pengumpul dan calo. Hal ini disebabkan antara lain karena penelitian ini difokuskan pada 3 pelaku pasar sesuai pola saluran yang dianalisis, selain itu
kedua pelaku pasar ini tidak sepenuhnya selalu aktif melakukan kegiatan di PTR. Pedagang pengumpul jumlahnya sangat banyak, sedangkan yang melakukan
transaksi di pasar setiap hari selalu berbeda-beda dan lokasi pengumpul yang berjauhan dari luar kota menyulitkan penulis untuk menganalisis lebih lanjut.
Begitu pula dengan calo, mereka tidak memiliki waktu yang pasti untuk melakukan kegiatan di PTR sebagai calo. Keterlibatannya dipandang sebagai
pengisi waktu luang dan untung-untungan meski juga melakukan fungsi pemasaran. Berdasarkan hal tersebut, maka analisis struktur pasar dilakukan pada
pedagang pemasok, pedagang besar dan pengecer.
6.3.1 Struktur Pasar di Tingkat Pedagang Pemasok dan Pedagang Besar
Jumlah pedagang pemasok tercatat berjumlah 9 orang untuk memasok ternak domba ke pasar Kadipaten dan Cigasong. Pedagang pemasok ini tersebar 6
orang yang biasa memasok untuk pasar kadipaten dan sebanyak 3 orang yang biasa memasok di pasar Cigasong. Dalam penjualan ternak domba harga
cenderung ditetapkan oleh pedagang pemasok kepada pedagang besar. Hal ini disebabkan tingkat pengetahuan mengenai ternak domba yang dijual dan
perkiraan jumlah daging yang akan dihasilkan lebih diketahui oleh pemasok. Hambatan untuk masuk pasar sebagai pedagang pemasok yaitu kebutuhan
modal yang besar dan tingkat informasi pengetahuan terhadap ternak domba menjadi kendala bagi pemain baru. Selain itu, hubungan yang telah terjalin lama
dan kepercayaan menjadi hambatan lain bagi pemain baru. Begitu pula sebaliknya untuk pedagang besar, dibutuhkan modal yang cukup besar dan tingkat informasi
serta hubungan dagang dengan pemasok yang telah terjalin lama menjadi kendala bagi pemain baru.
Ternak domba yang dibeli oleh pedagang pemasok sebagian besar diperoleh dari PTR dan beberapa kecamatan di Majalengka. Ternak domba yang
diperdagangkan oleh pedagang pemasok pada dasarnya bersifat homogen seragam, dalam arti tidak ada diferensiasi harga karena penentuan harga jual
ternak domba berdasarkan harga karkas tulang daging yang berlaku pada waktu tertentu.
Berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan, maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa struktur pasar di tingkat pemasok adalah tidak bersaing
sempurna oligopoli, sedangkan struktur pasar yang dihadapi oleh pedagang besar ketika berhubungan dengan pedagang pengumpul adalah oligopsoni.
6.3.2 Stuktur Pasar di Tingkat Pedagang Pengecer
Pembelian daging domba oleh pedagang pengecer pasar Kadipaten dan pasar Cigasong dilakukan dalam partai kecil sehingga kebutuhan modal relatif
lebih kecil. Hal ini mengakibatkan rendahnya hambatan untuk masuk pasar. Selain itu produk daging domba yang diperjualbelikan di tingkat pedagang
pengecer tidak terdapat perbedaan. Harga daging domba di tingkat pedagang pengecer biasanya sudah tetap
berdasarkan harga yang berlaku di pasaran pada saat itu. Meski demikian, tidak tertutup kemungkinan terjadi tawar-menawar diantara pengecer dengan konsumen
akhir. Oleh karena itu pedagang pengecer dan konsumen tidak dapat mempengaruhi pasar. Berdasarkan kriteria tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa struktur pasar di tingkat pedagang pengecer adalah cenderung bersaing sempurna.
6.4 Analisis Perilaku Pasar