3.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
3.4.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2006: 55. Sedangkan menurut Arikunto populasi adalah keseluruhan subjek penelitian
Arikunto, 2006: 130. Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Demak. Hal tersebut dikarenakan siswa
kelas VII yang wajib mengikuti kegiatan kepramukaan di sekolah.
3.4.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2006: 56. Prosedur pengambilan sampel dalam
penelitianini adalah purposive sampling. Menurut Arikunto 2006 : 139 sampel bertujuan atau purposive sampling dilakukan dengan cara mengambil subyek
bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Dalam penelitian dengan teknik purposive sampling ini, peneliti
mengambil sampel berdasarkan karakteristik dan kriteria tertentu yaitu siswa kelas VII F dengan tingkat keaktifan diri terhadap kegiatan kepramukaan yang sangat
rendah, rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi dengan tujuan untuk meningkatkan keaktifan diri terhadap kegiatan kepramukaan. Siswa yang
memiliki keaktifan diri terhadap kegiatan kepramukaan sangat rendah, rendah, tinggi dan sangat tinggi diperoleh dari hasil pre test.
3.4.3 Alat Pengumpul Data
Pengumpulan data sangat penting dalam penelitian, oleh karena itu dibutuhkan suatu metode dan alat pengumpulan data yang dapat menjaring
seluruh informasi dan data yang diperlukan dalam penelitian. Metode pengumpulan data pada prinsipnya berfungsi untuk mengungkapkan variabel yang
akan diteliti. Dalam penelitian ini data yang akan diungkap berupa aspek psikologi yaitu keaktifan diri siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah skala psikologi dan alatnya adalah skala keaktifan diri siswa.
Skala psikologi adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur atribut psikologis Azwar, 2005: 1. Terdapat beberapa karakteristik skala psikologi
sebagai alat ukur yaitu: 1
Stimulusnya berupa pertanyaan atau pernyataan yang tidak langsung mengungkap atribut yang hendak diukur melainkan mengungkap
indikator perilaku dari atribut yang bersangkutan. 2
Atribut psikologis diungkap secara tidak langsung lewat indikator- indikator perilaku sedangkan indikator perilaku diterjemahkan
dalam bentuk item-item. 3
Respons subjek tidak diklasifikasi sebagai jawaban “benar”atau “salah” tetapi semua jawaban dapat diterima sepanjang diberikan
secara jujur dan sungguh-sungguh. Azwar,2005: 4 Alat pengumpul data yang digunakan adalah skala keaktifan diri yang
dikembangkan oleh peneliti berdasarkan teori yang ada. Dalam penelitian ini data
yang akan diungkap berupa konstruk untuk menggambarkan tingkat keaktifan diri siswa dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan sebagai stimulus yang tertuju
pada indikator untuk memancing jawaban yang merupakan refleksi dari keadaan pada subjek yang biasanya tidak disadari oleh responden yang bersangkutan.
Dalam penelitian ini skala yang digunakan adalah skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial Sugiyono, 2010: 134. Penggunaan skala Likert ini bertujuan untuk mengukur tingkat kedisiplinan siswa. Skala Likert
apabila digunakan dalam penelitian maka akan menghasilkan data interval. Skala likert memiliki lima kategori kesetujuan dan memiliki skor 1-5, akan
tetapi dalam penelitian ini menggunakan jawaban kesesuaian karena kesesuaian lebih tepat untuk menggambarkan keadaan yang diteliti sekarang. Skor skala likert
dalam penelitian ini berkisar antara 1-4 dengan asumsi untuk mempermudah subjek penelitian dalam memilih jawaban. Tidak ada manfaatnya untuk
memperbanyak pilihan jenjang karena justru akan mengaburkan perbedaan yang diinginkan diantara jenjang yang dimaksud, pada responden yang belum cukup
dewasa, diferensiasinya perlu disederhanakan Azwar, 2005: 33. Hal ini diperkuat oleh Arikunto 2006: 241 yang mengatakan bahwa ada kelemahan
dengan lima alternatif karena responden cenderung memilih alternatif yang ada di tengah karena dirasa aman dan paling gampang serta hampir tidak berfikir.
