Tidak jauh berbeda dengan penentuan harga domba di pedagang pemasok, penentuan harga di tingkat pedagang besar juga demikian. Penentuan harga juga
dengan mengacu pada harga berat karkas di PTR, walaupun biasanya harga di tingkat pemasok menjadi lebih tinggi dengan pertimbangan jasa pemilihan domba
dan biaya transportasi karena domba biasanya diantar langsung ke pedagang besar untuk dipotong.
Penentuan harga di tingkat pedagang besar terkadang ditentukan setelah domba dipotong. Hal ini biasanya dilakukan guna menghindari kerugian oleh
pedagang besar yang diakibatkan berat karkas kurang sesuai atau lebih rendah dari penilaian karkas domba hidup. Walaupun menurut pengalaman yang selama ini
terjadi, berat karkas yang dihasilkan tidak jauh berbeda beratnya dari penilaian pedagang pemasok.
Penentuan harga di tingkat pedagang pengecer dengan pedagang besar dilakukan dengan sistem sepihak. Hal ini mengingat daya tawar pedagang besar
lebih besar, karena para pedagang besar juga menjual daging domba yang telah dipotong langsung ke konsumen dan mereka sudah mempunyai langganan tetap.
Walaupun demikian harga yang diberikan lebih murah kepada pedagang pengecer karena mereka membeli dalam jumlah yang lebih besar dan pasti.
6.4.2 Sistem Pembayaran Harga
Pedagang pemasok membeli ternak domba secara tunai berdasarkan harga yang telah disepakati dengan peternak di PTR. Kemudian domba-domba diangkut
langsung ke pedagang besar dengan menggunakan sepeda motor atau mobil apabila jumlahnya banyak. Pembayaran oleh pedagang besar biasanya dilakukan
secara tertunda, yaitu pedagang besar membayar setelah daging domba laku
terjual atau dengan kata lain pembelian domba hari ini biasanya dibayar pada keesokan harinya.
Selain itu, kadang kala sistem pembayaran dilakukan secara bertahap kredit, yaitu setelah pedagang besar dan pemasok menyetuj ui harga domba lalu
pembayaran dilakukan setengahnya. Sisa dari kewajiban dibayar oleh jagal pada saat pengiriman ternak domba berikutnya. Sistem pembayaran seperti ini juga
dilakukan pada transaksi antara pedagang besar dengan pengecer.
6.4.3 Kerjasama Lembaga Tataniaga
Berdasarkan ruang lingkup penelitian ini, lembaga-lembaga tataniaga yang terlibat adalah pedagang pemasok, pedagang besar dan pedagang pengecer.
Kerjasama yang terjadi antara pedagang pemasok dengan pedagang besar disebabkan karena hubungan dagang yang terjalin lama selama bertahun-tahun,
tidak jarang pula adanya hubungan saudara antara pedagang pemasok dengan pedagang besar. Selain itu, adanya fluktuasi harga daging domba akibat tidak
sesuainya antara penawaran dan permintaan daging domba mendorong perlunya hubungan kerjasama antar lembaga tersebut untuk stabilisasi pasar.
Adapun bentuk kerjasama yang dilakukan dapat berbentuk kerjasama antar lembaga pemasaran yang berbeda maupun sesama lembaga pemasaran. Kerjasama
antara lembaga pemasaran yang dilakukan antara pedagang pemasok dengan pedagang besar adalah pemberian keringanan pembayaran dengan cara
pembayaran kemudian atau cicilan. Hal ini meringankan para pedagang besar mengingat daging domba yang dijual terkadang tidak laku seluruhnya dalam satu
hari. Pemberian informasi perkembangan harga karkas oleh pemasok juga tidak kalah pentingnya dalam penentuan harga jual daging domba kepada konsumen.
Kerjasama antara pedagang besar dengan pedagang pengecer di masing- masing pasar dilakukan dengan pinjaman modal, sekaligus guna dijadikan
pelanggan. Modal pinjaman dikembalikan berangsur pada setiap pengambilan daging domba. Kerjasama antar sesama lembaga pemasaran dilakukan oleh
pedagang besar terutama dalam penetapan harga. Adanya kerjasama tersebut menyebabkan harga beli daging domba di masing-masing pasar menjadi relatif
seragam.
6.5 Analisis Marjin Tataniaga