Penghawaan Ruangan TINJAUAN PUSTAKA

umumnya dan bila berlangsung lama, kehilangan pendengaran sementara atau permanen dapat terjadi, juga penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan luka perut. Pengaruh bising dapat menurunkan produktivitas dari pekerja. Hal ini telah dibuktikan dalam bidang industri, produksi akan turun dan pekerja-pekerja akan membuat lebih banyak kesalahan. Bila dipengaruhi oleh bising di atas 80 dB untuk waktu yang lama. Sebaliknya, juga terbukti bahwa hal yang sama dapat terjadi bila pekerja bekerja di tempat yang terlalu sunyi. Ini dibuktikan bahwa bising dalam jumlah tertentu dapat ditolerir dan sebenarnya sejumlah bising dibutuhkan untuk mempertahankan kesehatan jiwa. Bising buatan disebut acoustical deodorant. Misalnya musik latar belakang yang dipilih secara tepat dan didistribusikan dengan baik, seperti di ruang tunggu, hotel dan restoran. Untuk mengendalikan bising yang disebabkan bantingan pintu dapat dihindari dengan menggunakan penahan pintu karet. Lantai dapat ditutup dengan penutup elastic tegel karet, tegel gabus, tegel vinyl atau linoleum untuk mengurangi bising benturan. Selain itu petugas rumah sakit juga dilatih untuk berbicara dengan sopan dan menghargai orang lain, seperti tidak berbicara atau tertawa keras-keras.

d. Penghawaan Ruangan

Pertukaran udara yang cukup terutama dalam ruangan sangat diperlukan, apalagi dalam ruangan tersebut penuh pegawai. Pertukaran udara yang cukup dalam ruangan akan menyebabkan kesegaran fisik karyawan dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Sebaliknya pertukaran udara yang kurang akan dapat menimbulkan rasa pengap sehingga mudah menimbulkan kelelahan dari karyawan Nitisemito, 2000 Suhu udara yang baik harus dipertahankan di tempat orang yang bekerja kecuali untuk jangka waktu singkat, yaitu minimum 16 C 60,8 1 Produktivitas yang lebih tinggi. F setelah jam pertama. Thermometer harus disediakan pada setiap lantai agar pegawai dapat mengecek suhu Budiyanto, 1991. Keuntungan udara yang baik adalah : 2 Mutu pekerjaan yang lebih tinggi. 3 Kesenangan dan kesehatan pegawai yang bertambah. 4 Kesan yang menyenangkan bagi para tamu Moekijat, 2002 Sedangkan menurut Prof.Soetarman mengemukakan beberapa hal sebagai usaha udara yang baik Gie, 2000 yaitu: 1 Mengatur suhu dalam kantor dengan alat air conditioning. Walaupun alat tersebut mahal harganya, tetapi bagi pekerjaan-pekerjaan yang menghendaki ketelitian dan ketenangan sebesar-besarnya alat ini merupakan keharusan apabila dikehendaki mutu pekerjaan yang tinggi. 2 Mengusahakan peredaran udara yang cukup dalam ruang kerja. Hal ini dapat tercapai dengan membuat lubang-lubang udara yang cukup banyak pada dinding kamar. Demikian pula sewaktu bekerja jendela haruslah dibuka. 3 Mengatur pakaian kerja sebaik-baiknya yang dipakai oleh para pekerja. Untuk bekerja di Indonesia, mengenakan pakaian jas lengkap dengan dasi secara Barat adalah kurang tepat. Selain penggunaan air conditioning, ventilasi yang cukup kipas angin, konstruksi gedung juga berpengaruh pada pertukaran udara. Gedung yang mempunyai plafon yang tinggi akan menimbulkan pertukaran udara yang baik dari pada yang plafonnya rendah. Demikian pula luasnya ruangan dengan jumlah karyawan yang sedang bekerja akan mempengaruhi pertukaran udara. Tabel 2.1. Perbandingan Standar Fisika Bangunan Menurut Depkes Performansi Fisik Depkes Building Env. Std Neufert Standard Ies Mangun. W Wiku. A Pencahayaan lux 100-300 100-200 200-300 500- 200 150 Suhu Udara 26-28 C 24-27 Suara dB 52 45 35-45 30- 40 Kelembaban 50-60

e. Kebersihan Ruangan