Strukutur Permintaan dan Penawaran

152 1 2 3 4 5 6 7 8 9 23 Penggalian 15131 15222 2258 32611 32611 32611 24 Industri Pengilangan minyak bumi 253788 4809 258597 258597 258597 25 Industri Penggilingan padi 47008 329786 17194 393988 44634 349354 393988 26 Industri tepung terigu 5404 20067 25471 25471 25471 27 Industri minyak hewan dan nabati 13060 84743 9543 107346 73940 33406 107346 28 Industri biskuit roti dan sejenisnya 14396 44695 171 59262 57921 1341 59262 29 Industri Gula 2645 129520 83 132248 522 131726 132248 30 Industri makanan dan minuman lainnya 75057 155480 13206 243743 43314 200429 243743 31 Industri kain tenun 5591 1507 98 7196 1854 5342 7196 32 Industri tekstil bahan dari kulit dan alas kaki 4845 84152 14554 103551 286 103265 103551 33 Industri kayu lapis 10224 29968 159066 199258 198373 885 199258 34 Industri penggergajinan kayu 66126 32808 129355 228289 228269 20 228289 35 Industri barang lain dari kayu dan hasil hutan lainnya 7297 20084 12669 40050 39964 86 40050 36 Industri Kerang-kerangan 4937 474 129 5540 5540 5540 37 Industri kertas dan barang cetakan 41546 25546 67092 3182 63910 67092 38 Industri pupuk kimia dan barang dari karet 85752 18559 4275 108586 44409 64177 108586 39 Industri semen dan bahan galian bukan logam 35605 6205 374 42184 1743 40441 42184 40 Industri lainnya 91842 229274 2614 323730 10166 313564 323730 41 Listrik 16194 42493 58687 58687 58687 42 Air bersih 1837 2304 4141 4135 6 4141 43 Bangunan 50567 200569 251136 251136 251136 44 Pedagang besar eceran 363873 922693 302598 1589164 1589164 1589164 45 Hotel 12277 28860 1281 42418 35577 6841 42418 46 Restoran dan rumah makan 25224 31313 644 57181 56618 563 57181 153 1 2 3 4 5 6 7 8 9 47 Angkutan darat 33191 141802 30727 205720 205383 337 205720 48 Angkutan Air 41824 159351 37641 238816 237998 818 238816 49 Angkutan udara 45191 156758 18703 220652 219686 966 220652 50 Jasa penunggang angkutan 10325 25862 8023 44210 43833 377 44210 51 Komunikasi 22985 31675 294 54954 54934 20 54954 52 Bank 10260 71231 203 81694 81114 580 81694 53 Lembaga keuangan non-bank 9991 48263 12 58266 58074 192 58266 54 Sewa bangunan 13444 191694 205138 205138 205138 55 Jasa perusahaan 12192 35039 5 47236 3372 43864 47236 56 Pemerintahan umum dan pertahanan keamanan 21490 915678 937168 937168 937168 57 Jasa sosial kemanusiaan 14835 86202 30 101067 101067 101067 58 Jasa hiburan dan rekreasi 3419 16876 152 20447 4093 16354 20447 59 Jasa perorangan dan rumah tangga 1051 29492 43 30586 29875 711 30586 60 Lainnya yang tidak jelas batasanya 304 -292 12 12 12 Jumlah 1841498 5455330 1784745 9081573 7341517 1740056 9081573 Sumber : Tabel Input-Output Provinsi Maluku Updating, Tahun 2007. Data Diolah 154 Tabel 14. Struktur Permintaan dan Penawaran Menurut Sektor Ekonomi di Provinsi Maluku, Tahun 2007 Persen No Uraian Sektor Permintaan Jumlah Permintaan Persen Permintaan Penawaran Jumlah Penawaran Persen Penawaran Antara Akhir Domestik Ekspor Output Domestik Impor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 Padi 19461 2997 24 22482 0.25 22482 22482 0.25 2 Jagung 4170 6377 1985 12532 0.14 7178 5354 12532 0.14 3 Ubi Kayu 16935 157641 17598 192174 2.12 192174 192174 2.12 4 Ubi-Ubian Lainnya 2566 44745 13 47324 0.52 47324 47324 0.52 5 Kacang-kacangan 2023 19842 450 22315 0.25 21565 750 22315 0.25 6 Sayuran Dataran Tinggi 572 28008 1478 30058 0.33 30058 30058 0.33 7 Sayuran Dataran Rendah 1052 43043 7 44102 0.49 44047 55 44102 0.49 8 Jeruk 451 18976 209 19636 0.22 19263 373 19636 