Pendidikan Sosial dan Budaya

Sumbe r: Data Sensus Penduduk 2010 – Badan Pusat Statistik Republik Indonesia

b. Pendidikan

Pendidikan merupakan hal yang paling mendasar dalam sebuah pembangunan dan merupakan salah satu indikator terpenting dalam tatanan sosial masyarakat, sebab baik dan tingginya persentase pendidikan dalam masyarakat cenderung akan berpengaruh terhadap baiknya proses pembangunan dan kondisi sosial yang didalam masyarakat. Kesadaran masyarakat di kota Medan akan pentingnya pendidikan dapat dilihat pada jumlah penduduk yang berpartisipasi dalam pendidikan formal yang terdapat pada tabel 4. 14 Medan Barat 43.991 10.368 1.007 593 14.720 11 15 Medan Timur 68.831 16.463 1.246 428 20.373 58 16 Medan Perjuangan 56.423 24.378 1.172 291 11.006 15 17 Medan Tembung 94.999 23.380 1.985 57 13.065 14 18 Medan Deli 137.090 20.550 798 203 7.540 28 19 Medan Labuhan 81.195 22.214 1.235 17 5.405 55 20 Medan Marelan 127.513 6.388 565 181 5.694 28 21 Medan Belawan 74.348 17.914 655 30 2.113 3 Jumlah 1.422.237 425.253 37.552 9.296 184.807 370 Universitas Sumatera Utara Tabel 4: Jumlah penduduk berdasarkan pendidikan formal. No Tingkat Pendidikan Jumlah 1 Sekolah Dasar Sederajat 286.986 2 Sekolah Menengah Pertama Sederajat 347.260 3 Sekolah Menengah Atas Sederajat 745.711 4 Diploma III 46.330 5 Strata 1 S1 132.130 6 Strata 2 S2 dan Strata 3 S3 9.638 Total 1.568.055 Sumber: Data Sensus Penduduk 2010 – Badan Pusat Statistik Republik Indonesia Berdasarkan data dari BPS badan pusat statistika Sumatera utara, total penduduk kota Medan pada tahun 2010 berjumlah 2.097.610, dan jika di persentasekan dengan jumlah penduduk berdasarkan pendidikan formal, maka sekitar 74,75 persen penduduk kota Medan yang berpartisipasi dalam pendidikan.

c. Sosial dan Budaya

Masyarakat di kota Medan merupakan masyarakat yang heterogen, yang didalamnya terdiri dari berbagai etnis dan agama yang berbeda, baik itu pribumi maupun non-pribumi. Keberagaman etnis di kota Medan tampak dari berdirinya beberapa bangunan yang memiliki corak yang khas terhadap etnis tertentu, seperti contohnya gedung Wisma Bahagia yang merupakan bangunan yang memiliki corak bangunan khas etnis Batak, lalu Rumah Gadang Banuhampu yang merupakan bangunan yang bercorak khas etnis Minangkabau, kemudian Vihara Gunung Timur Sakti bangunan yang berciri khas etnis Cina, lalu Kuil Shri Mariamman yang memiliki corak yang khas dengan etnis India, dan yang paling termashur adalah Istana Maimun yang merupakan bangunan yang memiliki corak khas etnis Melayu yang sekaligus merupakan salah satu ikon pariwisata kota Medan. Universitas Sumatera Utara Meskipun masyarakat di kota Medan bersifat heterogen, akan tetapi pola pemukiman masyarakatnya cenderung bersifat homogen berdasarkan kesamaan etnis maupun agamanya, etnis yang paling mencolok dalam memmbuat pola pemukiman bersifat homogen adalah etnis Minangkabau, Mandailing, Batak, Cina, dan India. Etnis Minangkabau di kota Medan sebagian besar bermukim di Kecamatan Medan Area, lalu etnis Mandailing sebagian besar bermukim di Kecamatan Medan Tembung, kemudian etnis Batak sebagian besar bermukim di daerah pinggiran kota Medan, seperti kecamatan Medan Tuntungan dan Medan Amplas, lalu etnis Cina yang sebagian besar bermukim di pusat dan kawasan yang dekat dengan pusat kota Medan seperti kecamatan Medan Area dan kecamatan Medan Maimun, dan etnis India yang berfokus pada kawasan-kawasan yang terdapat kuil Hindu seperti di kecamatan Medan Polonia dan Medan Petisah.

3.2 Profil Umum Kelompok Arisan Sungai Sarik