Tubuh manusia akan selalu berusaha mempertahankan kondisi normal sistem tubuh dengan menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan yang terjadi diluar
tubuh. Tetapi kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan temperatur ruang adalah jika perubahan temperatur tubuh tidak melebihi 20 untuk kondisi panas dan 35
untuk kondisi dingin. Tubuh manusia dapat menyesuaikan diri karena kemampuannya untuk melakukan konveksi, radiasi dan penguapan jika terjadi
kekurangan atau kelebihan panas yang membebaninya. Perbedaan berbagai tingkat temperatur akan memberikan pengaruh yang
berbeda-beda yaitu pada suhu 49 C temperatur tubuh dapat ditahan sekitar 1 jam
tetapi jauh diatas kemampuan fisik dan mental. Sementara pada suhu 30 C aktivitas
mental dan daya tanggap mulai menurun dan cenderung untuk melakukan kesalahan dalam pekerjaan dan menimbulkan kelelahan fisik. Kondisi ideal berada pada suhu
24 C inilah kondisi optimum. Bila suhu berada pada 10
Perlu pengkajian lebih lanjut terhadap disain bangunan ruang kerja perawat dengan penentuan luas ruangan, daya tampung dan penentuan suhu di ruang kerja
perawat. C dapat terjadi kekakuan
fisik yang ekstrim.
5.2. Pengaruh Pencahayaan terhadap Semangat Kerja Perawat
Pencahayaan merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu rumah sakit karena dapat memperlancar pekerjaan di rumah sakit. Apalagi seorang perawat yang
pekerjaannya berkaitan dengan jiwa manusia maka kegiatannya terutama
ketatabukuan harus terlihat jelas tanpa dihalangi oleh bayangan. Kebutuhan pencahayaan ditentukan oleh jenis pekerjaan yang dilakukan. Pencahayaan yang
cukup akan menambah semangat kerja perawat, karena mereka dapat lebih cepat menyelesaikan tugas-tugasnya, mata tidak mudah lelah karena cahaya yang gelap,
dan kesalahan-kesalahan dapat dihindari, karena banyak kesalahan pekerjaan yang disebabkan karena penerangan yang buruk, misalnya ruangan yang terlampau gelap
atau perawat harus bekerja dibawah penerangan yang menyilaukan. Pencahayaan sangat mempengaruhi kemampuan manusia untuk melihat objek
secara jelas, cepat dan tanpa menimbulkan kesalahan. Kurangnya pencahayaan akan mengakibatkan mata operatorpekerja menjadi cepat lelah karena mata akan berusaha
untuk melihat jelas dengan membuka lebar-lebar, kelelahan mata akan mengakibatkan kelelahan mental dan kerusakan mata.
Kemampuan untuk melihat objek secara jelas dipengaruhi oleh ukuran objek, derajat kekontrassan antara objek dengan sekelilingnya, luminans brightness serta
lamanya waktu untuk melihat objek tersebut. Untuk menghindari silau glare karena peletakanan sumber cahaya yang kurang tepat, sebaiknya sumber cahaya diletakkan
sedemikian rupa sehingga cahaya mengenai objek yang akan dilihat terlebih dahulu yang kemudia dipantulkan oleh objek tersebut ke mata kita Wignjosoebroto,1995
Pencahayaan sangat mempengaruhi kemampuan manusia untuk melihat objek secara jelas, cepat dan tanpa menimbulkan kesalahan. Kurangnya pencahayaan akan
mengakibatkan mata pekerja menjadi cepat lelah karena mata akan berusaha untuk
melihat jelas dengan membuka lebar-lebar. Kelelahan mata akan mengakibatkan kelelahan mental dan kerusakan mata.
Berdasarkan pengamatan, perawat di ruang VIP , kelas 1, kelas 2 bekerja di lorong gang, diluar ruang perawatan baik pada siang hari dan malam hari. Pada
siang hari perawat sangat bergantung dari cahaya langsung yaitu cahaya matahari, selain menghemat energi juga sangat nyaman dan udara juga dirasakan sejuk.
Sementara perawat di ruang khusus dan ruang 3 tidak bekerja di luar ruangan gang dan hanya menggandalkan cahaya lampu listrik. Ruangan khusus tidak memiliki
jendela sama sekali sehingga tidak dapat menggunakan sinar matahari langsung, sementara ruangan perawat kelas 3 terdapat jendela kecil dengan ukuran 20 x 30 cm.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pencahayaan di dalam ruangan paling banyak dalam kategori tidak sesuai. Hal ini disebabkan karena paling banyak
perawat yang menyatakan penerangan lampu listrik pada saat mendung maupun malam hari karena tidak memadai, kurangnya penambahan cahaya pada ruangan.
Perawat sangat memerlukan pencahayaan yang baik karena pekerjaannya yang berkaitan dengan jiwa manusia maka kegiatannya seperti memasang label obat,
memberi obat-obatan dan menuliskan laporan hasil kegiatan perawatan harus terlihat jelas pada pencahayaan yang baik tanpa terlindung oleh bayangan.
Berdasarkan hasil uji Chi-square terdapat hubungan antara pencahayaan dengan semangat kerja perawat dengan nilai p =0,013. Pencahayaan yang cukup akan
meningkatkan kemampuan perawat dalam melakukan pekerjaan dan dapat mengurangi kesalahan-kesalahan dalam melakukan pekerjannya. Hal ini sesuai
dengan pendapat Moekijat 2002 bahwa penerangan yang cukup akan menambah semangat kerja perawat lebih tinggi, perpindahan pegawai kurang, prestise lebih
besar, hasil kerja lebih banyak, kesalahan berkurang dan keletihan juga berkurang karena mereka dapat lebih cepat menyelesaikan tugas-tugasnya, matanya tidak mudah
lelah karena cahaya yang gelap, dan kesalahan-kesalahan dapat dihindari. Banyak kesalahan pekerjaan disebabkan karena penerangan yang buruk, misalnya ruangan
yang terlampau gelap atau harus bekerja di bawah penerangan yang menyilaukan. Hal ini juga sesuai dengan penelitian dilakukan oleh Wardani 2003, selain suhu,
cahaya juga mempunyai pengaruh terhadap lingkungan kerja. Dalam faktor cahaya, kemampuan mata untuk melihat obyek dipengaruhi oleh ukuran obyek, derajat
kontras antara obyek dan sekelilingnya, luminensi brightness, lamanya melihat, serta warna dan tekstur yang memberikan efek psikologis pada manusia. Mata
diharapkan memperoleh cahaya yang cukup, pemandangan yang menyenangkan, menenangkan pikiran, tidak silau, dan nyaman. Pencahayaan yang kurang dapat
mengakibatkan kelelahan pada mata. Hasil analisa regresi logistik diketahui bahwa pencahayaan tidak berpengaruh
terhadap semangat kerja, diketahui dari nilai p = 0,434. Pencahayaan kurang berpengaruh, di sebabkan meskipun pencahayaan masih kurang, perawat harus
melakukan perawatan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Perawat dapat membuat laporan kegiatan yang berhubungan dengan pasien dengan menggunakan
lampu tambahan seperti lampu meja, lampu baca dan lampu emergensi untuk
membantu menyinari dokumen sehingga pekerjaan tetap dapat dikerjakan dan diselesaikan tepat waktu
Perlu pengkajian lebih lanjut terhadap disain bangunan ruang kerja perawat dengan penentuan luas ruangan, daya tampung dan penentuan tingkat pencahayaan di
ruang kerja perawat.
5.3. Pengaruh Suara terhadap Semangat Kerja Perawat