0.22 9 Pisang 2667 40782 781 44230 0.49 44230 44230 0.49 10 Buah-buahan Lainnya 8841 45334 1681 55856 0.62 50899 4957 55856 0.62 11 Pertanian tanaman pangan lainnya 3797 36677 37 40511 0.45 22207 18304 40511 0.45 12 Kelapa 40539 105331 124 145994 1.61 145994 145994 1.61 13 Cengkih 7537 18999 187605 214141 2.36 214141 214141 2.36 14 Kakao 3220 16403 15466 35089 0.39 35089 35089 0.39 15 Pala 5446 22076 33158 60680 0.67 60680 60680 0.67 16 Kopi 724 4927 428 6079 0.07 6079 6079 0.07 17 Perkebunan lainnya 1000 16213 521 17734 0.20 17558 176 17734 0.20 18 Peternakan 10608 70132 80740 0.89 76154 4586 80740 0.89 19 Kayu Gelondongan 144430 7723 1243 153396 1.69 111806 41590 153396 1.69 20 Hasil hutan lainnya 7639 11497 344 19480 0.21 19480 19480 0.21 21 Perikanan 66434 360829 740706 1167969 12.86 1167713 256 1167969 12.86 155 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 22 Pertambangan 656 6009 14951 21616 0.24 21616 21616 0.24 23 Penggalian 15131 15222 2258 32611 0.36 32611 32611 0.36 24 Industri Pengilangan minyak bumi 253788 4809 258597 2.85 258597 258597 2.85 25 Industri Penggilingan padi 47008 329786 17194 393988 4.34 44634 349354 393988 4.34 26 Industri tepung terigu 5404 20067 25471 0.28 25471 25471 0.28 27 Industri minyak hewan dan nabati 13060 84743 9543 107346 1.18 73940 33406 107346 1.18 28 Industri biskuit roti dan sejenisnya 14396 44695 171 59262 0.65 57921 1341 59262 0.65 29 Industri Gula 2645 129520 83 132248 1.46 522 131726 132248 1.46 30 Industri makanan dan minuman lainnya 75057 155480 13206 243743 2.68 43314 200429 243743 2.68 31 Industri kain tenun 5591 1507 98 7196 0.08 1854 5342 7196 0.08 32 Industri tekstil bahan dari kulit dan alas kaki 4845 84152 14554 103551 1.14 286 103265 103551 1.14 33 Industri kayu lapis 10224 29968 159066 199258 2.19 198373 885 199258 2.19 34 Industri penggergajinan kayu 66126 32808 129355 228289 2.51 228269 20 228289 2.51 35 Industri barang lain dari kayu dan hasil hutan lainnya 7297 19084 13669 40050 0.44 39964 86 40050 0.44 36 Industri Kerang-kerangan 4937 474 129 5540 0.06 5540 5540 0.06 37 Industri kertas dan barang cetakan 41546 25546 67092 0.74 3182 63910 67092 0.74 38 Industri pupuk kimia dan barang dari karet 85752 18559 4275 108586 1.20 44409 64177 108586 1.20 39 Industri semen dan bahan galian bukan logam 35605 6205 374 42184 0.46 1743 40441 42184 0.46 40 Industri lainnya 91842 229274 2614 323730 3.56 10166 313564 323730 3.56 41 Listrik 16194 42493 58687 0.65 58687 58687 0.65 42 Air bersih 1837 2304 4141 0.05 4135 6 4141 0.05 156 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 43 Bangunan 50567 200569 251136 2.77 251136 251136 2.77 44 Pedagang besar eceran 363873 922693 302598 1589164 17.50 1589164 1589164 17.50 45 Hotel 12277 28860 1281 42418 0.47 35577 6841 42418 0.47 46 Restoran dan rumah makan 25224 31313 644 57181 0.63 56618 563 57181 0.63 47 Angkutan darat 33191 141802 30727 205720 2.27 205383 337 205720 2.27 48 Angkutan Air 41824 159351 37641 238816 2.63 237998 818 238816 2.63 49 Angkutan udara 45191 156758 18703 220652 2.43 219686 966 220652 2.43 50 Jasa penunggang angkutan 10325 25862 8023 44210 0.49 43833 377 44210 0.49 51 Komunikasi 22985 31675 294 54954 0.61 54934 20 54954 0.61 52 Bank 10260 71231 203 81694 0.90 81114 580 81694 0.90 53 Lembaga keuangan non-bank 9991 48263 12 58266 0.64 58074 192 58266 0.64 54 Sewa bangunan 13444 191694 205138 2.26 205138 205138 2.26 55 Jasa perusahaan 12192 35041 5 47238 0.52 3374 43864 47238 0.52 56 Pemerintahan umum