Pengganda Tenaga Kerja Sektoral

6.4.1. Keterkaitan ke Depan dan Penyebaran ke Depan

Berdasarkan klasifikasi 60 sektor ekonomi Provinsi Maluku, terlihat 10 sektor yang memiliki indeks keterkaitan ke depan forward linkage diatas rata- rata sektor lainnya dan indeks penyebaran ke depannya seperti terlihat pada Tabel 22. Tabel 22. Sepuluh Sektor Tingkat Keterkaitan ke Depan Tertinggi dengan Tingkat Penyebarannya Provinsi Maluku, Tahun 2007 No Kode Sektor Kaitan ke Depan Penyebaran ke Depan 1. 44 Perdagangan besar dan eceran 2.5302 0.6010 2. 24 Industri pengilangan minyak bumi 2.4422 0.5682 3. 19 Kayu gelondongan 2.3962 1.2094 4. 39 Industri semen dan bahan galian bukan logam 2.2711 1.4348 5. 1 Padi 2.2355 1.6785 6. 36 Industri kerang-kerangan 2.0655 0.8953 7. 38 Industri pupuk kimia dan barang dari karet 1.9076 1.2137 8. 37 Industri kertas dan barang cetakan 1.8402 0.9185 9. 42 Air bersih 1.6708 0.7785 10. 31 Industri kain tenun 1.3305 0.9135 Sumber: Tabel Input-Output Provinsi Maluku Updating, Tahun 2007. Data Diolah Sektor-sektor yang termasuk dalam kategori 10 besar sektor yang memiliki indeks keterkaitan ke depan tertinggi adalah sektor perdagangan besar dan eceran 44 yaitu sebesar 2.5302 dengan indeks tingkat penyebaran ke depan sebesar 0.6010, hal ini mengidikasikan bahwa sektor perdagangan besar dan eceran memperlihatkan adanya peningkatan output di sektornya. Dengan demikian dapat dikatakan peningkatan output dari sektor pedagang besar dan eceran dapat mencapai nilai sebesar 2.5302 kali lipat dibandingkan dengan rata- rata peningkatan output di sektor lain apabila seluruh sektor ekonomi masing- masing mengalami kenaikan permintaan akhir sebesar 1 unit. Bila melihat indeks penyebaran ke depan dari sektor pedagang besar dan eceran yang menunjukkan nilai sebesar 0.6010 maka dapat diindikasikan bahwa sektor ini mempengaruhi penciptaan terhadap output sektor-sektor ekonomi di Provinsi Maluku dimana penciptaan output sektor-sektor ekonomi tersebut tergantung secara merata pada sektor pedagang besar dan eceran. Sektor lain yang memiliki indeks keterkaitan ke depan tertinggi namun mempunyai nilai indeks penyebaran ke depan terendah antara lain, sektor industri pengilangan minyak bumi 24, industri kerang-kerangan 36, industri kertas dan barang cetakan 37, air bersih 42 dan industri kain tenun 31. Sektor-sektor yang memiliki indeks keterkaitan ke depan tertinggi dan indeks penyebaran ke depan terendah seperti sektor-sektor di atas menunjukkan bahwa, sektor-sektor tersebut mengalami peningkatan output sebesar indeks keterkaitan ke depan dibandingkan dengan rata-rata peningkatan output di sektor lain apabila seluruh sektor ekonomi masing-masing mengalami kenaikan permintaan akhir sebesar 1 unit. Namun dengan indeks penyebaran ke depan yang rendah sektor-sektor ini mengindikasikan bahwa penciptaan output dari sektor-sektor ekonomi lainnya di Provinsi Maluku secara merata tergantung pada sektor-sektor seperti, sektor industri pengilangan minyak bumi, industri kerang-kerangan, industri kertas dan barang cetakan, air bersih dan industri kain tenun. Sektor-sektor ekonomi lainnya yang memiliki indeks keterkaitan ke depan tertinggi maupun indeks penyebaran ke depan tertinggi diatas rata-rata yakni lebih besar dari satu seperti, sektor kayu gelondongan 19, industri semen dan bahan galian bukan logam 39, padi 1, industri pupuk kimia dan barang dari karet 38. Dengan demikian sektor-sektor yang memiliki indeks penyebaran ke depan tertinggi diatas rata-rata yakni lebih besar dari satu mengindikasikan bahwa