Pengaruh Kebersihan terhadap Semangat Kerja Perawat

5.5. Pengaruh Kebersihan terhadap Semangat Kerja Perawat

Kebersihan ruangan dan lingkungan di rumah sakit merupakan bentuk rangkaian kegiatan yang penting mendapat perhatian. Kurangnya perhatian terhadap tingkat kebersihan rumah sakit dapat menimbulkan berbagai dampak, antara lain gangguan estetika, berkembangbiaknya vektor penyakit, penularan penyakit, dan terjadinya infeksi nosokomial Lestari, 2011. Berdasarkan hasil penelitian diketahui kebersihan rumah sakit paling banyak dalam kategori baik. Hal ini diketahui dari jawaban perawat yang paling banyak menyatakan bahwa tempat kerja bersih dan tidak berdebu. Kegiatan pembersihan ruangan oleh cleaning service ruangan dilakukan 2 kali sehari pagi dan sore. Pembersihan lantai di ruangan dilakukan setelah pembenahan tempat tidur pasien. Tempat kerja tidak terdapat sampah berserakan, dan dilakukan pembersihan dinding dan lantai yang terkena percikan ludah, darah, eskudat luka dengan menggunakan antiseptik. Hal ini berarti kebersihan ruangan rumah sakit terpelihara. Berdasarkan hasil analisa Chi-square diketahui bahwa terdapat hubungan antara kebersihan dengan semangat kerja. Hal ini ditunjukkan dengan nilai p = 0,001. Kebersihan rumah sakit ini terpelihara, dengan adanya petugas cleaning service yang setiap hari melakukan pembersihan tiap ruangan. Hal ini sesuai dengan pemeliharaan kebersihan ruang dan bangunan harus memenuhi persyaratan sesuai dengan aturan Depkes 2006 bahwa kegiatan pembersihan ruangan dilakukan 2 kali sehari pagi dan sore. Kebersihan merupakan syarat utama untuk pekerja yang sehat. Untuk menjaga kesehatan semua ruangan harus dijaga agar tetap dalam keadaan bersih. Penumpukan abu dan kotoran tidak boleh terjadi dan karenanya semua ruang kerja, gang, tangga- tangga dan kamar mandi harus dibersihkan setiap hari. Demikian pula setiap pasien, pengunjung dan perawat hendaknya tidak meludah dan membuang sampah disembarang tempat. Pembersihan lantai di ruang perawatan dilakukan setelah pembenahanmerapikan tempat tidur pasien verbeden setelah jam makan, setelah kunjungan keluarga dan sewaktu-waktu bila dibutuhkan. Cara – cara pembersihan ruangan yang dapat menebarkan debu harus dihindari. Harus menggunakan cara pembersihan dengan perlengkapan pembersih pel yang memenuhi syarat dan bahan antiseptic yang tepat. Pada masing-masing ruang supaya disediakan perlengkapan pel tersendiri. Pembersihan dinding dilakukan secara periodik minimal 2 dua kali setahun dan di cat ulang apabila sudah kotor atau cat sudah pudar. Setiap percikan luda, darah, eksudat luka pada dinding lantai harus segera dibersihkan dengan menggunakan antiseptik.

5.6. Pengaruh Sikap Kerja terhadap Semangat Kerja Perawat