dan pertahanan keamanan 21490 915678 937168 10.32 937168 937168 10.32 57 Jasa sosial kemanusiaan 14835 86202 30 101067 1.11 101067 101067 1.11 58 Jasa hiburan dan rekreasi 3419 16876 152 20447 0.23 4093 16354 20447 0.23 59 Jasa perorangan dan rumah tangga 1051 29492 43 30586 0.34 29875 711 30586 0.34 60 Lainnya yang tidak jelas batasanya 304 -292 12 0.00 12 12 0.00 Jumlah 1841498 5454330 1785745 9081573 100 7341517 1740056 9081573 100.00 Sumber: Tabel Input-Output Provinsi Maluku Updating, Tahun 2007. Data Diolah Berdasarkan gambaran struktur di atas dari sisi penawaran terlihat kelompok sektor pertanian mampu berperan cukup besar dengan menawarkan dari produksi domestiknya sebesar 96.8 persen yaitu sebesar Rp.2.36 triliun sedangkan 3.1 persen merupakan produksi yang mampu disediakan dari luar Provinsi Maluku. Untuk memenuhi permintaan antara dari jumlah penawaran dialokasikan sebesar 14.9 persen terhadap konsumsi domestik dialokasikan sebesar 43.7 persen dan 41.8 persen merupakan sisa dari alokasi yang disediakan bagi kegiatan ekspor. Ketergantungan Provinsi Maluku terhadap produk-produk pertanian dengan wilayah luar lainnya bila dilihat dari sisi komposisi penawaran masih sangat rendah, hal ini dimungkinkan karena pemenuhan permintaan di dalam wilayahnya sebagian besar dapat dipenuhidihasilkan sendiri. Bila dilihat dari sisi komposisi permintaan produk-produk pertanian umumnya secara merata dapat memenuhi konsumsi domestik dan ekspor serta memenuhi permintaan terhadap proses kelanjutan kegiatan produksi selanjutnya. Sektor pertanian sub sektor perikanan merupakan sektor terunggul atau unggulan mengingat sektor ini merupakan sektor yang paling dominan karena mampu memenuhi sebagian besar permintaanmemenuhi kebutuhan permintaan domestik dan sebagian kecil digunakan sebagai input industri bahan makanan. Dengan demikian dapat dilihat dari ketergantungan Provinsi Maluku terhadap berbagai kegiatan ekonomi wilayah, teridentifikasi bahwa kegiatan produksi yang dilakukan dengan mempergunakan bahan baku dari sektor pertanian hanya sekitar 15 persen. Hal ini berarti kegiatan produksi menggunakan sedikit bahan baku yang berasal dari wilayahnya sendiri dan sebagian besar untuk memenuhi permintaan di luar wilayah Provinsi Maluku. Sektor lainnya yang turut mempengaruhi perekonomian Provinsi Maluku selain sektor pertanian adalah sektor industri pengolahan. Sektor ini mampu menghasilkan barang-barang hasil industri dalam perekonomian wilayah sekitar 2.34 triliun rupiah. Sektor industri pengolahan mampu memenuhi kebutuhan permintaan konsumsi domestik sebesar Rp.1.21 triliun atau sekitar 51.90 persen dan untuk memenuhi kebutuhan di sektor-sektor produksi sebesar 0.76 triliun rupiah atau sekitar 32.61 persen sisanya sebesar 0.36 triliun rupiah atau sekitar 15.49 persen guna memenuhi permintaan ekspor. Impor yang dilakukan guna memenuhi permintaan domestik berupa barang dan jasa sebesar Rp.1.59 triliun atau sekitar 67.86 persen diperoleh dari luar wilayah Provinsi Maluku sedangkan sisanya sebesar Rp. 0.75 tiliun atau sekitar 32.14 persen merupakan hasil produksi domestik. Bila diidentifikasi dari besarnya nilai impor diatas maka dapat dikatakan bahwa Provinsi Maluku diindikasikan masih menggantungkan kebutuhan domestiknya yang cukup besar terhadap sektor industri pengolahan dari wilayah lain di luar wilayah Provinsi Maluku. Sektor perdagangan, hotel dan restoran merupakan sektor yang cukup berperan dalam kegiatan perekonomian wilayah. Sektor ini