Konektivitas Keunggulan Sektoral Berdasarkan Kriteria Analisis

189 Tabel 28. Sepuluh Sektor Terbesar dengan Kriteria Analisis Pengganda Multiplier Effect, Output, Pendapatan dan Tenaga Kerja, Tahun 2007 No Kode Uraian Sektor Nilai No Kode Uraian Sektor Nilai No Kode uraian sektor Nilai 1 35 Industri barang lain dari kayu dan hasil hutan lainnya 2.0403 1 43 Bangunan 3.0279 1. 44 Pedagang besar eceran 16.5893 2 43 Bangunan 1.9565 2 35 Industri barang lain dari kayu dan hasil lainnya 2.3251 2. 34 Industri penggergajian kayu 14.7396 3 33 Industri kayu lapis 1.8862 3 33 Industri kayu lapis 2.1812 3. 54 Sewa bangunan 14.7065 4 34 Industri penggergajian kayu 1.8311 4 34 Industri Penggergajian kayu 2.1081 4. 33 Industri kayu lapis 12.7934 5 28 Industri roti, biskuit dan sejenisnya 1.6962 5 25 Industri penggilingan padi 1.8046 5. 49 Angkutan udara 5.5557 6 31 Industri kain tenun 1.6314 6 54 Sewa bangunan 1.8004 6. 28 Industri roti, biskuit dan sejenisnya 4.9105 7 40 Industri lainnya 1.6309 7 28 Industri minyak hewan dan nabati 1.7871 7. 30 Industri makanan dan minuman lainnya 4.1120 8 30 Industri makanan dan minuman lainnya 1.6121 8 31 Industri kain tenun 1.7770 8. 57 Jasa sosial kemanusiaan 3.6553 9 37 Industri kertas dan barang cetakan 1.5537 9 29 Industri gula 1.7171 9. 25 Industri penggilingan padi 3.4125 10 25 Industri penggilingan padi 1.5377 10 30 Industri makanan dan minuman lainnya 1.7093 10. 35 Industri barang lain dari kayu dan hasil hutan lainnya 3.0219 Sumber: Tabel Inpuit-Output Provinsi Maluku Updating,Tahun 2007. Data Diolah Tabel 29. Konektivitas Sektor Unggulan Berdasarkan Kriteria Analisis Pengganda Multiplier Effect, Output, Pendapatan dan Tenaga Kerja, Tahun 2007 No Kode Uraian Sektor Nilai Output No Kode Uraian Sektor Nilai Pendapatan no Kode uraian sektor Nilai TK 1 33 Industri kayu lapis 1.8862 1 33 Industri kayu lapis 2.1812 1. 33 Industri kayu lapis 12.7934 2 28 Industri roti, biskuit dan sejenisnya 1.6962 2 28 Industri minyak hewan dan nabati 1.7871 2. 28 Industri roti, biskuit dan sejenisnya 4.9105 3 30 Industri makanan dan minuman lainnya 1.6121 3 30 Industri makanan dan minuman lainnya 1.7093 3. 30 Industri makanan dan minuman lainnya 4.1120 4 25 Industri penggilingan padi 1.5377 4 25 Industri penggilingan padi 1.8046 4. 25 Industri penggilingan padi 3.4125 Sumber: Tabel Inpuit-Output Provinsi Maluku Updating, Tahun 2007. Data Diolah industri roti, biskuit dan sejenisnya 28, industri makanan dan minuman lainnya 30, serta industri penggilingan padi 25 Sektor-sektor yang termasuk dalam sektor unggulan berdasarkan hasil konektivitas berdasarkan kriteria pengganda memperlihatkan bahwa ke empat sektor tersebut memiliki nilai pengganda output, pendapatan maupun tenaga kerja terbesar baik dari sisi pengganda output, pendapatan dan tenaga kerja. Sektor- sektor unggulan dimaksud menujukkan bahwa jika terjadi peningkatan permintaan akhir terhadap sektor-sektor tersebut akan memberikan dampak yang positif terhadap output seluruh sektor, pendapatan masyarakat serta memiliki kemampuan didalam menciptakan kesempatan kerja pada seluruh sektor unggulan wilayah kepulauan di Provinsi Maluku.

7.1.3. Konektivitas Keunggulan Sektoral Berdasarkan Kriteria Analisis

Keterkaitan Antarsektor Salah satu keunggulan dari analisis keterkaitan antarsektor Intersectoral Linkages yaitu dapat mengetahui seberapa besar tingkat hubungan atau keterkaitan antarsektor ekonomi. Keterkaitan antarsektor ekonomi dapat berupa keterkaitan ke belakang backward linkages maupun ke depan forward linkages. Backward linkages merupakan hubungan dengan bahan mentah sedangkan forward linkages merupakan hubungan dengan penjualan barang jadi. Konektivitas sepuluh sektor terbesar dari kriteria backward linkages dan forward linkages menghasilkan beberapa sektor unggulan berdasarkan analisis dari kedua kriteria tersebut. Sektor-sektor unggulan berdasarkan konektivitas keriteria backward dan forward linkages seperti terlihat pada Tabel 30 dan Tabel 31 yaitu: sektor industri kerang-kerangan 36 dan industri kain tenun 31. Hasil analisis memperlihatkan bahwa ke tiga sektor tersebut secara konektivitas mampu memberikan nilai keterkaitan ke belakang dan ke depan yang tinggi. Dengan demikian ketiga sektor ini memiliki nilai penyebaran dan nilai kepekaan yang tinggi diatas derajat penyebaran maupun kepekaan rata-rata secara keseluruhan. Selain itu nilai penyebaran dan kepekaan dari ketiga sektor unggulan dimaksud dapat diartikan memiliki kemampuan untuk mendorong penciptaan dan peningkatan output secara merata pada seluruh sektor perekonomian wilayah kepualaun Provinsi Maluku. Tabel 31 memperlihatkan hasil konektivitas dari hasil analisis intersectoral linkages.