi Koto merupakan perantau Minangkabau dengan usia 48 tahun, yang berasal dari Sungai Sarik, VII Koto, Pariaman, dengan jenjang pendidikan tamatan SLTP. Bapak Basrial merantau ke Medan pada usia 21 tahun tepatnya pada tahun 1989. Awal bapak Basrial merantau ke Medan ia tingggal di tempat elok nya di jalan Pasar Merah, dan dengan elok nya tersebut ia bekerja sebagai penjahit baju sekolah dan telekung. Hingga saat ini bapak Basrial memiliki peghasilan dari usaha bejualan nasi di Batangkuis dan di terkadang ia juga menjualkan kain-kain restan dari Jawa, kepada pengusaha-pengusaha konveksi. Saat ini memiliki penghasilan sekitar 5.000.000 sampai 10.000.000bulan.

4. Eryatman Tanjung

Bapak Eryatman Tanjung merupakan perantau Minangkabau berusia 54 tahun, berasal dari Batu Basa, Pariangan, Tanah Datar, dengan jenjang pendidikan tamatan SLTA. Sebelum merantau ke Medan, pada tahun 1984 bapak Eryatman Tanjung merantau ke Jakarta, di sana ia bekerja di tempat saudaranya sebagai penjahit seprei, gorden, taplak meja dan sebagainya. Kurang lebih hanya 2 tahun di Jakarta, di karenakan menikah dengan adik bapak Muhammad Idris, bapak Eryatman kembali ke Sumatera Barat dan kemudian ia dengan isterinya merantau ke kota Padang. Saat di Padang, bapak Eryatman membuka usaha konveksi sarung bantal, seprei, dan bantal. Bapak Eryatman mulai merantau pada tahun 1993, dan hingga sekarang ia memiliki usaha bakal kain yang sebelumnya ia berjualan di pasar Sukaramai dan sekarang di pindah ke pasar Sentral. Dari usahanya tersebut, kurang lebih penghasilan bapak Eryatman sekitar 20.000.000 sampai 25.000.000bulan. Di ketahui bahwa bapak Eryatman tak hanya ikut dalam kelompok arisan Sungai Sarik, tapi ia juga ikut dalam kelompok arisan BASIS Batu Basa Saiyo Sakato, dan ia menjabat sebagai ketua. Kemudian bapak Eryatman juga aktif di IKMKP ikatan keluarga Minang kecamatan Pariangan sebagai Humas. Universitas Sumatera Utara

5. Ismail Jambak

Bapak Ismail Jambak merupakan perantau Minangkabau yang berusia 48 tahun, yang berasal dari dari desa Toboh, Nan Sabarih, Pariaman, dengan jenjang pendidikan tamatan SLTP. Pada sat usia 21 tahun ia merantau ke Jambi dikarenakan ajakan abang kandungnya untuk membantu usaha abangnya yang pada saat itu memiliki usaha santan kelapa. Bapak Ismail Jambak merantau ke Medan pada 1996, dan saat pertama kali merantau ke Medan ia menumpang di rumah Almarhum Mak Katik di Kampung Lalang. Kini bapak Ismail Jambak berpenghasilan dari usaha kelapa santan di pasar Kampung Lalang, dengan peghasilan sekitar 10.000.000 sampai 15.000.000bulannya. Dan di ketahui bahwa bapak Ismail Jambak merupakan keponakannya dari Almarhum Mak Katik yang merupakan ketua pertama dari kelompok arisan Sungai Sarik.

6. Muhammad Idris Panyalai