3 Keaktifan dalam aktivitas pendengaran seperti mendengarkan atau
menyimak guru yang sedang mengajar atau siswa yang sedang berpendapat.
4 Keaktifan dalam aktivitas motorik seperti menulis, menggambar,
tunjuk jari ataupun mengerjakan tugas dipapan tulis. 5
Keaktifan dalam aktivitas mental yang berkaitan dengan keberanian dalam menjalankan aktivitas lisan dan motoriknya.
6 Keaktifan dalam aktivitas emosional seperti sikap tenang dalam
proses pembelajaran
2.2.4 Upaya Menumbuhkan Keaktifan Siswa
Manusia pada pada dasarnya tidak akan pernah lepas dari berbagai macam masalah, seperti bagaimana agar bisa aktif dalam segala kegiatan. Proses untuk
mengembalikan atau menumbuhkan sikap aktif perlu proses agar sikap tersebut dapat muncul. Keaktifan merupakan sikap seorang individu dimana individu dapat
berubah karena muncul dari dalam dirinya atau kemauan sendiri. Dengan keaktifan kita bisa lebih bisa menempa diri untuk lebih maju dari sebelumnya,
maka dari itu kekatifan tersebut harus ditumbuhkan dari dalam diri. Menurut Hollingswort Lewis 2008: viii mengemukakan bahwa
terdapat beberapa cara yang dilakukan untuk dapat menumbuhkan keaktifan siswa yaitu 1 mengacu pada tujuan; 2 melibatkan siwa; 3 menggunakan seni,
gerakan dan indera; dan 4 meragamkan langkah dan kegiatan. Dari penjelasan yang dikemukakan ahli tersebut dapat diuraikan sebagai berikut
1 Mengacu pada tujuan
Tujuan pembelajaran hendakanya disampaikan kepada siswa agar mereka dapat mengerti dan dapat mengubungkan tujuan tersebut dengan hasil yang
hendak dicapai dari kegiatan tersebut. 2 Melibatkan Siswa
Untuk membuat
pembelajaran lebih
bermakna, siswa
harus menggunakan lebih banyak energi mental dan emosional dengan melibatkan siswa
dalam kegiatan pembelajaran. 3 menggunakan seni, gerakan, dan indera
Penggunaan seni dan gerakan adalah salah satu cara untuk menarik perhatian yang diharapkan dapat membuat siswa untuk ikut interaktif dalam
proses pembelajaran. 4 Meragamkan langkah
untuk menjaga agar pikiran selalu siaga, ragamkanlah lankah dan jenis kegiatan. Sediakan ide-ide untuk merubah langkah dari setiap pembelajaran. Hal
ini juga untuk menghindari kejenuhan. Gagne dan Bringgs dalam Yamin, 2007: 84 menyebutkan faktor-faktor yang
dapat menumbuhkan timbulnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran yaitu 1 memberikan motivasi atau menarik perhatian siswa, sehingga mereka berperan
aktif dalam kegiatan pembelajaran; 2 menjelaskan tujuan intruksional kemampuan dasar kepada siswa; 3 mengingatkan kompetensi belajar kepada
siswa; 4 memberikan stimulus masalah, topik, dan konsep yang akan dipelajari; 5 memberi petunjuk kepada siswa cara mempelajarinya; 6
memunculkan aktivitas, partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran; 7 memberi umpan balik feed back; 8 melakukan tagihan-tagihan terhadap siswa
berupa tes, sehingga kemampuan siswa selalu terpantau dan terukur; dan 8 menyimpulkan setiap materi yang disampaikan diakhir pembelajaran.
Dari beberapa pendapat diatas tentang upaya menumbuhkan keaktifan siswa, dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa cara untuk menumbuhkan
keaktifan meliputi berpusat pada tujuan, keterlibatan siswa, menggunakan gerakan dan indera, meragamkan langkah kegiatan.
2.2.5 Aspek-Aspek Keaktifan Siswa