berada di kegiatan ekonomi wilayah nomor tiga berdasarkan struktur permintaan dan penawaran, oleh sebab itu sektor perdagangan, hotel dan restoran dapat dikatakan merupakan salah satu sektor yang harus menjadi perhatian di Provinsi Maluku. Dengan jumlah permintaan sebesar Rp.1.68 triliun ternyata sektor ini mampu memenuhi kebutuhan permintaan domestik sebesar Rp. 0.98 triliun atau sekitar 58.20 persen sedangkan sisanya berupa permintaan dari luar wilayah ini sebesar Rp. 0.07 triliun atau sekitar 0.44 persen, sehingga dapat dikatakan bahwa sektor ini mampu memenuhi permintaan domestik. Namun bila dilihat dari sisi struktur penawaran sektor perdagangan, hotel dan restoran sama dengan sektor lainnya seperti: sektor listrik,gas dan air, pertambangan dan penggalian, bangunan, pengangkutan dan komunikasi, bank dan lembaga keuangan serta sektor jasa-jasa masih merupakan sektor-sektor yang memiliki kesamaan distribusi yang sebagian besar penawarannya berasal dari aktivitas kegiatan ekonomi domestik. Bila diidentifikasi selanjutnya maka dapat dikatakan bahwa baik dari sisi struktur permintaan maupun penawaran sektor-sektor ini sebagian besar untuk memenuhi kebutuhan produksi dan konsumsi domestik.

6.2.2. Struktur Output dan Nilai Tambah Bruto

Output sering diartikan sebagai nilai produksi barang ataupun jasa yang dihasilkan dari sektor-sektor ekonomi suatu wilayah daerah. Dengan menelaah besarnya output yang diciptakan oleh masing-masing sektor maka dapat diketahui sektor-sektor mana saja yang mampu memberikan sumbangan terbesar dalam pembentukan output secara keseluruhan di Provinsi Maluku. Nilai tambah bruto merupakan balas jasa terhadap faktor produksi yang tercipta karena adanya kegiatan produksi. Nilai tambah bruto di setiap sektor biasanya ditentukan oleh besarnya output nilai produksi yang dihasilkan serta jumlah biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi. Dengan demikian suatu sektor yang memiliki output besar belum tentu memiliki nilai tambah yang besar dan tergantung dari seberapa besar biaya produksi yang dikeluarkan oleh sektor tersebut. Berdasarkan pengertiannya diatas maka output sektor ekonomi tabel I-O Provinsi Maluku yang diklasifikasikan kedalam 60 sektor ekonomi diperoleh 10 sektor output terbesar seperti pada Tabel 15. Tabel 15. Sepuluh Sektor Terbesar Menurut Peringkat Output Provinsi Maluku, Tahun 2007 No Kode Uraian Sektor Nilai Juta Rp Kontribusi 1 44 Perdagangan besar dan eceran 1.439.867 19.61 2 21 Perikanan 1.167.714 15.91 3 56 Pemerintahan Umum dan Pertahanan 937.169 12.77 4 43 Bangunan 251.137 3.42 5 48 Angkutan Air 238.196 3.24 6 34 Industri Penggergajian Kayu 228.269 3.11 7 49 Angkutan Udara 219.691 2.99 8 13 Cengkih 214.141 2.92 9 47 Angkutan Darat 206.382 2.81 10 54 Sewa Bangunan 205.137 2.79 Lainnya 2.233.845.08 30.43 Jumlah 7.341.548.08 100.00 Sumber: Tabel Input-Output Provinsi Maluku Updating 2007. Data Diolah Berdasarkan Tabel 15 terlihat beberapa sektor ekonomi yang cukup dominan dalam penciptaan output di Provinsi Maluku. Sektor-sektor ekonomi dominan tersebut meliputi 3 sektor seperti terlihat pada besarnya kontribusi sektor-sektor tersebut antara lain: 1 Sektor perdagangan besar dan eceran dengan output sebesar Rp.1.58 triliun atau sekitar 21.64 persen. 2 Sektor perikanan dengan output sebesar Rp. 1.16 triliun atau sekitar 15.91 peresen. 