Reliabilitas Uji Taraf Kesukaran Soal

71 harga yang diperoleh dikonsultasikan dengan harga kritik product moment dengan ketentuan apabila r xy r maka soal dikatakan valid, dengan α = 5

b. Reliabilitas

Reliabel artinya dapat dipercaya, bila secara konsisten memberi hasil yang sama jika diterapkan pada sampel yang sama pada waktu yang berbeda. Reliabilitas adalah nilai keajegan dari suatu item. Suatu soal dikatakan reliabel jika soal tersebut dari waktu ke waktu menghasilkan nilai yang sama bagi seorang individu. Reliabilitas memberikan suatu keajegan dari kevalidan suatu tes.Untuk menentukan reliabilitas soal tes uraian menggunakan persamaan sebagai berikut : k ∑ δ 2 b r11 = [ ][1- ] k – 1 δ 1 2 keterangan : r 11 = reliabilitas instrumen k = banyak butir pertanyaan atau banyaknya soal ∑ δ 2 b = jumlah varian butir δ 1 2 = varian total Harga r 11 yang diperoleh dikonsultasikan dengan harga product moment dengan ketentuan apabila r 11 r tabel, maka soal dikatakan reliabel, dengan α = 5. 1 Reliabilitas tes kemampuan berpikir konkrit dan abstrak siswa. Untuk uji reliabilitas tes kemampuan berpikir konkrit dan abstrak siswa digunakan software Microsoft excel 2003. Dari 9 item tes kemampuan konkrit dan 11 item kemampuan abstrak yang diuji cobakan baik tahap pertama maupun kedua, hasil yang didapat semuanya mempunyai reliabelitas sangat tinggi. data hasil pada lampiran 72 2 Reliabilitas tes prestasi belajar. Untuk uji reliabilitas tes prestasi belajar siswa digunakan software Microsoft excel 2003. Dari 40 item tes prestasi belajar yang diuji cobakan, diperoleh data hasil baik pada tahap pertama maupun tahap kedua semuanya mempunyai reliabelitas sangat tinggi. data hasil pada lampiran

c. Uji Taraf Kesukaran Soal

Taraf kesukaran soal ditunjukkan dengan indeks kesukaran yaitu bilangan yang menunjukkan sukar mudahnya suatu soal. Suatu tes hasil belajar yang baik memiliki proporsi butir soal yang tingkat kesukarannya seimbang, artinya berdistribusi secara normal. Salah satu ciri butir soal yang baik adalah bahwa soal tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah untuk kelompok tertentu yang akan dites. Tingkat atau taraf kesukaran suatu butir soal ditandai oleh prosentase siswa testee yang menjawab butir soal dengan benar. Makin tinggi prosentase siswa yang menjawab dengan benar pada suatu butir soal, maka makin mudahlah butir soal tersebut dan sebaliknya. Tingkat Kesukaran soal diperhitungkan dengan persamaan : I = N B I = Kesukaran untuk setiap butir soal B = Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal N = Banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan Kriteria indeks kesulitan soal itu adalah sebagai berikut: 0,00 -0,30 = soal kategori sukar 73 0,31 - 0,70 = soal kategori sedang 0,71 -1,00 = soal kategori mudah Bila butir soal mempunyai tingkat kesukaran tidak baik maka butir soal tersebut harus dibuang atau diperbaiki. 1 Taraf kesukaran tes kemampuan berpikir konkrit dan abstrak siswa. Untuk uji taraf kesukaran tes kemampuan berpikir konkrit dan abstrak siswa digunakan software Microsoft excel 2003. Dari 9 item tes kemampuan konkrit dan 11 item kemampuan abstrak yang diuji cobakan baik tahap pertama maupun kedua, dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu sedang dan mudah Hasil yang didapat pada uji kemampuan berpikir konkrit siswa tahap pertama untuk kategori mudah 4 soal, sedang 5 soal, pada uji tahap kedua kategori mudah 3 soal dan sedang 6 soal. Untuk hasil yang didapat pada uji kemampuan berpikir abstrak siswa tahap pertama untuk kategori mudah 5 soal, sedang 6 soal, pada uji tahap kedua kategori mudah 8 soal dan sedang 3 soal data hasil pada lampiran 2 Taraf kesukaran tes prestasi belajar. Untuk uji taraf kesukaran tes prestasi belajar siswa digunakan software Microsoft excel 2003. Dari 40 item tes prestasi belajar yang diuji cobakan baik tahap pertama maupun kedua, dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu sedang, mudah dan sukar Hasil yang didapat pada uji prestasi belajar siswa tahap pertama untuk kategori mudah 8 soal, sedang 26 soal dan sukar 6 soal, untuk hasil yang didapat 74 pada uji prestasi belajar siswa tahap kedua untuk kategori mudah 4 soal, sedang 26 soal dan sukar 10 soal. data hasil pada lampiran

d. Uji Taraf Pembeda

Dokumen yang terkait

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA

4 28 229

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE DEMONSTRASI MELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

0 10 134

PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN METODE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI DAN KARTU DITINJAU DARI KEMAMPUAN MEMORI DAN GAYA BELAJAR SISWA.

0 0 12

PEMBELAJARAN IPA DENGAN METODE INKUIRI TERBIMBING MENGGUNAKAN LABORATORIUM RIIL DAN VIRTUIL DITINJAU DARI KEMAMPUAN MEMORI DAN GAYA BELAJAR SISWA.

0 0 10

PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DIPANDU DENGAN ANIMASI DAN KOMIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN VERBAL DAN GAYA BELAJAR SISWA.

0 1 13

PEMBELAJARAN IPA DENGAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI MENGGUNAKAN LAB RIILDAN LAB VIRTUIL DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR DAN GAYA BELAJAR SISWA.

0 0 7

Pembelajaran fisika dengan media satket dan media interaktif ditinjau dari motivasi belajar dan gaya belajar siswa saiful

0 9 137

PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KEMAMPUAN ANALISIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA.

0 0 13

PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MASALAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DISKUSI DAN EKSPERIMEN DITINJAU DARI KEMAMPUAN VERBAL DAN GAYA BELAJAR.

0 2 10

PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING DENGAN METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DISKUSI DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR DAN GAYA BELAJAR SISWA | Mujazin | Inkuiri 9674 20552 1 SM

0 0 14