Sehingga memang disarankan alternatif pilihannya hanya empat saja. Skala yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai 4 alternatif jawaban yaitu „selalu‟,
„sering‟, „kadang‟, dan „tidak pernah‟. Responden bebas memilih salah satu
jawaban dari keempat alternatif jawaban yang ada sesuai dengan keadaan masing- masing responden. Jawaban soal positif diberi skor 4, 3, 2, 1, sedangkan jawaban
soal negatif diberi skor 1, 2, 3, 4 sesuai dengan arah pertanyaan atau pernyataan yang dimaksud. Adapun ketentuanpenskoransetiapjawabanadalahsebagaiberikut.
Tabel 3.2 Penskoran item
Alternatif jawaban Jenis item
Positif + Negatif -
Selalu 4
1 Sering
3 2
Kadang 2
3 Tidak pernah
1 4
Sumber: Sugiyono 2009:134 3.5 Prosedur Penyusunan Instrumen
Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengadaan instrumen penelitian melalui beberapa tahap. Prosedur yang ditempuh adalah perencanaan, penulisan
butir soal, penyuntingan, uji-coba, penganalisaan hasil, dan mengadakan revisi Arikunto,2006: 166. Sedangkan dalam penelitian ini, langkah-langkah yang
ditempuh oleh peneliti dalam pengadaan instrumen antara lain: membuat kisi-kisi instrumen, lalu dikonsultasikan, hasil konsultasi direvisi jika perlu, instrumen
yang telah direvisi diuji-cobakan, kemudian revisi kedua dan instrumen jadi yang siap disebarkan. Untuk lebih jelasnya, langkah-langkah yang ditempuh oleh
peneliti dapat dilihat pada bagan berikut.
Setelah mengetahui langkah-langkah dalam penyusunan instrumen penelitian, selanjutnya adalah membahas mengenai kisi-kisi instrumen yang
dilanjutkan dengan menyusun instrumen secara utuh beserta lembar jawabnya. Instrumen awal diujicobakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas
instrumen. Uji coba dilakukan kepada siswa kelas VII yang tidak termasuk dalam sampel penelitian, hal ini dilakukan karena untuk mengukur ada atau tidaknya
serta besarnya kemampuan objek yang diteliti selain sampel penelitian. Teori
1
Uji Coba 4
Instrumen Jadi 6
Kisi-kisi Instrumen 2
Revisi 5
Instrumen 3
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Pengembangan Instrumen Skala Keaktfan Diri Terhadap
Kepramukaan
Variabel Indikator
Deskriptor Item
pertanyaanpernyata an
+ -
Keaktifan siswa
mengikuti kegiatan
kepramukaan 1 Kreatifitas
berkegiatan 2 kemandirian
berkegiatan 1 rasa ingin tahu
yang tinggi 2 mampu berpikir
secara kreatif 3 bosan dengan pola
pikir monoton 4 mencari
pengalaman baru 5 optimis
1 pantang menyerah 2 tidak mudah
terpengaruh pendapat orang
lain 3tidak merasa
rendah diri apabila harus berbeda
dengan orang lain 4 berusaha bekerja
dengan penuh ketekunan dan
kedisiplinan 5 mempelajari,
mengalami dan menemukan
sendiri bagaimana memperoleh situasi
pengetahuan 1, 3,49
11, 27,59 4, 10,54
5, 6,55 7, 9,57
2,30,51 15,17,61
18, 22,63
19,37,66 33, 36,67
35, 38,50 12, 14,60
23, 24,53 21, 29,56
8, 25,58 31,43,52
20, 28,62
13, 16,64
26, 34,65
32, 41,68
3.6 Validitas dan Reliabilitas Instrumen