8.2.1.5. Kabupaten Seram Bagian Barat
Hasil analisis terhadap Kabupaten Seram Bagian Barat menunjukkan bahwa sub wilayah pengembangan IV pada Tahun 2000-2002 dan menjadi sub
wilayah pengembangan V Tahun 2008-2009. Perubahan posisi atau hirarki dari sub wilayah pengembangan Seram Bagian Barat memperlihatkan penurunan
posisi dari kelengkapan fasilitas pelayanan di Provinsi Maluku. Namun penurunan peringkat sub wilayah pengembangan ini tidak berarti mengindikasikan bahwa
penyediaan fasilitas pelayanan tidak atau belum tersedia. Penurunan posisi dari wilayah ini akibat dari cepatnya perkembangan fasilitas pelayanan di sub wilayah
pengembangan lainnya seperti Kabupaten Buru dan Kabupaten Maluku Tenggara. Sub wilayah pengembangan Seram Bagian Barat sejak Tahun 2000-
2009 memperlihatkan peningkatan ketersediaan fasilitas pelayanan sebesar 10 persen.. Hal ini berarti laju perkembangan sub wilayah pengembangan IV masih
rendah dalam penyediaan fasilitas pelayanan di wilayahnya. Seram Bagian Barat yang terkenal sebagai kawasan sentra produksi pertanian seharusnya di dukung
dengan ketersediaan fasilitas pelayanan yang dapat meningkatkan sektor-sektor unggulan wilayahnya seperti sektor tanaman pangan dan hasil hutan lainnya.
Sektor-sektor unggulan dari sub wilayah pengembangan ini dari analisis Input- Output provinsi menunjukkan masih sumbangannya terhadap PDRB.
Kabupaten Seram Bagian Barat sebagai sub wilayah pengembangan V tentunya mampu menyediakan fasiltas pelayanan pendukung sektor unggulan
wilayah bila arah dan strategi kebijakan pembangunan sesuai dengan karakteristik wilayahnya. Karakteristik wilayah yang lebih di dominasi sektor pertanian
tanaman pangan dan hasil hutan lainnya seharusnya di dukung dengan
penyediaan jasa transportasi laut atau darat. Ketidakmampuan dalam penyediaan fasilitas pelayan di sektor transportasi laut dan darat akan berdampak pada
lambatnya perkembangan sektor-sektor unggulan di wilayah ini. Dengan demikian sub wilayah pengembangan V seperti Kabupaten Seram Bagian Barat
perlu mempercepat penyediaan fasilitas-fasilitas pelayanan yang belum ada dan meningkatkan kemampuan fasilitas pelayanan yang sudah ada menjadi lebih baik
lagi seperti fasilitas di sektor pelayanan di sektor transportasi darat dan laut.
8.2.1.6. Kabupaten Maluku Tenggara Barat
Hasil analisis Kabupaten Maluku Tenggara Barat memperlihatkan bahwa wilayah ini berfungsi sebagai sub wilayah pengembangan V pada Tahun
2000 dan sebagai sub wilayah pengembangan VI Tahun 2009. Posisi sub wilayah pengembangan V menjadi VI karena adanya perkembangan fasilitas pelayanan
yang berkembang di wilayah lain. Tahun 2000 kelengkapan fasilitas di sub wilayah pengembangan sekitar 20,0 persen dan Tahun 2009 sekitar 26.66 persen.
Hal ini mengidikasikan terjadi perubahan yang lebih baik didalam penyediaan fasilitas pelayanan di wilayan ini sekitar 6.0 persen. Kenaikan sebesar 6.0 persen
menunjukkan bahwa proses perubahan di dalam penyediaan fasilitas masih bergerak lambat.
Sebagai sub wilayah pengembangan daerah pemekaran baru maka dapat dikatakan bahwa Kabupaten Maluku Tenggara Barat perlu mempercepat
penyediaan fasilitas pelayanan yang lebih baik bila tidak akan tertinggal dengan wilayah lain yang sama-sama merupakan daerah pemakaran baru seperti
Kabupaten Seram Bagian Barat. Sebagai wilayah pemekaran baru yang berada pada posisi ke VI sub wilayah pengembangan di Provinsi Maluku, Kabupaten
Maluku Tenggara memiliki keunggulan di dalam penyediaan fasilitas pelayanan di sektor transportasi Ferry. Tarnsportasi ini menghubungkan antara sub wilayah
pengembangan VI dengan IV yaitu Kabupaten Maluku Tenggara. Sub wilayah pengembangan Maluku Tenggara Barat merupakan kawasan sentra produksi