Analisis Skalogram Analisis Pendekatan Regional

sektor-sektor ekonomi wilayah yang diteliti. Dalam pengelompokkan sektor ekonomi tersebut keseragaman kegiatan ekonomi serta administrasi pemerintahan sering berjalan bersamaan. Untuk itu dalam penelitian ini model pendekatan analisis sektoral sebagai salah satu model dengan mempergunakan metode analisis Input-Output I-O diharapkan dapat menjawab permasalahan pada penelitian ini.

4.3.2.1. Analisis Input-Output I-O

Analisis I-O merupakan salah satu model analisis perkembangan perekonomian wilayah. Dengan demikian berbagai permasalahan perekonomian wilayah dapat dilakukan dengan mempergunakan model analisis ini. Permasalahan perkembangan perekonomian wilayah yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun dapat dilihat dari adanya interaksi antarsektor sehingga perlu dilakukan pendekatan secara general equilibrium seperti model input-ouput I-O Miller and Blair, 1985. Proses penyusunan tabel I-O dan berbagai analisis ekonomi yang menggunakan model I-O meliputi beberapa variabel seperti: 1. Variabel output 2. Variabel input antara 3. Variabel input primer 4. Variabel permintaan akhir 5. Variabel impor Perumusan konsep dan defenisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan hasil yang diperoleh dari analisis Input-Output I-O dengan mempergunakan program GRIMP seperti: I. Nilai Tambah Bruto Dari aspek nilai tambah bruto NTB ini dapat diketahui kondisi perekonomian Provinsi Maluku yang meliputi: a. Besarnya masing-masing komponen yang terkandung di dalam NTB tersebut yaitu upah dan gaji, surplus usaha, penyusutan, dan pajak tak langsung. b. Tingkat efisiensi ekonomi daerah, baik terhadap penggunaan faktor produksi yang tersedia dalam menghasilkan output total daerah maupun terhadap kemampuan dalam menciptakan besarnya nilai tambah bruto itu sendiri. II. Tingkat Ketergantungan Faktor Input Tingkat ketergantungan faktor input TKFI dimaksudkan sebagai kapasitas penggunaan faktor input suatu sektor untuk menghasilkan output. Semakin tinggi nilai TKFI suatu sektor, maka hal demikian menunjukkan semakin tinggi ketergantungan pada faktor input oleh sektor tersebut untuk menghasilkan output. Di dalam Tabel Input-Output terdapat dua jenis Input, yaitu Input Antara dan Input Primer. Input Antara diartikan sebagai segenap faktor input atau biaya, baik antara lain bentuk barang maupun jasa bagi segenap sektor perekenomian yang penggunaannya adalah secara langsung pakai dan langsung habis. Input Primer diartikan sebagai input atau biaya yang timbul sebagai akibat penggunaan faktor produksi dalam suatu kegiatan ekonomi. Faktor produksi di sini terdiri dari tenaga kerja, lahan, modal dan kewirausahaan. Wujud dari input primer adalah upah dan gaji, surplus usaha, penyusutan barang modal, dan pajak tak langsung. Dimana kedua input tersebut tidak dapat dipisahkan, maka nilai-nilai koefisien input keduanya dapat digunakan untuk menganalisis tingkat efisiensi teknis produksi daerah. Asumsi ini didasarkan pada dalil bahwa jumlah koefisien Input Antara dan koefisien Input Primer adalah -1 Rauf. 2002. Jika nilai kofisien Input Antara lebih besar dari 0.5 maka hal demikian menunjukkan bahwa sektor yang bersangkutan masih mengutamakan ketergantungan pada penggunaan faktor produksi faktor input produksi daripada mengutamakan penciptaan NTB atau balas jasa yang bisa dinikmati oleh masyarakat. Kondisi demikian menunjukkan bahwa kemampuan teknis sektor yang bersangkutan belum efisien. NTB, PA dan TKFI secara simultan dapat dijelaskan melalui analisis Tabel Input-Output, yaitu dengan menganalisis hubungan antara angka transaksi dalam Tabel 3. Pada dasarnya penyusunan tabel Inpul-Oulpul adalah untuk memperlihatkan bagaimana output suatu sektor yang dialokasikan ke sektor- sektor lain atau sebaliknya. Untuk itu dalam tabel Input-Output secara horizontal atau menurut baris ditempatkan alokasi output masing-masing sektor ke sektor komponen lainnya dalam Tabel tersebut. Secara vertikal atau menurut koloni ditempatkan susunan input yang memperlihatkan perincian susunan input masing- masing sektor yang berasal dari sektor komponen lainnya. Tabel Transaksi Input- Output sederhana dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Tabel Transaksi Input-Output Sederhana Alokasi Output Permintaan Antar Perminiaan Akhir Total Output Susunan Input Sektor I ... J n Sektor i XM ... Xij ... Xm Fi Xi ... …. … ... ... ... Sektor j Xfi ... Xs Xjn Fi Xi ... ... ... Sektor n Xni Xni X-nn Fn Xn Input Primer Vj V … - V Total Input Xi Xi xn F X Sumber: Richardson, 1978