73
keberhasilan pelaksanaan tindakan pembelajaran yang mencapai 75. Ketuntasan belajar klasikal pada siklus II cukup tinggi. Ketuntasan belajar pada siklus I
sebesar 84 kemudian mengalami peningkatan 5 sehingga ketuntasan belajar klasikal pada siklus II mencapai 89. Data peningkatan pada performansi guru,
kehadiran siswa, aktivitas siswa, hasil belajar, dan ketuntasan klasikal siswa dapat dilihat pada bagan berikut:
Gambar 4.7 Diagram Peningkatan Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran
4.1.2.5 Revisi
Berdasarkan analisis data pelaksanaan pada tindakan siklus II, pembelajaran dapat dikatakan berhasil karena seluruh aspek yang diteliti telah
memenuhi indikator keberhasilan. Hasil belajar siswa berupa nilai rata-rata kelas telah melampaui KKM, dengan ketuntasan belajar klasikal lebih dari 75. Hasil
observasi berupa pengamatan terhadap aktivitas siswa juga mencapai kualifikasi aktivitas yang sangat tinggi dan perolehan nilai performansi guru telah melampaui
20 40
60 80
100 120
Performansi Guru
Kehadiran Siswa
Aktivitas Siswa
hasil belajar Ketuntasan Klasikal
Pertemuan 1 pertemuan 2
74
nilai 71. Dengan demikian, hasil penelitian tindakan telah melampaui indikator keberhasilan secara keseluruhan, baik performansi guru, aktivitas siswa, maupun
hasil belajar siswa sehingga tidak perlu ditindaklanjuti pada siklus berikutnya.
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh peneliti pada pembelajaran IPA materi kenampakan permukaan bumi melalui penerapan strategi Take and Give
telah mengalami keberhasilan. Keberhasilan ini dapat dilihat dengan tercapainya semua indikator keberhasilan performansi guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar
siswa yang menjadi tolak ukur keberhasilan penelitian. Selanjutnya pembahasan mengenai hasil penelitian dilakukan dengan memaparkan temuan penelitian dan
implikasi hasil penelitian secara lengkap yang diuraikan sebagai berikut:
4.2.1 Pemaknaan Temuan Penelitian
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, terjadi peningkatan performansi guru, aktivitas belajar siswa, dan hasil belajar siswa. Performansi guru pada siklus
I mencapai 77,42 sedangkan pada siklus 2 mencapai 91,32 sehingga nilai performansi guru mengalami peningkatan sebesar 13,9. Dengan meningkatnya
APKG 1 dan 2 maka dapat dikatakan meningkat pula kemampuan guru dalam menyusun dan melaksanakan pembelajaran sehingga guru dapat melaksanakan
pembelajaran yang berkualitas. Performansi guru dapat mempengaruhi proses pembelajaran dan hasil belajar siswa.
Aktivitas siswa pada siklus II termasuk kriteria keaktifan yang snagat tinggi meskipun peningkatannya hanya 13,18 dari siklus I 73,52 menjadi