3 Sektor pemerintahan umum dan pertahanan sebesar Rp. 0.94 triliun atau sekitar 12.77 persen. Bila dilihat dari kontribusi ketiga sektor dominan tersebut, sektor- sektor ini mampu menciptakan output sebesar 50.32 persen dari struktur output sektor lainnya. Dengan demikian dapat diidentifikasikan bahwa ketiga sektor sektor perdagangan dan eceran, perikanan, pemerintahan umum dan pertahanan merupakan leading sector dalam struktur perekonomian Provinsi Maluku. Beberapa sektor ekonomi yang memiliki peringkat output dalam kelompok 10 sektor dominan dengan kontribusinya kurang dari 10 persen antara lain: 1 Sektor bangunan dengan output 3.42 persen 2 Sektor angkutan air 3.24 persen 3 Sektor industri penggergajian kayu 3.11 persen 4 Sektor angkutan udara 2.99 persen 5 Sektor perkebunan cengkih 2.92 persen 6 Sektor angkutan darat 2.80 persen dan 7 Sektor sewa bangunan sekitar 2.79 persen. Bila dilihat dari besarnya kontribusi ketujuh sektor dominan dengan kontribusi kurang dari 10 persen dalam struktur output Provinsi Maluku, dapat dikatakan bahwa sektor angkutan air, angkutan udara, perkebunan cengkih, angkutan darat, belum mendapat perhatian yang serius dari pemerintah daerah. Untuk itu sudah selayaknya sektor-sektor tersebut dijadikan sebagai basis pengembangan sektor unggulan wilayah kepulauan yang heterogen baik dari sisi geografis, ekonomi, sumberdaya alam, sumberdaya manusia, sosial budaya dalam rangka pengembangan ekonomi kawasan yang berbasis potensi lokal wilayah di Provinsi Maluku. Berdasarkan Tabel 16 nilai tambah bruto sebagai balas jasa terhadap faktor produksi yang tercipta karena adanya kegiatan produksi maka nilai tambah di tiap-tiap sektor tentunya ditentukan oleh besarnya output nilai produksi yang dihasilkan. Ketiga sektor ekonomi dominan berdasarkan penciptaan nilai tambah bruto antara lain: 1 Sektor perdagangan besar dan eceran sebesar Rp.1.24 triliun atau sekitar 22.54 persen 2 Sektor perikanan sebesar Rp. 0.9 triliun atau sekitar 16.40 persen 3 Sektor pemerintahan umum dan pertahanan sebesar Rp. 0.8 triliun atau sekitar 15.19 persen. Bila dilihat dari penciptaan peringkat output dan nilai tambah maka terlihat ketiga sektor ini berperan sangat dominan sebagai pencipta output terbesar dan nilai tambah terbesar di Provinsi Maluku. Tabel 16. Sepuluh Sektor Terbesar Menurut Peringkat Nilai Tambah Bruto Provinsi Maluku, Tahun 2007 No Kode Uraian Sektor Nilai Juta Rp Kontribusi 1 44 Perdagangan besar dan eceran 1.090.154 19.82 2 21 Perikanan 902.204 16.40 3 56 Pemerintahan umum dan pertahanan 835.498 15.19 4 3 Ubi kayu 181.755 3.30 5 13 Cengkih 170.270 3.10 6 54 Sewa bangunan 161.294 2.93 7 47 Angkutan darat 154.110 2.80 8 48 Angkutan air 143.136 2.60 9 49 Angkutan udara 141.396 2.57 10 12 Kelapa 137.255 2.50 Lainnya 1.582.960 28.78 Jumlah 5.500.032 100.00 Sumber: Tabel Input-Output Provinsi Maluku Updating, Tahun 2007. Data Diolah Sesuai dengan Tabel 16 dapat dirinci nilai tambah bruto berdasarkan 10 sektor terbesar dalam penciptaan nilai tambah bruto di Provinsi Maluku. Dari kesepuluh sektor terbesar tersebut teridentifikasi 3 sektor paling dominan dalam penciptaan nilai tambah bruto mampu menciptakan perannya sekitar 54.13 persen atau sebesar Rp. 2 97 triliun terhadap seluruh nilai tambah bruto yang terbentuk di Provinsi Maluku. Selain ketiga sektor dominan diatas terdapat 7 sektor lainnya yang termasuk kedalam sektor dominan yaitu: 1 Sektor tanaman pangan ubi kayu 3.30 persen 2 Sektor perkebunan 3.10 persen cengkih 3 Sektor sewa bangunan 2.93 persen 4 Sektor angkutan darat 2.78 persen 5 Sektor angkutan air 2.60 persen 6 Sektor angkutan udara 2.57 persen 7 Sektor