10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini akan menguraikan tinjauan pustaka yang melandasi penelitian, yang meliputi:; 1 penelitian terdahulu; 2 kajian teori ; 3 kerangka berpikir;
4 hipotesis.
2.1 Penelitian Terdahulu
Penelitian ini menggunakan berbagai macam literatur yang berfungsi sebagai bahan acuan untuk memperkuat teori-teori yang dipakai dalam penelitian
ini. Selain dari buku dan artikel dalam internet, peneliti juga memakai penelitian terdahulu yang berupa skripsi dan jurnal penelitian untuk menjadi bahan acuan.
Selain itu juga sebagai bahan rujukan dalam penulisan teori-teori dalam penelitian ini.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Rini Yusmiati dengan judul “Meningkatkan Keaktifan Siswa Dalam Proses Belajar Di Kelas Melaui Layanan
Bimbingan Kelompok Pada Siswa Kelas VIII SMP N 7 Semarang Tahun Ajaran 20092010”. Adapun hasil penelitian tersebut adalah adanya peningkatan
keaktifan siswa dalam proses belajar dikelas melalui layanan bimbingan kelompok pada siswa kelas VIII SMP N 7 semarang Tahun 20092010 diperoleh
tingkat keaktifan siswa dalam proses belajar dikelas sebelum mendapatkan layanan bimbingan kelompok tergolong rendah. Peningkatan keaktifan siswa
diperoleh dari dinamika, keterbukaan, kerjasama, komunikasi dan kepercayaan dari anggota kelompok. Hal ini berarti bahwa layanan bimbingan kelompok
mampu memberikan kontribusinya untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam proses belajar di kelas.
Dalam penelitian yang berjudul “Kegiatan Kepramukaan Sebagai Sarana Menumbuhkan Kedisiplinan Siswa SMP Negeri 1 Dukuhturi K
ebupaten Tegal ” yang dilakukan oleh Upik Isriyanah di dalam penelitian ini dijelaskan bahwa
kegiatan keapramukaan berpengaruh positif terhadap tingkat kedisiplinan dan kemandirian siswa SMP Negeri 1 Dukuhturi Kabupaten Tegal, maka demikian
dapat disimpulkan yaitu kegiatan kepramukaan secara efektif langsung dapat meningkatkan kemandirian siswa baik itu dalam hal akademik maupun non
akademik. Dalam jurnal internasional yang berjudul Teaching as Subversive Activity
yang dilakukan oleh Neil Postman Charles Weingartner 2009:125 dijelaskan bahwa Aktifitas adalah proses dimana adanya keterlibatan yang didasari oleh
adanya rangsangan dari dalam diri untuk dapat mengerjakan sesuatu agar lebih berkembang dalam diri tersebut, baik secara fisik maupun psikisnya. Dalam jurnal
ini juga menjelaskan bahwa pengajaran juga harus kreatif sehingga pengajaaran dapat lebih variatif.
Dari beberapa penelitian terdahulu, keaktifan kepramukaan dapat diatasi dengan berbagai layanan yang ada dalam Bimbingan dan Konseling tidak
terkecuali dengan bimbingan kelompok. Melihat dari pemaparan diatas peneliti ingin menggunakan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi kelompok untuk
meningkatkan keaktifan kepramukaan. Karena bimbingan kelompok dianggap yang paling sesuai dengan permasalahan yang akan ditelliti.
2.2 Kajian Teori