keikutsertaan secara aktif para anggota kelompok tersebut. Karena dapat dikatakan bahwa anggota kelompok merupakan badan dan jiwa kelompok
tersebut. Agar dinamika kelompok selalu berkembang, maka peranan yang dimainkan para anggota kelompok adalah:
1 Membantu terbinanya suasana keakraban dalam hubungan antaranggota
kelompok. 2
Mencurahkan segenap perasaan dalam melibatkan diri dalam kegiatan kelompok.
3 Berusaha agar yang dilakukannya itu membantu tercapainya tujuan
bersama 4
Membantu tersusunnya aturan kelompok dan berusaha mematuhinya dengan baik.
5 Benar-benar berusaha untuk secara aktif ikut serta dalam seluruh
kegiatan kelompok. 6
Mampu berkomunikasi secara terbuka 7
Berusaha membantu anggota lain. 8
Memberi kesempatan anggota lain untuk juga menjalankan peranannya. 9
Menyadari pentingnya kegiatan kelompok itu.
2.5 Peningkatkan Keaktifan Siswa Terhadap Kegiatan Kepramukaan
Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Kelompok
Peningkatatan keaktifan siswa terhadap kegiatan kepramukaanuntuk semua individu baik yang kelas atas atau bawah. Dalam hal ini individu yaitu
siswa di sekolah, memerlukan kegiatan kepramukaan, karena di dalam kegiatan
kepramukaan tersebut di dalamnya ditanamkan kepada siswa untuk hidup mandiri dan dapat mengembangkan keterampilannya. Peningkatan keaktifan kegiatan
kepramukaan dapat dilakukan melalui penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling. Peneliti memanfaatkan layanan bimbingan kelompok untuk
meningkatkan keaktifan siswa mengikuti kegiatan kepramukaan. Bimbingan kelompok adalah bimbingan yang diberikan kepada
sekelompok individu dengan memanfaatkan dinamika kelompok yaitu interaksi masing-masing anggota yang menghidupkan proses kegiatan bimbingan
kelompok. Melalui dinamika kelompok tersebut diharapkan masing-masing anggota memperoleh informasi atau topik-topik yang dibahas bersama, serta
pengetahuan dan pengalaman yang nantinya dapat dikembangkan secara optimal sesuai dengan tugas perkembangan yang seharusnya dilaksanakan.
Tujuan bimbingan kelompok diantaranya adalah setiap anggota kelompok mampu mengeluarkan pendapat, ide, saran, tanggapan, perasaan, dan lain
sebagainya, mampu berbicara di depan orang banyak, belajar menghargai pendapat orang lain, menjadi akrab satu sama lainnya, mampu mengendalikan diri
dan dapat bertenggang rasa. Dengan mampu mengeluarkan pendapat, berbicara, menghargai orang lain dan bertenggang rasa, berarti siswa akan dapat dengan
mudah bersosialisasi, mudah memperoleh pemahaman dalam pembelajaran di sekolah,
dapat mengembangkan
pengetahuannya, yakni
belajar dari
pengalamannya, maupun melalui informasi yang mereka terima dari lingkungannya. Dalam prosesnya diharapkan setiap anggota mampu saling
memotivasi dan berbagi pengalaman satu sama lain.
Melalui interaksi dalam pelaksanaan layanan bimbingan kelompok diharapkan siswa menjadi terpacu untuk mengembangkan diri terutama bagi siswa
yang memiliki keaktifan yang sangat rendah mengikuti kegiatan kepramukaan. Siswa tersebut dapat belajar dari pengalaman antar anggota kelompok sehingga ia
dapat introspeksi dan berusaha untuk mampu menghadapi kesulitan yang dialami. Peningkatan keaktifan siswa mengikuti kegiatan kepramukaan melalui media
bimbingan kelompok akan lebih efektif karena didalamnya melibatkan teman sebaya sehingga dalam bertukar pendapat tidak ada rasa canggung. Dengan
demikian pemahaman anggota kelompok menjadi lebih baik tentunya dengan arahan dari pemimpin kelompok.
Peningkatan keaktifan siswa mengikuti kegiatan kepramukaan melalui layanan bimbingan kelompok diperlukan untuk memberikan dorongan positif agar
mereka mampu manghadapi hambatan dan mengatasi kesulitan terutama dalam hal kemandirian. Dalam hal ini peneliti menggunakan layanan bimbingan
kelompok agar siswa juga dapat termotivasi melalui suasana kelompok sehingga dapat memperkuat motivasi internalnya. Bimbingan kelompok juga lebih efektif
dalam pemberian program bantuan kepada siswa sehingga tidak perlu membantu secara individual yang lebih memerlukan banyak waktu. Melalui upaya bantuan
tersebut diharapkan siswa menjadi termotivasi baik secara internal maupun eksternal sehingga mampu menghadapi hambatan dalam pencapaian prestasi.
Tujuan akhirnya yaitu siswa dapat mencapai prestasi optimal dan berpengaruh baik pada kehidupan sosialnya yaitu menjadi pribadi yang berdaya juang tinggi
dan meraih sukses di masa depan.
2.6 Kerangka Berpikir